Hari ini mereka pulang ke Seoul. Tuan Yoo meminta mereka untuk datang ke kantornya.
"Bagaimana pertemuan kalian? Ehm, appa ingin minta maaf karena memisahkan kalian dengan cara seperti ini." Tuan Yoo membungkuk namun segera di tahan Mina yang berada di dekatnya.
"Tidak papa appa, ini semua untuk keselamatan Jeongyeon juga." Ucap Mina
"Pasti kalian telah tau bukan? Maka itu tolong jangan sampai ketahuan mama Yoo. Appa sedang mengumpulkan banyak bukti agar bisa menjeratnya, hahh..." desahan terdengar dari mulut Tuan Yoo.
Tzuyu si bungsu pun memeluk appanya.
"Maafkan appa nak."
"Gwenchana appa." Ucap Tzuyu.
Tok tok
"Appa, mama Yoo menelpon sekertaris dan mencarimu." Ucap Dahyun yang baru kembali dari membeli makanan permintaan para noonanya yang sedang hamil. Biasa, wanita ngidam.
Nayeon meminta lobster tapi sudah harus dikupas dan berbentuk love. Ukurannya harus selebar 30cm. Mau tak mau daging tersebut harus dikupas satu persatu dan disusun.
Sana meminta durian. Sungguh aneh karena Sana membencinya. Ia bilang hanya mau melihat buahnya saja jangan di buka dan harus berkulit tajam. Mau tak mau Dahyun dan Chaeyoung bersama orang suruhan appanya menjari durian utuh yang jarang ada karena belum musimnya.
Permintaan Momo lebih mudah, ia hanya ingin Jokbal. Tapi Jokbal itu harus dibuat oleh Jihyo. Jihyo pun terpaksa menuruti karena demi keponakannya.
Terakhir, Mina. Ia ingin makan ayam goreng madu yang berada di Jeju dan harus tetap panas. Tuan Yoo pun segera mengutus pegawai di cabang kantor Jeju untuk terbang ke Seoul membawakan ayam goreng madu keinginan Mina.
Skip
Selesai makan, Tuan Yoo meminta pengawal untuk mengantat ke 4 'menantu'nya itu karena ia ingin berbicara dengan Chaeyoung, Jihyo, Tzuyu, dan Dahyun.
"Ekhem, appa ingin Tzuyu mengepalai rumah sakit selama Jeongyeon masih seperti ini dan Chaeyoung membantu Jihyo mengepalai departemen bedah.
Dahyun, kau akan mengepalai departemen orthodontics.""Tapi appa, sekarang rumah sakit sedang di kepalai sementara buka oleh adik mama Yoo, dr. Lee?" Tanya Tzuyu
"Ya, tapi sementara bukan? Lagipula dia dokter sedangkan kau appa kuliahkan management rumah sakit karena memang appa mempersiapkanmu mengepalai rumah sakit. Oppa dan unnie mu tidak tertarik dengan menejemen rumah sakit." Jelas Tuan Yoo.
"Benar, Tzu. Kami akan membantu, appa juga akan membantu." Ucap Jihyo meyakinkan adiknya itu.
"Appa, bukan aku tidak mau tapi apakah tidak terlihat seperti KKN? Bagaimana jika mereka protes?" Tanya Dahyun
"Hah, kau ini benar kata Jeongyeon terlalu cerewet. Lagipula itu rumah sakit appa. Selama kalian bekerja dengan benar, semua baik-baik saja." Jelas Tuan Yoo. Dahyun pun cengar cengir.
"Apa ini salah satu cara menyingkirkan kaki tangan Mama Yoo dari rumah sakit, appa?" Tanya Chaeyoung.
"Benar, ku dengar mereka mulai bergerak. Chaeyoung, kau harus bersiap melawan pamanmu sendiri. Dia merupakan salah satu kaki tangan Mama Yoo." Ucap Tuan Yoo prihatin.
"Apa?? Aku tidak menyangka." Chaeyoung tersandar di sofa.
"Appa masih memastikan, namun beberapa bukti menunjukan dia salah satunya. Mereka berniat mengambil alih rumah sakit dengan mencelakakan Jeongyeon sebagai pewaris utama. Appa khawatir akan merembet ke adik-adiknya. Dan sekarang dengan adanya Nayeon, Sana, Momo, dan Mina, appa yakin akan menuju ke mereka maka apa memperketat penjagaan dan pengawasan mereka dan kalian juga Jeongyeon." Ucap Tuan Yoo.
Bku ini kmgkinan bkal lbh banyak drama
Kl bku 1 emg lebih kek kenalin krakter Jeongyeon
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Man (21+ Jeongmi, Jeongsa, Jeongmo, 2yeon)
FanfictionBuku 1 : My Women, baca dulu ye biar ngerti Buku 3 : Our Family Baca aja dah tapi banyak adegan dewasa🔞⚠️ ~~~~~~~~~ Setelah Jeongyeon mengalami kecelakaan, semua berubah 180 derajat! Bagaimanakah kelanjutan Jeongyeon dengan Mina, Sana, Momo, dan Na...