I.VI. Lautan Merah

155 26 12
                                    

Senjata rahasia yang dipersiapkan Klan Dark Elves untuk melumpuhkan Winged Elves dalam sekejap mata adalah ramuan bernama paralysis. Ramuan itu dibuat untuk melumpuhkan sayap para Winged Elves dalam sekali tembakan. Butuh waktu lama bagi mereka untuk berhasil dalam membuat ramuan itu.

Sayangnya persediaan ramuan paralysis cukup terbatas dan tentunya jumlah Winged Elves lebih dari itu, namun mereka tidak langsung menggunakan semuanya. Mereka menyisakan beberapa untuk penyerangan khusus pada anggota keluarga kerajaan. Salah satu ramuan itu dibawa oleh Algaren yang kini tengah menapakkan kakinya menyusuri lorong besar yang sepi dan berantakan.

Terlihat sekali jika terjadi kerusuhan di sini sebelumnya. Beberapa lampu gantung jatuh dan pecah berserakan. Barang-barang pun tak lagi pada tempatnya. Langkah tegap lelaki itu menghidupkan kembali suasana lorong yang mati. Dia meyakini masih ada beberapa makhluk di sekitar sini yang bersembunyi dan harus segera dia lumpuhkan. Salah satunya pria bersayap yang datang diam-diam menghampirinya dari belakang. Walau begitu, pendengarannya sangat tajam dan gerakannya secepat kilat menusukkan belati tepat ke dada kiri musuh. Alhasil Winged Elves itu langsung tumbang dengan mengenaskan.

Bukan hanya pendengarannya saja yang tajam, indera penciumannya juga begitu. Dia mencium keberadaan seseorang yang tidak berada jauh. Sepertinya berada di dalam salah satu ruangan yang ada di sini. Bukan hanya satu, tetapi dia merasakan keberadaan dua orang sekaligus. Di tempat yang bersebrangan.

Algaren melanjutkan langkah mendekati salah satu ruangan. Tangannya menyentuh permukaan pintu yang tinggi dan kokoh. Dia meyakini di ruangan ini terdapat seseorang yang sedang bersembunyi. Di saat semua orang berjuang untuk mempertahankan kebebasan, pasti selalu ada saja orang yang pengecut seperti ini.

Pintu dibuka secara perlahan, lelaki itu masuk dengan santai. Di pojok ruangan sana, terlihat seseorang yang sedang meringkuk dengan sayap yang menutupi tubuhnya. Suara gumaman panjatan doa terdengar jelas, namun itu hanya sia-sia.

Seseorang di pojok sana mulai mengangkat kepalanya untuk melihat siapa yang datang, dan reaksi keterkejutannya sangat membuat Algaren kecewa. Ternyata yang bersembunyi di sini hanyalah seorang anak kecil. Dia juga bukan anggota inti kerajaan.

"S-siapa kau?" Anak laki-laki itu berusaha berteriak walau tubuhnya gemetar. "Kau penjahat yang dibicarakan ibuku, 'kan?"

Tidak ada untungnya Algaren menyerang anak itu. Dia hanya membuang-buang waktunya saja. Dia telah salah memilih ruangan dan seharusnya dia memasuki ruangan yang ada di sebrang.

"Pergi kau penjahat!" teriak anak itu, masih mencoba untuk melawan walau sebenarnya takut.

Brakk!

Pintu ruangan didorong keras dari luar, bunyi gebrakan tadi semakin membuat anak kecil ketakutan dan kembali meringkuk menutupi diri dengan sayapnya.

"Jangan berani-beraninya kau menyerang Gavlein!"

Suara lembut seorang wanita yang memasuki indera pendengarannya membuat Algaren berbalik dan tersenyum. Dugaannya tidak terlalu meleset mengenai penghuni ruangan lain, dan ajaibnya kini gadis itu justru datang dengan sendirinya.

"Jadi kau memutuskan untuk memunculkan diri, Tuan Putri?"

"Carilah lawan yang sepadan." Anak panah tersasar ke arah Algaren. Tatapan Mereline memancarkan sorot yang penuh amarah pada lelaki itu.

Algaren terkekeh dan sedikit bergeser ke arah kanan menghindari serangan. "Jadi, kaulah lawan sepadanku?" Algaren menampilkan senyumannya yang begitu menawan namun sekaligus mengerikan. "Kita lihat saja gerakan siapa yang lebih cepat," lanjutnya.

Mereline membulatkan matanya saat melihat Algaren melemparkan belati ke arah sepupunya. Dengan segera dia pun melesatkan anak panah ke arah lelaki itu. Namun hal yang sangat mengejutkan pun terjadi. Algaren menghindar dengan sangat cepat dan anak panahnya malah menancap pada sayap Gavlein yang kini mengeluarkan banyak darah. Sedangkan belati milik Algaren, menancap di tembok dekat kepala Gavlein.

ETERNUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang