"Siapa namamu" tanya Sodam ditengah sipuan malunya itu. "Yuni, Ini adalah Ibu serta Adikku Rani" kenal Yuni dengan tutur bahasanya yang sopan. "Akh, Yuni, meskipun tak banyak, tapi Jonghyun sering menceritakan dirimu dikeluarga kami" senyum Sodam, Yang membuat Yuni merasa malu sembari menatap Jonghyun. "Berapa usiamu sekarang" tanya Sodam selanjutnya, dengan senyum cannggungnya Yuni menjawab pertanyaan itu. "17 tahun, tapi sebentar lagi 18" jawab Yuni dengan senyum canggungnya. "Kau muda dan cantik" puji Sodam yang membuat suasana kembali menjadi nyaman.
Pertemuan yang tak terduga membuat kedua keluarga itu terlihat akur dan bersahabat, ditengah keceriaan yang dirasakan semua orang membuat Yuni merasa takut, takut jika Jonghyun tidak merubah keputusanya, jika hal itu terjadi Rani dan Ibunya juga akan merasakan kesedihan yang sama seperti orang yang kehilangan keluarga jika Jonghyun semakin dekat dengan keluarganya.
♡♡♡
Satu bulan berlalu, bulan maret dilalui mereka dengan sangat ceria, entah dari sisi Yuni maupun Jonghyun. Entah berapa kali mereka bertemu dalam satu bulan terakhir, tapi yang jelas dua keluarga itu seakan menjadi satu keluarga besar sekarang, meskipun dengan jalan hidup yang berbeda dan meskipun Jonghyun masih aktif menjadi Idol, kedekatan keluarga mereka bahkan tidak pernah terekspos kemedia berkat Jonghyun yang sangat menghargai privasi.
Merasa tak ada yang salah membuat kedua keluarga itu menjadi nyaman saat saling bersahabat. "Apa Kau menyukainya" ucap Rani saat sedang menonton Tv bersama Yuni serta Ibunya.
"Siapa" tanya Yuni yang masih sibuk dengan tontonanya. "Jonghyun" jawab Rani yang membuat Yuni serta Ibunya menatap Ia secara bersamaan. "Wae, bukankah keluarga kita sudah sedekat itu untuk menjadi besan" Jelas Rani.
"Ya, Yuni bahkan belum berumur 18 tahun, dan Kau menyuruhnya menikah" ujar Ibunya yang seakan menentang semuanya. "berapa usia Jonghyun oppa" tanya Rani dengan segala kelebihanya untuk terlihat imut. "Akhh, bukankah ini tangal 8 april" triak Yuni yang seakan-akan menyadari sesuatu yang telah Ia lupakan.
"khem" angguk Rani yang disusul dengan dering ponsel milik Yuni yang ternyata Ia mendapat telpon dari Jonghyun. "Ya, Jonghyunie, Selamat ulang tahun" ucap Yuni terburu-buru. "Mwo, apakah malam Ini" triak Yuni lalu mematikan telponya."Apa Jonghyun oppa berulang tahun hari ini" tanya Rani yang mendapat anggukan dari Yuni. "Eomma, Jonghyunie, mengundang Kita makan malam diluar" ucap Yuni dengan ketidak berdayaanya. "Apa mereka mengadakan pesta" saut Ibunya. "Ani, mereka hanya akan makan malam bersama Kita saja, Eomma eotteohge" ucap Yuni. "Wae" potong Rani. "Aku lupa mengucapkan selamat ulang tahun padanya, padahal Aku adalah Fansnya" rengek Yuni.
♡♡♡
"Bukankah mereka terlihat serasi" ujar Rani tanpa melihat kesekelilingnya. "Khem, Aku selalu bahagia melihat mereka berdua" ujar Ibunya Jonghyun yang membuat Rani beserta Ibunya tersenyum.
"Maaf Aku melupakan hari ulang tahunmu" ucap Yuni pada Jonghyun yang duduk dibangku dengan bentangan luas sungai Han. "Kau tadi sudah memberiku ucapan, jadi Kau tidak melupakan hari ulang tahunku" ucap Jonghyun. "Tapi Aku tidak menyiapkan apapun" aku Yuni dengan nada kecewanya. "Yuniya" pangil Jonghyun dimalam yang tenang itu.
"Aku tak akan pergi lebih awal, Aku akan terus hidup" ujar Jonghyun yang membuat Yuni langsung menatapnya dengan haru, dan tanpa diduga Yuni langsung memeluk Jonghyun bersamaan dengan tangisnya.
"gomawoyo" bisik Yuni dengan senyumnya. "Tetaplah bahagia" bisik Yuni selanjutnya. Dengan ragu Jonghyun membalas pelukan itu. "Mulai sekarang Aku akan menjadi Kakak laki-lakimu" ucap Jonghyun setelah melepas pelukanya."Oppa" pangil Yuni dengan lembut sembari menatap wajah Jonghyun yang seakan-akan Ia lihat sebagai Arzan. "Yuniya, Hiduplah dengan baik khem" kata Jonghyun sembari membelai halus rambut Yuni. "bukankah sebentar lagi musim panas, mari berlibur" Saut Yuni
"Khem" angguk Jonghyun yang membuat Yuni merasa sangat bahagia. "Bukankah kita akan bertemu dimasa depan, Aku bahagia karna Kau telah merubah niat burukmu" batin Yuni.
Kebahagiaan yang begitu bahagia dirasakan oleh Yuni, Ia yakin bahwa diamasa depan Jonghyun akan tetap hidup karna Jonghyun tidak akan melakukan hal yang salah sekarang, jadi semua kekhawatiran yang Ia rasakan akan hilang sekarang. Menatap masa depan dengan sedikit cerah dari pada sebelumnya membuat Yuni bisa menikmati hari dan waktunya tanpa kecemasan yang berlebih.
"Yuniya" pangil Ibunya dengan triakan yang membuat Yuni serta Jonghyun melihat kearah Ibunya yang terlihat sangat panik. "Raniya" pangil Yuni yang langsung berlari masuk kearah Ibunya yang berada didalam restoran tempat mereka makan malam.
♡♡♡
Terlihat malam itu bukanlah malam yang benar-benar membahagiakan bagi Yuni sekarang, Yuni berdiri depan pintu Igd tanpa berbicara apapun atau bahkan ditemani siapapun, bukan tak ada yang menemani, tapi Yuni menolak untuk ditemani, bahkan Ibu serta Sodam masih menungu dan sedang menenangkan Ibu Yuni yang terlihat sangat merasa sedih.
"Yuniya" sapa Jonghyun, "Setidak-tidaknya Kau harus duduk" ujar Jonghyun, melihat kondisi Yuni yang terus berdiri membuat semua orang merasa kasihan padanya. "Yuniya" pangil Sodam. "Eomma, bagaimana jika Rani dioperasi" saran Yuni yang langsung menghampiri Ibunya.
"Eomma" pangil Yuni dengan sedikit kesal karna pertanyaanya tak dijawab oleh Ibunya. "Yuniya, Kau tau persis bahwa kanker paru-paru yang diderita Rani sudah memasuki stadium akhir, jadi tindakan operasi tidak akan merubah apapun" jelas Ibunya yang terlihat sudah putus asa dengan keadaan Rani. "Eomma" triak Yuni. "Yuniya" tegur Ibunya setelah Yuni berteriak dirumah sakit.
"mianhae Eomma" ucap Yuni yang taklama disusul dengan kedatangan dokter yang menjelaskan bahwa Rani harus dirawat.Mau tidak mau, mereka harus membiarkan Rani dirawat dirumah sakit, tak memikirkan biaya ataupun siapa yang akan menjaga Rani nantinya, saat ini mereka hanya berharap jika Rani tidak begitu merasa kesakitan dengan kanker yang Ia derita.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANNYEONG:JONGHYUNIE [ TAMAT ]
FanfictionBerlatar pada tahun 2024 Seorang fans Shinee dengan segala kesulitan hidupnya ingin mengakhiri semuanya, namun tiba-tiba saja hal aneh terjadi dimana Ia kembali pada tahun 2017. berniat mengubah masa depan, apakah Ia bisa mengubah segalanya.