"bukanya Kamu dulu pengen banget kuliah dikorea, trus sekarang kenapa lebih milih indonesia" tanya seorang wanita paruh baya pada anak perempuanya dengan nada marah.
"itu dulu, sekarang Yuni cuma mau tingal disini, mamah pergi aja sama Rani kekorea, Yuni bakal netep disini sampek Yuni lulus, Yuni bakal nyusul setelah Yuni lulus, khem" ucap seorang wanita yang, semua perdebatan itu hanyalan ingatan semata dari wanita bernama Yuni. Yang kini sedang duduk termenung ditengah gelap dan heningnya malam.
Kringgg....
Dering telpon itu jelas sangat menggangu, dengan berat hati Yuni mengangkat telpon itu, terdiam tanpa mengatakan apapun setelah kata Hallo terucap dari telpon yang sedang Ia gengam ditanganya.
"Apa yang bisa Kau lakukan, korban pelecehan, Kau yamg akan malu, bagaimana? hidupmu sekarang benar-benar hancur bukan" ucap seorang Pria didalam telpon dengan suaranya yang sangat serak dan berat.
Hal itu membuat gadis itu menangis setelah mematikan telponya begitu saja, gadis itu menangis ditempat yang gelap, ada sedikit cahaya memancari wajahnya setelah layar telpon memberinya notif. Yuni yang saat itu berusia 24 tahun, pada tahun itu yang berlatar 2024, tepat malam itu Ia baru saja memasuki 24 tahunya.
📌Berlatar pada tahun 2024, Yuni seorang gadis yang saat ini berusi 24 tahun, kelahiran 2000, dengan adik perempuan yang telah meningal 2 tahun yang lalu pada tahun 2022, ya pada saat Yuni berusia 22 tahun, semua kesedihan itu terjadi setelah adik perempuanya didiagnosis kanker paru-paru pada tahun 2016, yang saat itu yuni sedang berada ditingkat akhir Smanya dan sedang berusia 16 tahun, sedangkan Rani sendiri baru berusia 15 tahun.
Arzan adalah kakak laki-laki Yuni dan anak tertua antara Yuni dan adiknya Rani, namun kabar buruknya Arzan telah meningal pada tahun 2010 saat Ia berusia 17 tahun dengan kelahiran 1993, dan hal yang lebih mengejutkan adalah, Arzan meningal setelah mengakhiri hidupnya sendiri dan hal yang paling parah dari semua itu adalah apa? apa penyebab Arzan memutuskan untuk mengakhiri hidupnya sendiri, Hal itulah yang terus membuat Yuni dan keluarga sangat menyesal, namun tak banyak yang bisa dilakukan Yuni karna saat itu usianya masih 10 tahun.Kadang Aku bertanya apa yang Kau inginkan saat ulangtahunmu, jelas semua orang pasti memiliki keinginan sendiri, namun entah apa keinginan Yuni malam itu, Ia menutup semua pintu dan jendela rumahnya rapat-rapat, lalu pergi kekamarnya sembari membawa sesuatu ditanganya yang Ia letakan diatas meja yang berada didekat tempat tidurnya.
Yuni membaringkan tubuhnya dengan hembusan nafas yang jelas terdengar dimalam yang sunyi itu, Ia tidur ditempat tidurnya yang sangat minim cahaya, lalu perlahan Yuni memejamkan matanya sembari mengingat pristiwa penting apa saja yang telah terjadi padanya.
Mulai dari kergian kakaknya, yang menurutnya kakaknya adalah penengah dari segala masalah, tentu saja Yuni sangat sedih atas kepergian kakaknya bahkan hanya saat mengingatnya saja, lalu dilanjutkan dengan ingatan tentang Adiknya, penderitaan, rasa sakit yang selama ini dirasakan adiknya perempuanya itu, lalu dilanjutkan dengan kepergian adiknya yang membuat Yuni benar-benat sedih karna Ia sendiri sekarang.
Bahkan hal yang sangat mengejutkan berada diingatan Yuni saat ini, ternyata Yuni adalah korban pelecehan seksual saat Ia berada ditingkat kedua saat berada ditingat Sma oleh kakak kelasnya, dan itu telah menghancurkan hidupnya, sunguh entah berapa besar beban yang Yuni tangung selama ini, lalu terlihat air mata mengalir setelah mengingat seorang Pria yang tersenyum kearahnya,
JONG-HYUN, seorang pria yang sangat Ia kagumi selama ini, seorang Pria yang pertama kali memperkenalkan kematian dengan kesedihan pada Yuni, seorang pria yang telah dikagumi Yuni 4 tahun terakhir, dan telah tiada 7 tahun yang lalu, Pria tersebut sunguh banyak mengajari Yuni dan banyak menghiburnya, itulah yang membuat Yuni tersenyum meski saat itu Dia sedang menangis.Semua ingatan pristiwa itu bercampur jadi satu didalam ingatanya.
HEYYY..... Segera beralih, apa itu, asap perlahan keluar dari wadah yang ditaruh Yuni diatas mejanya tadi, itu adalah briket batubara (mungkin sebagian kalian telah tau apa itu briket batubara). Bahan bakar yang sangat berbahaya, alat yang pernah dipakai Jonghyun mengakhir hidupnya, ya itu juga digunakan Yuni untuk mengakhiri hidpunya pada malam itu saat usianya genap 24 tahun.
Yuni yang perlahan terlihat kehilangan kesadaran, Ia mulai melihat kesegala arah kamarnya yang hanya diterangi oleh cahaya bulan yanh saat itu memancar masuk kekamarnya.
Didetik-detik nafasnya yang masih tersisa, perlahan Yuni tersenyum setelah mengingat kembali bahwa sekarang usianya sudah memasuki 24 tahun. "Aku hanya ingin penderitaan ini berakhir" suara yang begitu lirih sebelum akhirnya Yuni benar-benar tak sadatkan diri.
♡♡♡
"Ya, apa Kau fikir ini adalah salahku begitu, Kau ini" triakan dipagi hari yang begitu keras tentu saja akan membuat siapa saja bangun dari tidurnya.
Itulah yang terjadi pada seorang wanita yang mulai terbangun setelah mendengar triakan perkelahian tadi. "Apa ini" kejut seorang wanita setelah melihat kedua tanganya dan sekeliling kamar tidurnya, yang langsung membuatnya beranjak dari tempat tidur dan segera menarik gagang pintu untuk keluar dari rumah itu, namun alangkah terkejutnya saat wanita itu melihat wanita paruh baya yang ingin membuka pintu juga.
"Maah" pangil wanita itu yang ternyata adalah Yuni, ya Yuni, gadis diawal cerita.
Yuni terdiam mematung, bukan karna Ia melihat ibunya, namun Ia terdiam karna terkejut melihat seorang wanita yang tak lain dan tak bukan adalah Rani, adik perempuanya yang saat itu terlihat sehat dan sedang berdiri didepan Yuni dengan gagah.Tanpa mengucapkan apapun Yuni langsung mendekat dan memeluk adiknya itu dengan sangat erat dan penuh haru. Melihat tingkah Yuni yang menurutnya aneh, Rani langsung mendorong dan melepaskan diri dari pelukan Yuni. "Akhhh kenapa sihh, sesek nafas tau" triak Rani setelah berhasil melepaskan diri dari Yuni.
"Yuniya waeyo" tanya Ibunya yang langsung mendekati Yuni yang sedang menangis menatap mereka disana. "wae" lanjut ibunya.
"Maa" pangil Yuni dengan tangisnya yang nyaris tak ada suara. "Akhh katakanlah, jika Kau tak mengatakan apa masalahnya, bagaiman Aku bisa mengerti, kenapa Kau menangis seperti ini, apa Kau merasa sakit" tanya Ibunya yang tampak begitu khawatir, memberikan anggukan Yuni masih saja menangis tanpa mengatakan apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANNYEONG:JONGHYUNIE [ TAMAT ]
FanfictionBerlatar pada tahun 2024 Seorang fans Shinee dengan segala kesulitan hidupnya ingin mengakhiri semuanya, namun tiba-tiba saja hal aneh terjadi dimana Ia kembali pada tahun 2017. berniat mengubah masa depan, apakah Ia bisa mengubah segalanya.