MARI BERTEMAN

4 0 0
                                    

"Aku tak malakukan apapun, jika Aku bisa mengatur waktu sesuai keinginanku, pastinya Aku akan memilih tahun saat Arzan mengakhiri hidupnya atau bahkan jauh sebelum hal itu terjadi, tapi ditahun ini Aku juga mengalami hal yang sama namun dengan orang yang berbeda, Raniya, bagaimana Aku bisa melaluinya" tangis Yuni.

                                   ♡♡♡

"Yuniya, apa Kita masih dikorea dimasa depan, apa Kau sudah menikah" ucap Rani yang tak henti-hentinya bertanya, membuat Yuni merasa kesal dan marah karna Rani menggangunya saat beajar untuk ujian. "Ya, apa Kau tidak melihat Aku sedang belajar" balas Yuni.

"Apa dimasa depan Kau pintar" ucap Rani yang seakan menyindiri Yuni. "Ani" ucap Yuni sinis. "Lalu" saut Rani. "Aku belajar sekarang agar dimasa depan Aku pintar dan tidak mengulangi kesalahanku" jawab Yuni yang membuat Rani terdiam dan perlahan pergi dari kamarnya.

   Kejadian itu seperti taknyata bagi Yuni, hari demi hari berganti dan menurutnya semua berjalan dengan baik, sampai dimana Yuni menjadi sedikit gelisah dimana saat itu musim telah berganti dari musim dingin menjadi musim semi dimana semua bunga dan daun tumbuh kembali. Masih diwaktu dan kegiatat yang sama, dipagi itu sekitar jam 10 pagi Yuni pergi bekerja.

   Yuni menyusuri jalan dengan hati yang gembira melihat suasana jalanan yang dihiasi dengan bunga-bunga yang bermekaran, serta dedaunan yang hijau membuatnya bisa bernafas dengan lega. Setelah sampai ditempat kerjanya, Yuni langsung bergegas pergi bekerja, semua yang menjadi pekerjaanya Ia lakukan dengan sangat baik, sampai jarum jam telah menunjukan pukul 4 sore.

"Aku akan pulang setelah membereskan tempat ini sebentar" ucap Yuni pada rekan kerjanya. "Apa Kau memiliki pacar" saut temanya itu. Dengan ekspresi kagetnya Yuni langsung menatap temanya itu. "Mwo" saut Yuni. "Itu" tunjuk teman kerjanya pada seorang pria dengan baju warna putih memakai topi. "Dia tak pernah pergi dari tadi, dan sesekali melihat kearahmu yang sedang bekerja, apa Dia pacarmu" tanyanya. "Ani, bagaimana jika Dia adalah orang jahat" ucap Yuni yang menyadarkan rekan kerjanya pada hal lainya.

"Yuniya, pulang nanti saja, biarkan orang itu pergi terlebih dahulu" saran rekanya.

                                   ♡♡♡

   Menit demi menit berlalu, tak terasa Yuni sudah menungu 30 menit tapi Pria itu tak kunjung pergi. "Akhh, Aku akan pulang" ucap Yuni sembari beranjak dari duduknya. "Ya, kembalilah ketempat dudukmu, sebentar lagi Aku akan meminta izin dan mengantarmu" ucap rekanya itu. "Akh, jangan pernah lakukan itu, mungkin saja Pria itu sedang menungu temannya" kata Yuni lalu bergegas pergi. "Aku akan mengantarmu sampai depan dan memastikan Dia tidak mengikutimu" saran yang cukup bagus diucapkan oleh rakannya.

   Merasa itu bukan ide yang buruk, Yuni langsung bergegas menuju pintu keluar yang tepat berada didepan meja Pria tersebut, ditemani dengan rekan kerja Yuni. Dengan hati yang berdebar kencang akan kekhawatiran, langkah demi langkah Yuni lalui untuk menuju keluar berharap tak akan terjadi hal buruk seperti yang mereka pikirkan. "Yuniya" Suara Pria terdengar jelas memangil nama Yuni, Yuni yang merasa terpangil langsung mencari sumber suara yang ternyata Pria yang mereka curigailah yang memangil nama Yuni. "Akhh, Kau" ucap Yuni terkejut.

                                   ♡♡♡

"Bagaimana kabarmu" tanya Yuni dengan canggung pada Pria tadi, yang ternyata adalah Jonghyun. "baik, seperti yang Kau lihat" jawab Jonghyun singkat. "Apa Aku melakukan kesalahan" tanya Yuni dengan tiba-tiba menghentikan langkahnya.

"Aniyo, tapi Aku selalu bertanya-tanya, apakah Kau adalah fansku" senyum Jonghyun. "khem" angguk Yuni dengan senyumnya. Melihat senyum Yuni yang begitu tulus membuat Jonghyun terlihat sedih. "Apa Aku pernah berbuat salah padamu" ujar Jonghyun yang mendapat anggukan sekali lagi dari Yuni.

"Bagaimana Kau bisa mengetahui segalanya" tanya Jonghyun sembari melangkah kembali menyamai langkah Yuni. "molla" ucap Yuni dengan santai. "gwaenchanha" ucap Yuni selanjutnya. "Ani" jawaban Itu membuat Yuni hampir meneteskan air mata. "Arayo"

"eotteohge" saut Jonghyun.

   Sore itu, Yuni benar-benar bingung dengan waktu, apakah waktu berjalan maju atau mundur, cepat atau lambat, Yuni benar-benar tak bisa menjelaskan sore itu, yang Ia tau, Ia untuk pertama kalinya berbicara pada Jonghyun dengan nyaman dan santai. "Aku Kau akan melakukan hal itu" ucap Yuni yang membuat suasana kembali menjadi canggung. "Aku tak pernah tau apa masalah yang telah membebanimu, akhh, ini hampir malam, Aku harus segera pulang, Ahh, Aku memiliki Adik perempuan yang mungkin sedang menungguku didepan pintu untuk memastikan agar Aku tidak terlambat pulang, tapi Aku tetap terlambat" tawa Yuni.

"Apa yang akan Ia lakukan padamu." ujar Jonghyun.

                                    ♡♡♡

"Wae, Mana, hukumanmu" triak Rani seperti anak kecil yang rewel. "Ini" ujar Yuni sembari memberikan kantung plastik putih yang berisi makanan.

"Wae, kenapa Kau terlamabat pulang hari ini" tanya Yuni yang entah kenapa sangat penasaran hari itu. "Aku menemui temanku sebentar" jawab Yuni lalu duduk dimeja makan yang sudah ada Ibunya disana. "Eomma, pasti Yuni sedang berkencan dengan seseorang" adu Rani pada Ibunya. "Aniyo, Eomma itu tidak benar" bela Yuni.

"Cepat makan, lagi pula semua itu tak ada salahnya, karna dimasa depan Yuni juga akan menikah" ucap Ibunya yang membuat Rani merasa dihianati karna Ibunya membela Yuni secara tidak langsung. "Aniyo Eomma". "Aniyo, apa Kau tidak akan menikah" tanya Ibunya dengan nada yang mengintiminasi. "Ani" jawab Yuni dengan makanan yang memenuhi isi mulutnya. "Wae," ujar Rani. "Eomma, apa Aku boleh menikah lebih dulu" tanya Rani.

"Khem". "Ani Eomma, Aku yang akan menikah lebih dulu" potong Yuni.

・ INGATAN

"Apa yang akan Ia lakukan padamu." ujar Jonghyun. "Itu" tunjuk Yuni pada seorang penjual makanan. "Dia selalu menagih makanan luar saat Aku terlambat pulang kerumah" ucap Yuni yang langsung membeli makanan untuk Rani. "Trimakasih atas waktumu" ucap Yuni.
"Aku yang berterimkasih, Yuni, mari berteman" aju Jonghyun yang dibalas dengan senyum oleh Yuni.

ANNYEONG:JONGHYUNIE [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang