"Oppa, kata Nayeon anak kita laki-laki. Pasti tampan seperti oppa."
"Benarkah? Aku sudah menebaknya karena kamu sangat suka makan daging, sayang." Jeongyeon membelai anak rambut Momo.
"Oppa, sok tau. Hehe, aku sangat merindukan oppa." Momo mengeratkan pelukannya.
"Oppa juga. Cah, sekarang bangun dan bersihkan dirimu, oke?"
"Aku masih merindukan oppa."
"Jangan nakal. Kau ya selalu nakal padaku. Sudah sana. Aku tidak mau anakku nanti malas dan nakal sepertimu."
Momo pun bangun dan segera membersihkan dirinya.
"Oh, kau sudah bangun? Aku baru mau membangunkanmu. Nayeon sudah membuatkan susu untukmu dan Sana." Mina bermaksud membangunkan Momo.
"Aku baru saja bangun, Mina. Aku akan turun sehabis mandi. Gomawo"
Skip
Sudah 4 bulan sejak Jeongyeon pergi, setelah selesai mandi, bukannya turun, Momo terduduk dikasur dengan perut nya yang mulai buncit. Kandungannya sekarang berumur 5 bulan. Saat mengetahui ia positif ternyata ia telah hamil selama 1 bulan.
Ia membuka galeri HP nya melihat satu persatu foto yang mereka ambil. Salah satunya saat sedang berada di taman bermain. Jari Momo mengusap wajah sang pemilik hati, ayah dari anak dalam perutnya ini.
Air matanya turun membasahi layar HP nya.
Cklek
"Mo " Nayeon masuk menghampiri Momo yang sedang terisak. Nayeon melihat foto di layar HP Momo dan ikut menangis, namun ia menahannya karena tidak mau membuat Momo semakin sedih.
"Nayeon, aku memimpikannya lagi. Aku merasa dia sangat nyata. Hiks, aku sangat merindukan oppa." Ucap Momo.
"Aku juga sangat merindukan oppa. Tapi oppa akan sedih melihatmu menangis, Mo. Kasihan bayi di kandunganmu."
"Hmm, kau juga jangan menangis. Maaf aku hanya sedikit terharu. Kandunganmu sendiri bagaimana Nay?"
"Aku sehat, aku tak menyangka oppa pergi dengan meninggalkanku dan anaknya diperutku ini."
"Aku tidak sabar mengetahui jenis kelamin anakmu dan oppa."
"Aku juga, bulan depan kita akan mengetahuinya. Sekarang ayo turun kau harus minum susu sekarang karena kau melewatkannya tadi malam."
"Ne, dokter Im." Momo dan Nayeon tertawa.
Mereka pun turun menyusul Sana dan Mina yang sudah berada diruang makan.
Skip
Mereka semua tinggal bersama di mansion Jeongyeon atas permintaan appa Jeongyeon. Ia ingin menjaga para calon cucunya dan tentu menjaga para 'menantunya'.
Sana tengah hamil 6 bulan, Momo 5 bulan, Nayeon dan Mina hamil 4 bulan. Doa Jeongyeon terkabul yakni ingin Mina segera hamil dan nyatanya semua pacarnya hamil.
Tzuyu sering ke mansion Jeongyeon untuk menengok para unnie 'ipar'nya. Dia memastikan para maid mengurus unnie iparnya dengan baik.
Skip
"Aku bermimpi bertemu Jeongyeon tadi malam. Aku memberitahu jenis kelamin anaknya." Ucap Momo disela breakfastnya dengan Mina, Sana, dan Nayeon.
"Ah aku iri sekali, Jeongyeon belum datang ke mimpiku sama sekali. Aku merindukannya." Mina cemberut membuat yang lainnya terkekeh.
"Tunggulah, oppa pasti datang ke mimpimu, Mina." Ucap Nayeon.
"Jeong, kau harus datang ke mimpiku segera, kau harus tahu aku juga hamil anakmu dan dia mulai membuatku mengidam aneh-aneh." Omel Mina pada pigura besar yang foto Jeongyeon di tengah ruang makan.
Jeongyeon tidak selamat dari kecelakaan 4 bulan lalu. Ia pergi meninggalkan para wanitanya tanpa tahu ia akan menjadi seorang appa.
Mina, Sana, Momo, dan Nayeon begitu terpukul atas kepergian Jeongyeon. Bahkan mereka tidak bisa melihat Jeongyeon untuk terakhir kalinya karena langsung di bawa oleh Tuan Yoo.
Gw balik dngn Book 2 dan smoga pada suka crta ini
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Man (21+ Jeongmi, Jeongsa, Jeongmo, 2yeon)
FanfictionBuku 1 : My Women, baca dulu ye biar ngerti Buku 3 : Our Family Baca aja dah tapi banyak adegan dewasa🔞⚠️ ~~~~~~~~~ Setelah Jeongyeon mengalami kecelakaan, semua berubah 180 derajat! Bagaimanakah kelanjutan Jeongyeon dengan Mina, Sana, Momo, dan Na...