Hormon 🔞

2.4K 43 0
                                    

"Ahh!! Jeong, ughhh... Pelan-pelannhhh..." Mina cuma bisa pasrah di bombardir Jeongyeon dari belakang.

"Apa kau menyukainya? Hmm?" tanya Jeongyeon sambil terus maju mundur memompa vagina Mina.

"Ak aku suka, ahh, uhmm..." Mina terkapar lemas, tangannya sudah tidak mampu menopang tubuhnya lagi.

"Aku akan cum, sayang, pelanhh... AHHH" Tubuh Mina akhirnya benar-benar jatuh lemas di kasur.

Jeongyeon memeluk tubuh telanjagn Mina dari belakang.

"Apa kau puas?" tanya Jeongyeon sambil mengelus perut Mina yang mulai buncit.

"Ya, aku puas. Hmm... AHH Jeong! "

"Tapi aku belum..." ucap Jeongyeon sambil memaju mundurkan penisnya lagi yang masih bersarang di lubang vagina Mina.

"Pelan-pelan, ada anakmu di perutku, uhhh..." ucap Mina yang libidonya mulai naik lagi akibat permainan Jeongyeon.

"Ahh, Mina, ohhh Minaa... AHH"

"Jeongyeon!!!"

Skip

Mina pun terbangun dari mimpinya. Bisa dikatakan mimpi laknat? Atau??

"Hah, bisa-bisanya aku memimpikan itu. Memang hormon ibu hamil tidak bisa di kontrol." ucap Mina berguman sendiri. Saat ini dia tengah tidur dikamar Jeongyeon di Mansion Yoo. Setelah makan siang bersama, Sana dan Momo pergi bersama Mama Yoo untuk berbelanja keperluan sedangkan Nayeon harus ke rumah sakit sebentar.

Tok tok

"Masuk!"

"Unnie, udah bangun?" tanya Tzuyu yang langsung duduk diujung ranjang.

"Hmm, ya. Ada apa Tzu?" tanya Mina. Wajah Tzuyu mendadak menegang.

"Tidak apa, unnie. Aku hanya ingin menyapa keponakanku. Aku penasaran apa jenis kelaminnya dan tidak sabar menunggunya lahir. Oppa pasti akan senang sekali melihatnya." ucap Tzuyu seakan memberi kode pada Mina.

"Ma maksudmu? Tentu Jeongyeon akan senang diatas sana." jawab Mina sambil terseyum melihat perutnya yang mulai sedikit buncit.

"Unnie, kalau aku bilang oppa masih hidup, apa unnie percaya?" pertanyaan Tzuyu sukses membuat Mina menatapnya.

"Oppa masih hidup, unnie. Tapi tolong jangan bicarakan ini dengan siapapun termasuk unnie lainnya. Aku dan Jihyo yang akan mengatakannya." ucap Tzuyu sambil memeluk Mina. Air mata Mina menetes, entah harus sedih atau senang.

"Ap apa benar? Kau tidak bohong? Apa ini alasannya kami tidka boleh melihatnya untuk yang terakhir kalinya?" Tzuyu mengangguk. Masih banyak pertanyaan di otak Mina tapi ia tepis karena mendengar Jeongyeon masih hidup maish memenuhi euforia di otaknya.

Skip

Jihyo sedang perjalanan ke rumah sakit menjemput Nayeon karena supir sudah disuruh pulang oleh Jihyo dan Jihyo mengatakan pada Nayeon akan menjemputnya. Sesampainya di rumah sakit, Jihyo langsung ke ruangan Nayeon.

TokTok Klek

"Nay, apa sudah selesai?"

"Hi, Jih, sebentar lagi. Apa mereka tidak bisa bekerja dengan baik?? Baru ku tinggal 2 bulan, sudah seperti ini." keluh Nayeon yang menandatangani berkas terakhir.

"Sudah, ayo pulang." ajak Nayeon sambil berdiri membereskan barang-barangnya. Jihyo menatap Nayeon dengan sendu.

"Apa kau merindukan oppa, Nay?" tanya Jihyo pada Nayeon yang sudah berjalan menghampirinya. Nayeon duduk di sofa sebelah Jihyo.

"Tentu, Jih. Aku berharap aku bisa bertemu dengannya untuk terakhir kali. Aku yakin disana dia bahagia bertemu anak kami." ucap Nayeon sambil mengelus perutnya.

"Hm, aku rasa tidak, Nay. Oppa tidak bertemu anakmu." ucap Jihyo yang membuat dahi Nayeon mengkerut.

"Hmm? Kenapa begitu?" tanya Nayeon sedikit emosi karena ucapan Jihyo.

"Hmm, oppa masih hidup Nay." Nayeon tercengang akan informasi yang Jihyo katakan.

"Hah? Jangan bercanda, Jih. Jelas kau dan Chaeyoung yang mengumumkan kematiannya?!"

"Ka kami terpaksa. Appa yang meminta kami dan aku baru tahu alasannya tadi." ucap Jihyo yang sudah menangis disusul Nayeon yang juga menangis meratapi kenyataan.

"Tap tapi kenapa? La lalu dimana oppa?" tanya Nayeon di sela tangisnya.

"Oppa ada disebuah tempat persembunyian. Jangan tanya alasannya karena tunggu kau, Mina, Sana, dan Momo tahu. Baru akan kami jelaskan. Maafkan aku, Nay." Jihyo memeluk Nayeon yang tangisnya mulai mereda.















Tgu babang Jeong 

TBC

Our Man (21+ Jeongmi, Jeongsa, Jeongmo, 2yeon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang