Part 2 •Psikiater Baru•

133 41 215
                                    

Assalamualaikum, hai 🤗

Semoga kalian suka cerita ini🤗

Jangan lupa Vote dan Komentar

Selamat menikmati:)

##

Kini keluarga Malhotra sedang ada didalam perjalanan, tujuan mereka adalah klinik psikologis. Mereka hanya bertiga; Raj, Simran, dan sang pasien, Dev.

Selama perjalanan Dev hanya melihat satu arah, dengan wajah datar tak berekspresi. Dev hanya trauma, tak lebih. Tetapi trauma itu, bagai bencana untuk sang keluarga.

"Dev, kita sudah sampai, ayo turun." ajak Simran, saat itu juga Dev langsung turun.

"Dev, jika sang dokter menanyakan pertanyaan, kau harus jawab. Dia bukan Pari sahabatmu, aku harap kau tahu." peringat Raj hanya mendapat anggukan kepala saja.

"Selamat datang, bisa saya bantu?" tanya resepsionis ramah.

"Dia adalah pasien dokter Parineeti Choudhary, dan kami sudah membuat janji." jelas Raj sambil menunjuk Dev.

"Oh tentu, salah satu dokter yang ingin anda temui sedang cuti. Di ruangan itu, ada dokter lain yang ingin kau temui. Kami akan mengantar kalian, jika kalian mau?" jelas resepsionis yang menunjuk pintu kelima dari tempat mereka berdiri.

"Tidak perlu, dan terimakasih. Kami permisi," pamit Simran. Mereka langsung mengetuk pintu, dan terdengar jawaban dari dalam.

"Permisi, kami keluarga pasien dokter Parineeti Choudhary." ucap Raj.

"Oh, silahkan masuk. Saya akan memanggil dokternya." ucap suster yang ada didalam.

"Ingat Dev, jawab pertanyaan dokter itu." peringat Raj yang berulang kali.

"Permisi," sapa gadis cantik diambang pintu.

"Permisi," sapa gadis cantik diambang pintu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iya?, kau siapa?" tanya Simran.

"Saya dokter Alia Sharma, saya yang akan menggantikan dokter Parineeti." jelas Alia.

"Kau masih sangat mudah, bagaimana kau bisa menjadi dokter hebat melebihi Parineeti?" tanya Raj tak percaya, dokter ini terlihat sangat mudah.

"Profesi tak memandang usia, tuan. Usia saya 24 tahun, sudah cukup untuk saya menjadi dokter hebat dalam bidang saya." ucap Alia, dengan melihat data Dev.

"Saya menyukai prinsip anda, dokter." puji Raj.

Sekarang Alia bisa melihat, Dev yang menatapnya dari atas kebawah. Seakan mengetahui pikiran Dev, Alia langsung menjawab pertanyaan yang ada di kepala Dev.

"Jangan memandang pakaian kami, kami memakai pakaian yang membuat kami nyaman, tuan Dev Malhotra." mendengar itu Dev sedikit terkejut, tetapi ia masih mempertahankan ekspresi datarnya.

MERE PYAAR KA RANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang