Bodyguard yang sedang menemani Mina ke toilet aegera berlari ke tempat Jeongyeon. Dari jauh terlihat bodyguard Jeongyeon sedang kewalahan melawan beberapa orang. Jeongyeon sendiri ditahan oleh 2 orang.
"Yak!!" Bodyguard berteriak mengalihkan perhatian bersamaan dengan datangnya para bodyguard lain membuat gerombolan itu terkejut.
Salah satu dari mereka mengambil tongkat yang mereka bawa dan memukulnya ke kepala Jeongyeon."JEONGYEON!!" Mina berteriak histeris dan segera menghampiri Jeongyeon. Kepala Jeongyeon yang berada di pangkuan Mina berlumur darah.
"Jeongyeon." Mina terisak menangis.
"No ona" ucap Jeongyeon sebelum pingsan.
Skip
Jeongyeon dibawa ke rumah sakit terdekat dan ditangani. Mereka mengatakan pukulannya sangat keras sehingga darah terus mengalir. Tuan Yoo, Chaeyoung, Jihyo, dan Tzuyu sudah sampai di rumah sakit sana dan menyarankan untuk segera membawa Jeongyeon kembali ke Seoul. Mereka pun segera berangkat menggunakan pesawaf pribadi Tuan Yoo.
Skip
Sesampainya di Seoul, Jeongyeon langsung di bawa ke rumah sakit dan di tangani Chaeyoung.
Semua orang berada di depan ruang oprasi termasuk Sana, Momo, dan Nayeon yang segera di bawa ke rumah sakit oleh pengawal atas permintaan Tuan Yoo.
Mama Yoo pun ada disana dan terlihat panik entah untuk menutupi atau memang panik.
Moonbyul, sahabat Jeongyeon juga kepala detektif polisi yang selama ini membantu Tuan Yoo dan Jeongyeon datang dengan anak buahnya.
"Ahjussi, minhae aku terlambat datang." Ucap Moonbyul.
"Gwenchana, Byul. Laksanakan tugasmu." Moonbyul menghampiri mama Yoo yang terlihat bingung dan memborgolnya.
"Apa-apaan ini?" Mama Yoo memberontak disaksikan semua orang.
"Anda diduga menjadi dalang kematian Nyonya Yoo dan terlibat pembunuhan berencana dengan adik anda Dr. Lee."
"Tidak!! Yeobo! Aku tidak melakukannya!!"
"Bukti sudah ada, yeri-ah."
"Tidak Sung Jae aku tidak membunuh Sooyoung!!"
"Diam!! Dan jalani saja hukumanmu!!"
Mama Yoo pun terpaksa di tarik polisi karena terus memberontak. Tuan Yoo terduduk lemah di bangku. Ia merasa bersalah dengan mendiang istrinya dan kepada anaknya.
"Appa, jangan menangis. Eomma sudah tenang disana, sekarang oppa sedang berjuang di dalam." Ucap Tzuyu menenangkan Tuan Yoo.
Skip
Chaeyoung keluar dengan tersenyum lesu.
"Bagaimana Chae?" Tanya Nayeon.
"Oprasi penutupan luka berhasil memberhentikan darah. Namun karena otak terlalu lama kekurangan darah. Jeongyeon mengalami koma. Kita hanya bisa berdoa sekarang." Jelas Chaeyoung
Mereka semua bersedih namun bersyukur setidaknya Jeongyeon masih selamat.
"Sebaiknya kalian pulang, kalian sedang hamil. Biar besok kesini lagi." Ucap Tuan Yoo.
Sana, Mina, Momo, dan Nayeon hendak menolak namun mereka sadar buah hati mereka juga perlu istirahat.
Dahyun dan Tzuyu mengantar mereka meninggalkan Jihyo dan Tuan Yoo.
Mereka pergi ke kamar VVIP dan melihat Jeongyeon terbaring lemah disana di bantu beberapa alat.
"Adeul, kau harus bangun. Kau harus bertanggung jawab pada 4 wanitamu. Appa tidak menyangka kau seorang cassanova. Hehe" Tuan Yoo berusaha bercanda untuk menaikan moodnya.
"Benar oppaku yang playboy. Kau pasti bahagia dan akan belanja banyak keperluan anak bayi." Ucap Jihyo.
Klek
Chaeyoung masuk dengan jubah dokternya.
"Appa, Jihyo, ada yang ingin ku katakan. Jeongyeon hyung mengalami benturan keras hingga menyebabkan trauma di otaknya. Ada 2 kemungkinan. Pertama ingatannya akan permanen hilang atau kedua ingatannya pulih perlahan. Kita tidak bisa berharap banyak."
Tuan Yoo dan Jihyo mengangguk.
"Terima kasih, Sayang atas kerja kerasmu." Jihyo memeluk Chaeyoung.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Man (21+ Jeongmi, Jeongsa, Jeongmo, 2yeon)
FanfictionBuku 1 : My Women, baca dulu ye biar ngerti Buku 3 : Our Family Baca aja dah tapi banyak adegan dewasa🔞⚠️ ~~~~~~~~~ Setelah Jeongyeon mengalami kecelakaan, semua berubah 180 derajat! Bagaimanakah kelanjutan Jeongyeon dengan Mina, Sana, Momo, dan Na...