Kaki yang melangkah maju tanpa ragu diatas aspal hitam dengan suara yang seakan-akan mengema, terlepas pada siapakah orang tersebut, sepasang kaki itu terhenti saat kendaraan melaju kencang didepanya, menatap kearah kendaraan yang berlalu meningalkannya yang disusul dengan lampu tanda pejalan kaki, sebelum melangkah maju Ia mengangkat ponselnya, terdapat potret Yuni dan Jonghyun dengan senyum yang begitu ceria di wallpaper ponselnya.
・INGATAN
Dengan perlahan Yuni berjalan yang dibantu Ibunya masuk menuju kedalam rumahnya, "Akh, apa Kau baik-baik saja" sapa seorang Pria yang tidak dikenali oleh Yuni. "Yuni, Dia adalah orang yang membantu membawamu kerumah sakit saat kejadian itu, dan mamah juga meminta tolong padanya merenovasi rumahmu, karna Dia adalah arsitek" jelas Ibunya yang membuat Yuni menunduk berterima kasih pada Pria tersebut, tanpa berlama-lama Yuni langsung melangkah masuk kedalam rumahnya yang memiliki sedikit perubahan namun sangat berpengaruh, rumahnya yang kini mulai diterangi oleh matahari, serta tata letak yang rapih membuat Yuni tersenyum tipis, dan saat Ia masuk kekamarnya Ia melihat kamarnya sangat rapih dan terang, meskipun berubah, tapi semua barang-barang Yuni masih berada ditempatnya.
Yuni menatap kearah tempat tidurnya mengingat bagaimana Ia berusaha mengakhiri hidupnya,.mengingat semuanya kembali, Yuni merasa sangat bersalah karna tidak memikirkan Ibunya yang akan tingal sendiri. "Yuniya" pangil Ibunya yang masuk bersamaan dengan Pria tadi. "Surat ulang tahunmu dari Jonghyun" ujar Ibunya yang jelas saja mengejutkan Yuni.
"Khah". "Surat yang lainya Aku letakan dilaci itu" tunjuk Pria itu, Ibunya menaruh surat yang berada ditanganya kemeja Yuni, Yuni yang kala itu masih terdiam, ditingal sendiri oleh Ibu serta Pria yang tidak Ia kenal."Apa ini" ujar Yuni saat setelah Ia mengambil dan melihat surat yang bertulisan bahasa korea dan memiliki arti, untuk Yuni, dari Jonghyun kakakmu. Dengan air mata dan rasa bingung Yuni membuka surat itu secara perlahan dan mulai membacanya.
_Yuniya, Selamat ulang tahun, umurmu sekarang 24tahun, tampaknya Aku tak bisa mengucapkannya secara langsung maka dari itu Kau hanya bisa menerima suratku saja, bagaimana keadaanmu, apa Kau menepati janjimu untuk hidup dengan baik, Aku tau Kau akan mengalami banyak masalah dimasa sepan, jadi Aku akan terus mengirimu surat ulang tahun sampai umurmu yang ke30 tahun, Aku akan terus mengingtkanmu hidup dengan baik dan terus bahagia, Yuniya, Kau mungkin sekarang sedang menangis membaca surat ke7 untuk ulang tahunmu, Aku menitipkan semua surat yang Aku tulis untukmu setiap tahunya pada Sodam, jadi jika Kau tidak menerimanya sebelum usiamu 30 tahun, kau bisa menghubungi dan memarahinya, mianhae hanya ini yang bisa Aku lakukan, Aku sudah berpamitan padamu bukan, jadi jangan terlalu menyesali semuanya, Yuni, Aku menyayangimu_
Berhenti saat membaca kata menyayangimu, Yuni menangis dengan ketidak percayaanya, lalu Ia melanjutkan bacaanya pada tulisan yang berada dibawah, dari Jonghyun, untuk Adiknya Yuni. Kata yang terakhir benar-benar membuat Yuni langsung menangis haru sembari mencari beberapa surat lainya, Ia membuka laci yang ditunjuk, disana Ia melihat ada 6 surat yang saat Ia baca semua nama penerima atas namanya serta pengirim atas nama Jonghyun.
Setelah melihat itu, Yuni langsung bergegas mengambil ponselnya dan mencari dikolom pencarian internetnya. Disana Ia melihat banyak sekali artikel dan membaca salah satunya. "Dengan semangat dan perjuangan Jonghyun yang menderita Leukemia berusaha sembuh". Bacanya pada satu artikel.
"Jonghyun Shinee yang telah berjuang melawan penyakitnya sampai akhir, pada akhirnya meningal dunia" bacanya pada artikel yang langsung Ia cari tangal keluarnya, tangal diartikel itu menunjukan bahwa Jonghyun meningal pada 17 desember 2017, bukan hal itu yang menarik perhatian Yuni, tapi kenapa Jonghyun bisa meningal lah yang membuatnya tercengang, sepanjang mata memandang Ia melihat artikel yang memberitakan bahwa Jonghyun meningal karna penyakit yang Ia derita bukan karna bunuh diri. "Apa yang Aku lalui bukan mimpi" ujar Yuni. "Kau benar-benar telah berjuang sampai akhir, meskipun pada akhirnya Kau tetap pergi, Aku tak bisa mengubah takdir tuhan Jonghyunie, Aku akan hidup dengan baik, Aku berjanji padamu" ucap Yuni yang ternyata bukan bermimpi tapi Ia mengalami keajaiban.
♡♡♡
Langit yang biru cerah serta laut yang memantulkan cahaya langit membuat tempat itu semakin terang, Yuni terduduk dipasir sembari menatap kearah bukit yang mencuri pandangannya karna kehijauanya. "Annyeong, Jonghyunie" ucap Yuni yang kembali lagi ketempat Ia bersama Jonghyun waktu itu. "Apa Kau bisa melihatku, Aku kembali, Aku menemuimu disini, apa Kau disana seperti suruhku waktu itu" ujar Yuni yang masih memandang jelas bukti itu.
"Jonghyunie, apa Kau kedinginan saat musim dingin, apa Kau kepanasan saat musim panas, apa Kau benar berada disana, Jonghyunie, Aku hidup dengan baik sejauh ini, dan kedepannya Aku juga akan tetap hidup dengan baik, tapi Aku masih tetap merasa sedih saat kepergianmu, Jonghyunie, Jika kehidupan selanjutnya memang benar adanya, maka jadilah kakakku, tapi kala itu jadilah yang tumbuh bersamaku" ucap Yuni, matanya telah meneteskan air mata saat mengatakan itu.
"Akhh, Jonghyunie, mianhae, Aku tak bisa mengatakan bahwa Rani telah sembuh, karna Ia juga pergi sesuai dengan takdie tuhan, aohhh, Jonghyunie sebentar lagi Aku akan menikah, Aku mengundangmu, Kau bisa datang kepernikahanku, apa sekarang Kau sedang tersenyum, mengetahui jika Aku hidup dengan baik, Jonghyunie, Aku hidup dengan baik selama Ini jadi jangan terlalu mengkhawatirkanku, khem" jelas Yuni.
"Yuni" suara yang memangil namanya membuat Yuni beranjak dan menatap kearah sumber suara, dengan senyumnya Ia menyambut kedatangan seorang Pria, Pria yang perlahan berjalan mendekat kearahnya. "Apa Kau sudah selesai" tanya Pria itu. "Jonghyunie" senyum Yuni yang mendapat senyum balik dari pria yang berada didepanya, pria yang memilki wajah sangat mirip dengan Jonghyun. "Ayo" ucapnya yang langsung digandeng oleh Yuni. "gwaenchanha." . "Khem" saut Yuni yang terus berjalan bersama Pria itu.
TAMAT
Cerita ini udah selesai, kalau ada salah salah kata maafin ya. Kita semua juga udah tau kalau kematian pasti dateng, cuma caranya aja yang beda-beda, kita juga tau setiap kehidupan pasti ada masalahnya masing-masing, tapi inget gays, ada hari esok, dan ada yang selalu merhatiin kita.
Kita juga gatau apa masalah Jonghyun sebenernya tapu semua udah jadi keputusan dia, tapi inget itu masih jadi hal yang buruk, jadi jangan pernah berpikir untuk ngelakuin hal yang sama.
Tetap semangat, kamu gak perlu hidup untuk orang lain, kamu cukup bertahan hidup untuk dirikamu sendiri, kebahagian itu kita yang ciptaain. Jadi selalu ingat untuk bahagia. Baye.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANNYEONG:JONGHYUNIE [ TAMAT ]
FanfictionBerlatar pada tahun 2024 Seorang fans Shinee dengan segala kesulitan hidupnya ingin mengakhiri semuanya, namun tiba-tiba saja hal aneh terjadi dimana Ia kembali pada tahun 2017. berniat mengubah masa depan, apakah Ia bisa mengubah segalanya.