APA BENAR DIA TAU SEGALANYA

5 0 0
                                    

"Aku pulang" ucap Yuni setelah menaruh sepatu yang Ia kenakan. "Yuniya" hampir Rani. "Ayo keluar, Aku sedang ingin berkeliling kota seoul, tapi Ibu melarangku" ajak Rani dengan sedikit memohon. "Jangan bawa Dia keluar" saut Ibunya yang menatap mereka berdua dari dapur. "wae".

"Dia bahkan hampir mati tadi." . "Eomma" pangil Rani. "Wae" saut Yuni yang terlihat mulai panik. "Ani, tadi nafasku hanya sesak dan tak sadarkan diri, lalu pihak rumah sakit menelpon Ibu sebagai kontak daruratku, hanya itu" jelas Rani.
"Raniya" tatap Yuni. "Apa yang terjadi padamu tadi adalah hal serius" ucap Yuni selanjutnya.

"Eonni" pangil Rani dengan sedikit teriakan. Yuni yang menatap Rani dengan mata sayu membuat Rani merasa sangat bersalah atas kejadian yang terjadi padanya. "mianhae, Aku pikir ini adalah masalahku, tapi ternyata ini menjadi masalah Kita" tunduk Rani. "Ayo, Aku akan mengajakmu berkeliling" ucap Yuni, mendengar itu Rani terlihat sangat bahagia. "Eonni, mulai sekarang Kau yang akan menjadi kontak daruratku" ucap Rani yang langsung keluar begitu saja. "Yuniya" pangil Ibunya yang langsung menghampiri Yuni. "Aku akan menjaganya" ucap Yuni lalu keluar menyusul Rani.

                                   ♡♡♡

"apa Kau bahagia" Tanya Yuni pada Rani yang sibuk dengan makanan ditanganya. Dengan senyum yang diberikan Rani membuat Yuni paham betul perasaan Rani saat itu. "Apa Kau sudah menemui temanmu itu" saut Rani sembari duduk mengikuti Yuni yang Tiba-tiba duduk dibangku yang berada didekatnya.

"Jika Kau bisa memutar waktu, apa yang akan Kau lakukan" tanya Rani tiba-tiba. Mendengar pertanyaan itu, Yuni tersenyum tipis sembari menatap matahari yang sudah semakin terbenam. "Jika bisa, Aku akan mengubah semua hal buruk yang akan terjadi dimasa depan" jawab Yuni. "Waeyo" tanya Rani penasaran. "Apa Kau sudah tau akan seperti apa masa depanmu" tanya Rani selanjutnya. "Khem" dengkur Yuni...

"Ya, Aku sedang serius sekarang" ucap Rani dengan nada yang sangat membingungkan, nada suaranya memang serius tapi wajahnya terlihat begitu lucu yang membuat Yuni bingung apa itu adalah keseriusan. "Memangnya jika Kau bisa memutar waktu apa yang akan Kau lakukan" tanya Yuni dengan sedikit tertawa.

   Menatap Yuni untuk sesaat lalu Ia kembali mentap matahari terbenam dengan langit berwarna jingga gelap.
"Jika hal itu benar bisa terjadi, Aku akan bertanya kenapa Arzan melakukan hal itu" ucap Rani yang sontak membuat Yuni tersadar bahwa Rani benar-benar sedang serius.

"Wae, waeyo" ucap Rani yang langsung menatap Yuni dengan matanya yang berkaca-kaca. "Kenapa Ia melakukan hal itu" tanya Rani sekali lagi. "Raniya, saat itu Kau masih terlalu kecil untuk memahami situasinya" jelas Yuni yang ikut menahan tangis. "Apa bedanya, Kau dan Aku hanya terpaut umur setahun, Apa Kau melupakan kejadian itu, Kau yang menemukanya pertama kali, Aku yakin Kau masih ingat persis kejadianya"

   Tanpa jawaban dari Yuni membuat Rani terus menatapnya. "Apa Kau akan mencegah hal itu jika bisa memutar waktu" tanya Rani dengan tatapan yang sama. "Raniya, Aku tak tau apa yang harus Aku perbuat, lagipula Aku tidak bisa memutar waktu, Ini 2017 bukan 2010, waktunya sudah berlalu dengan tahun ini, apa yang bisa Aku lakukan" jawab Yuni. "Kau bisa melakukan itu dan sedang melakukan itu sekarang" ucap Rani dengan nada yang semakin naik. "Raniya".

"Bukankah itu yang sedang Kau lakukan, kenapa bukan 2010 saat Arzan masih hidup, kenapa Kau memilih tahun ini" Triak Rani dengan tangisnya yang pecah. "Apa yang Kau katakan" ucap Yuni kebingungan.

"Kau bukan Yuni, Aku terus bertanya, dari tahun berapa Kau datang, bagaimana kehidupanmu dimasa depan, apa yang membuatmu kembali kemasa lalu, Aku selalu bertanya pada diriku sendiri" jelas Rani yang membuat Yuni sangat terkejut.

Apa Rani tahu bahwa Yuni yang berada didepanya kembali dari masa depan.

"Raniya" pangil Yuni dengan bibir yang mulai gemetar, mencerna apa yang telah terjadi membuat Yuni tak henti-hentinya meneteskan air mata. "Bagaimana" ucap Yuni. "Kau berbeda dengan dirimu ditahun lalu, Kau, Kau terlihat lebih banyak menangung beban" jelas Rani.

"Aku tak bisa mengaturnya, semua terjadi begitu saja" jelas Yuni. "Eonni, Apa kabarmu baik" tanya Rani dengan nadanya yang lembut seakan-akan sudah lama tak bertemu dengan Yuni. "khem" angguk Yuni sembari menghapus air matanya. "Ani" triak Rani lalu menarik tangan kiri Yuni dan menatap pergelangan tanganya yang ternyata terdapat sayatan yang sudah menyatu kembali. "Ini, Eonni, apa yang terjadi padamu dimasa depan" tangis Rani sembari mengelus lembut bekas luka di pergelanngan tangan Yuni.

"Raniya, Kau salah paham dengan semuanya, Aku tak melakukan hal apapun, Ini adalah luka kekerasan yang pernah Aku terima dan orang yang melakukan itu juga sudah mentap hukuman, jadi Kau tak perlu khawatir dengan semuanya" ucap Yuni.

"Lalu apa yang membuatmu bisa kembali kemasa lalu, apa Kau melakukan sesuatu" tanya Rani.

ANNYEONG:JONGHYUNIE [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang