17 : Pearl

117 58 36
                                    


"Jika kenyataannya kita berbeda, kenapa cinta tak mampu membatasi perasaan kita?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jika kenyataannya kita berbeda, kenapa cinta tak mampu membatasi perasaan kita?"

‧͙⁺˚*・༓☾✧༺♥༻✧☽༓・*˚⁺‧͙

Rhea terus berenang menuju perpustakaan terbesar di lautan, matanya berbinar kala melihat bangunan yang terbuat dari bebatuan Kristal terlihat berkelap kelip karena di kelilingi oleh Bioluminescence.

Rhea terus berenang menuju perpustakaan terbesar di lautan, matanya berbinar kala melihat bangunan yang terbuat dari bebatuan Kristal terlihat berkelap kelip karena di kelilingi oleh Bioluminescence

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Woahh...Tempat terlarang bagi makhluk apapun yang masuk kemari, selain bangsawan berstatus tinggi!" Gumam Rhea.

Gadis itu pun segera masuk, ia berkeliling bangunan kosong, hingga sampai di lantai atas, matanya tertuju pada sebuah gelembung di tengah-tengah ruangan, gelembung itu melindungi buku yang terbuat dari kertas tebal dan sudah kusam.

"Siapa kau???"

Mendengar suara asing Rhea sontak terkejut, matanya mencari keseluruh ruangan dan mendapati Merman dengan ekor Biru Muda termasuk dengan siripnya, menandakan bahwa ia bukanlah bangsawan.

Merman itu mendekat lalu melihat Vision Rhea, matanya melotot kaget sebelum menunduk memberi hormat.

"Hormat pada sang putri lautan!"

"Ng...Ok!" Jawab Rhea santai.

Merman itu bangun lalu menatap Rhea dengan serius.
"Ramalan itu benar, kau terlahir dengan ekor berwarna emas dan juga simbol trisula di dahi!"

"Ya...Takdir!"

"Saya Jeremy! Yang menjaga perputakaan ini selama Satu Abad!"

"Satu abad? Berapa usia lu?"

"Satu abad!"

"Gak...Gak mungkin, ni orang kudunya udah jadi mayat kok...Eh iya, mermaid! Lupa gua!" Gumam Rhea.

"Aku kemari mencari..."

"Pesan ayahmu?"

"Pe...Pesan? Dewa Laut ngirim pesan?"

Merman itu berenang menuju lubang batu di atas dinding sambil bicara.
"Ada alasan lain mengapa Merylcean menjadi tempat terlarang, selain hanya bangsawan yang datang, tempat ini menjadi tempat dimana Dewa Laut menitipkan pesan!"

MELODY [TAMAT] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang