Hari ini, Sana berangkat membawa semua barang keperluan dan hadiah buat Jeongyeon menggunakan pesawat pribadi Tuan Yoo. Awalnya Mama Yoo bertanya kemana Sana akan pergi, Sana menjawab akan ke Jeju selama seminggu untuk baby moon.
Sampai di tempat Jeongyeon, Sana melihat Jeongyeon sedang berenang sambil bermain bola-bola bersama para pengawalnya. Sana terkekeh melihat Jeongyeon sangat senang bermain air. Dia menciprat-cipratkan air ke para penjaga. Sana meminta maid untuk membuatkan minuman untuk Jeongyeon dan para pengawal. Maid membawakannya ke pinggil kolam renang diikuti Sana. Para pengawal membungkuk menyambut Sana dan Jeongyeon melihat Sana dengan bingung seakan sedang berpikir.
Raut bingungnya berubah jadi senyum ketika ia melihat Sana dengan perut buncitnya. Ia keluar dari kolam dan menghampiri Sana. Sana agak tergoda dengan tubuh atletis Jeongyeon karena hormon ibu hamil memang sedang naik-naiknya.
"Sa Sana noona kan?" tanya Jeongyeon.
"Iya, kau ingat. Keringkan dulu dirimu nanti sakit." Sana memberikan handuk ke Jeongyeon.
"Bayi noona masih di dalam? Kapan keluar?" tanya Jeongyeon penasaran.
"Eng, sekitar 3 bulan lagi." kata Sana
"Jeongyeon pegan boleh?" tanay Jeongyeon malu-malu. Sana mengangguk.
"Wow, wow. Seperti bola hehe" Jeongyeon senang
"Sebaiknya kau masuk dan bersihkan dirimu dulu, ada sesuatu yang ingin aku berikan." ucap Sana.
"Apakah mainan?? Jeongyeon suka mainan!!!" terika Jeongyeon riang membuat Sana tertawa.
Skip
Setelah mandi dan beres-beres, Sana menghampir Jeongyeon di kamarnya. Jeongyeon sedang menyusun legonya seperti biasa dengan sangat serius.
"Apakah kau sudah makan?" Jeongyeon mengangguk karena masih konsen dengan legonya.
"Apa kau tidak mau tau hadiah dari noona?" Sana terkekeh geli menyebut dirinya noona.
"Ah iya!! Mana mana palli palli." Ucap Jeongyeon kegirangan. Sana tertawa sedih melihat tingkah Jeongyeonnya.
"Ini, noona bawakan pesawat-pesawatan dan baju pilot, seragam dan piyama." ucap Sana. Mata Jeongyeon berbinar melihat hadiah Sana.
"Bagaimana noona tau aku ingin jadi pilot??"
"Tentu noona tau, cah pakai seragammu." suruh Sana
Jeongyeon segera melepas bajunya di depan Sana membuat Sana menelan ludahnya melihat tonjolan penis Jeongyeon di balik celana dalamnya. Untung Jeongyeon memakai bajunya dengan cepat kalau tidak mungkin Sana sudah menyerangnya tanpa akal sehat.
"Wow! Bagus sekali noona!!" Jeongyeon melompat-lompat melihat baju yang ia pakai.
"Ayo, bilang apa sama noona?"
"Gomawo noona." Jeongyeon mencium pipi Sana membuat Sana terkejut.
Jeongyeon berlari keluar membawa mainan pesawatnya ke taman dan berlari-lari menerbangkan pesawat itu. Adegan itu membuat Sana terharu sekaligus senang. Ia benar-benar bersyukur Jeongyeon masih hidup dan bisa melihat anak mereka lahir nanti. Dia sangat berharap Jeongyeon bisa segera sembuh.
Selesai bermain, Jeongyeon masuk kerumah. Sana menyuruhnya untuk mengganti baju dengan piyama. Awalnya Jeongyeon tidak mau tapi akhirnya mau karena piyamanya juga piyama pilot.
Skip
Jeongyeon sudah di tempat tidur ditemani oleh Sana. Sana bersandar pada kepala ranjang.
"Noona akan tinggal disini? Jeongyeon bosan terus bersama hyung penjaga dan maid." ucap Jeongyeon manja sambil memeluk pinggang Sana.
"Iya, noona akan tidur disini satu minggu untuk menemani Jeongyeon."
"Satu minggu? Cepat sekali!" Jeongyeon mengerucutkan bibirnya.
"Nanti ada noona lain yang datang, seperti kemarin yang Jeongyeon temui." Jeongyeon mengangguk dalam pelukannya. Sana pun tersenyum.
Skip
Setiap hari, Sana akan bangun pagi membantu maid memasak makanan untuk Jengyeon dan membangunkan Jeongyeon. Dia juga menemani Jeongyeon terapi dan bermain. Dia senang bisa melihat Jeongyeon setiap hari. Sikap Jeongyeon perlahan berubah menjadi agak dewasa walaupun cara pikirnya masih seperti anak kecil.
Hari terakhir, Sana memasuki urang kamar Jeongyeon yang sudah tertidur pulas dan mendekatinya.
"Jeong, baby, kau harus cepat sembuh dan aku harap kau bisa menemaniku melahirkan anak kita. I love you always baby." Sana mencium bibir Jeongyeon sekilas lalu meninggalkan kamar Jeongyeon.
"Baby, Sana, baby I love you baby" Jeongyeon mengigo di dalam tidurnya.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Man (21+ Jeongmi, Jeongsa, Jeongmo, 2yeon)
FanfictionBuku 1 : My Women, baca dulu ye biar ngerti Buku 3 : Our Family Baca aja dah tapi banyak adegan dewasa🔞⚠️ ~~~~~~~~~ Setelah Jeongyeon mengalami kecelakaan, semua berubah 180 derajat! Bagaimanakah kelanjutan Jeongyeon dengan Mina, Sana, Momo, dan Na...