Jeongyeon memerhatikan para istrinya yang kelelahan akibat keganasan mereka sendiri. Jeongyeon menyeringai seketika.
"Kalian lelah? Cuma bgtu lelah?" Ejek Jeongyeon pada istrinya.
"Aku cum sangat banyak baby." Jawab Sana.
"Ckk kalau begitu istrihat saja sambil melihatku."
"Maksudnya?" Tanya Mina.
"Kyaa!" Jeongyeon menggendong Nayeon yang menurutnha sudah istirahat terlalu lama.
Mina, Sana, dan Momo sedikit terkejut. Jeongyeon membawa Nayeon kesisi kasur lainnya.
"Oppa mau apa?" Tanya Nayeon. Jeongyeon hanya diam dan membuka semua baju Nayeon yang tersisa.
"Ahh" Jeongyeon menjilat puting payudara Nayeon bergantian hingga menegang. Tangan Nayeon bergerak gelisah mengacak-acak rambut Jeongyeon.
"Oppa ahhh jangan di gigit awwh" Jeongyeon semakin sengaja menggigit puting Nayeon membuat Nayeon nikmat dan sakit.
Cumbuannya turun ke perut Nayeon. Ia menciumin dan menjilati setiap sisi perut Nayeon.
"Rumah anaku nanti." Ucap Jeongyeon di sela jilatannya.
Tiba-tiba Jeongyeon membalikan tubuh Nayeon dan menarik pinggangya hinga Nayeon menungging.
Tanpa aba-aba, Jeongyeon menyodokan penisnya ke lubang Nayeon sangat dalam.
"AHHHH OPPA!!" Nayeon berteriak karena sodokan Jeongyeon sangat dalam membuatnya sakit.
"Agh bagaimana? Kau suka hah?" Tanha Jeongyeon yang terus menyodok dalam vagina Nayeon dengan tempo pelan.
"Sa sakit oppa ahh." Nayeon meringis. Ia merasa ujung penis Jeongyeon menyentuh rahimnya.
Jeongyeon memulai memaju mundurkan penisnya dengan normal namun tempo yang cepat membuat Nayeon kualahan.
"Op pa ya iya ya ahhh engh" desah Nayeon menerima tumbukan Jeongyeon yanh cepat itu. Ia benar-benar tidak bisa mengimbanginya ia mencengkram bantal sebagai pelampiasan nikmat dan sakit.
"Hah agh kau sangat sexy Nay." Jeongyeon memuju Nayeon ditengah tumbukannya. Wajah Nayeon berantakan karena rambut sehinga membuatnya seksi.
Jeongyeon menarik ke dua tangan Nayeon kebelakang membuat tubuh Nayeon terangkat dan payudara Nayeon bergoyang-goyang.
"Ah ahh ughh oppa aku cum ahh aku cumm ahhhhh AHH" Nayeong cum namun Jeongyeon terus menumbuk vaginannya tanpa ampun. Membuat Nayeon berteriak-teriak.
"Oppa aahhh tolong berhenti dulu ahhh AHHH eunghhh ahhh"
"Ahh tidak ini nikmat Nay dindijg vaginamu benar-benar memijit dengan baik." Jeongyeon melepas kedua tangan Nayeon namun ia segera memeluk tubuh Nayeon yang melemas dari belakang. Ia meremas kedua payudara Nayeon.
"Aww oppa jangan cubit putingku ahhh" Jeongyeon menciumi leher Nayeon dan terua meremas mencubit payudaranya.
Jeongyeon menambah kecepatannya karena ujung penisnya telah gatal ingin menyemburkan spermanya
"Oppa ahhh Ahh"
Sana, Momo, dan Sana melihat dengan takut tapi juga saling penasaran dengan apa yang akan Jeongyeon lakukan nanti saat giliran mereka.
"Astaga Nayeon digempur tanpa ampun." Ucap Mina.
"Aku tidak sabar tapi aku takut oppa sangat ganas." Ucap Momo.
"Dulu Jeongyeon pernah mengikatku di ranjang dan menggempurku tanpa ampun. Jujur itu sakit tapi nikmat sekali." Ucap Sana sambil mengigit ujung jarinya.
Nayeon terlihat benar-benar lelah karena ia telah cum beberapa kali. Jeongyeon yang penisnya sudah benar-benar gatal pun semakin getol maju mundur.
Plak plak
Jeongyeon menampar pantat Nayeon membuat Nayeon kesakitak dan makin menjepit penis Jeongyeon.
"Hah ahh ha aku akan cum ahh ARGHH" Jeongyeon cum bersama dengan Nayeon yang juga ambruk dengan nafas tersengal dan tubuh gelenjotan karena ia juga cum.
"Gomawo" Jeongyeon menggendong Nayeon dan meletakanya di tempat tidur.
"Op oppah kau benar-benarhh mem buatkuhh kelelahan." Jeongyeon tersenyum dan mencium bibir Nayeon.
"Mo, sepertinya kau tidak sabar ya?" Tanya Jeongyeon karena melihat Momo telah membuka seluruh lingerienya.
Momo menyeringai dan langsung melompatkan tubuhnya ke Jeongyeon.
Ksian Nayeon cuy abis
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Man (21+ Jeongmi, Jeongsa, Jeongmo, 2yeon)
FanfictionBuku 1 : My Women, baca dulu ye biar ngerti Buku 3 : Our Family Baca aja dah tapi banyak adegan dewasa🔞⚠️ ~~~~~~~~~ Setelah Jeongyeon mengalami kecelakaan, semua berubah 180 derajat! Bagaimanakah kelanjutan Jeongyeon dengan Mina, Sana, Momo, dan Na...