Milk (Momo) ⚠

955 55 0
                                    

Minggu ini adalah jadwal Momo untuk menjaga Jeongyeon. Ia sangat senang dan membawa banyak bonekanya. Nayeon, Sana, dan Mina terheran-heran dan mengidekan Momo untuk membawa sedikit saja. Namun memang dasarnya Momo sangat suka boneka dan mungkin bawan bayi, mereka membiarkan Momo membawa banyak namun tetap di batasi.

Momo baru saja sampai saat Jeongyeon sedang makan siang. Jeongyeon mengernyitkan dahinya menatap bingung ke Momo.

"Noona, siapa ya nama noona, ehm, Mo mochi?" Momo tertawa

"Momo, Jeongyeon. Momo." ucap Momo.

"Ah iya mian noona." Jeongyeon berdiri dari duduknya untuk membungkuk pada Momo dan duduk kembali memakan makanannya. Momo meperhatikan Jeongyeon yang makannya sangat lahap meningatkannya pada saat dulu. Mereka sering pergi makan ke restoran bbq dan mendatangi restoran-restoran baru.

"Apakah enak Jeongyeon?" tanya Momo.

"Enak, Jeongyeon suka. Rasanya pas." ucap Jeongyeon yang mulutnya penuh makanan. Momo tertawa.

Skip

"Noona, apa itu boneka semua punya noona?? Mereka mau di taruh dimana??" tanya Jeongyeon.

"Mereka akan ditaruh di kasurku nanti."

"Haaa? Apakah cukup? Lalu dimana noona tidur?"

"Bisa kok. Tenang saja." Momo memaksa membawa boneka itu karena sebagian besar merupakan pemberian Jeongyeon.

"Sepertinya aku pernah melihat boneka dino itu." ucap Jeongyeon

"Masa?" Jeongyeon mengangguk cepat. Momo terkekeh teringat itu adalah boneka Dino pemberian Jeongyeon sebelum Jeongyeon berangkat seminar ke Denmark selama 2 minggu. Katanya biar Momo rindu dan kesal bisa meluapkan ke boneka Dino itu.

Skip

Jeongyeon sedang bermain lego ditemani Momo. Ia melihat perut Momo yang juga buncit seperti Sana.

"Apa noona juga makan bayi seperti Sana noona?" tanya Jeongyeon yang membuat Momo tertawa.

"Tidak, noona tidak makan bayi. Tapi memang ada bayi di dalamnya." Jeongyeon mengangguk dan kembali konsentrasi memasang legonya. Momo tertawa memperhatikan raut wajh Jeongyeon yang sesekali kesal karena salah memasang potongan lego.

"Apakah Jeongyeon mau tahu bayi didalam perut noona perempuan atau laki-laki?" tanya Momo. Jeongyeon langsung nengok melihat Momo dan mengangguk cepat.

"Bayinya laki-laki" ucap Momo sedikit terharu.

"Wow! Beneran?? Nanti bisa main bola sama Jeongyeon!!" ucap Jeongyeon

"Iya, nanti kalau sudah agak besar bisa bermain sama Jeongyeon." ucap Momo

"Ap apa Jeongyeon boleh pegang perut noona?" 

"Boleh." Jeongyeon memegang perut Momo dan tiba-tiba bayi di dalamnya menendang. Momo meringis sakit.

"Noona tidak papa? Wow bayinya bergerak!!" Jeongyeon terkagum.

"Sepertinya dia setuju bermain bola denganmu." ucap Momo dan Jeongyeon tersenyum menatap perut Momo.

"Noona akan tinggal lama disini?" tnaya Jeongyeon.

"Iya, apa Jeongyeon tidak suka?" 

"Tidak-tidak!! Jeongyeon suka!! Jeongyeon ada teman jadi Jeongyeon suka!" ucap Jeongyeon.

"Hoam, Jeongyeon mengantuk. Jeongyeon akan tidur. Selamat malam noona." Jeongyeon bangkit dari duduknya dan tidur di kasurnya memeluk guling.

Momo mengamati Jeongyeon tidur dan tak terasa setetes air mata jatuh di pipinya. 

"Aku ingin oppa segera sembuh jadi bisa menemani kami semua melahirkan." Momo mencium kening Jeongyeon.

Skip

Keesokan paginya, Jeongyeon cekikikan menusuk-nusuk perut Momo. Jeongyeon mengelus-elus perut Momo dan terheran melihat ada gundukan lagi diatas perut Momo. Masalahnya Momo mengenakan dress tidur yang agak longgar dan tidak mengenakan bra sehingga payudaranya terlihat dari tengah baju.

Jeongyeon pun mengarahkan tangannya ke dalam dan mengelus serta meremas-remas payudara Momo. Momo mengerang dalam tidurnya membuat Jeongyeon tertawa dan makin meremas kedua payudara Momo. Momo terbangun dan melihat wajah Jeongyeon yang tersenyum dari dekat. Ia melihat tangan Jeongyeon sedang meremas-remas payudaranya.

"Noona apa didalam sini ada bayi kecil juga?" tanya Jeongyeon. Momo sungguh ingin marah tadinya menjadi tertawa.

"Tentu tidak, dan lepaskan tanganmu." ucap Momo.

"Ap apa noona marah?? Mianhae." Jeongyeon terduduk dan cemberut.

"Tidak, hanya saja kau tidak boleh melakukan hal seperti tadi kepada orang lain, selain Sana, aku, Nayeon, dan Mina. Mengerti?" Jeongyeon yang lupa rupa Nayeon dan Mina hanya mengangguk.

"Nanti kau akan bertemu mereka kok jadi ingat-ingat ya?" ucap Momo.

















Udah mainin susu aje Jeongyeon

TBC

Our Man (21+ Jeongmi, Jeongsa, Jeongmo, 2yeon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang