26.

1.5K 121 8
                                    



Hari ini hari terakhir perkemahan mereka...

Dan hari ini jungwon sakit di karenakan cuaca yang ekstrim.

Hujan lebat semalaman membuat udara lembab dan dingin membuat jungwon yang imunnya lemah pun terserang demam.

Yang lain tengah membereskan perlengkapan untuk bersiap pulang.

Jungwon hanya diam duduk di atas kursi lipat yang di bawa oleh mereka dengan hoodie tebah milik heeseung yang jelas dapat menenggelamkan tubuh kecilnya.

Jungwon hanya diam memperhatikan kakak dan abang nya yang berkerja sembari sesekali bercanda.

Ah ia jadi berpikir bahwa kakaknya akan baikbaik saja tanpa dirinya.

Lama terdiam dan termenung jungwon tak menyadari bahwa jake sudah berada di sampingnya.

"hayoo adek ngelamun mikirin apa hm?"tanya jake lembut pada adiknya.

"eh?eung?enggak kok hehe"jungwon berujar lemah.

Jake tersenyum lembut mendengar jawaban sang adik,ia tahu adiknya berbohong.

"mana sang sakit?"tanya jake,

"semuanya,badan adek lemes banget,dingin juga bang"

"yaudah nanti pulang langsung kerumah kak sungchan ya,biar daddu hobi periksa kamu"ujar jake.

Jungwon hanya mengangguk pasrah.

..

"jake!! Selesai"teriak jay memberi tahu adik kembarnya.

"oke..."balas jake.

Mereka telah selesai bersiap dan jungwon tengah tertidur di kursi nya.

"jadi siapa yang mau gendong adek?"tanya jake.

"kak hee aja,kalian bawa barang barang yang lain aja"ujar heeseung.

Dan di iyakan oleh adiknya dan teman temannya.

..






Malam harinya ketika sampai jungwon pun bergegas di bawa di rumah jhope untuk mendapatkan
Perawatan.

Setelah beberapa menit di dalam jhope pun keluar dari ruangannya.

"adek gapapa cuman demam aja jangan khawatir,udah yuk kita kebawah biar adek istirahat"ujarnya.





Di ruang keluarga...

"ini salah kakak,,,seharusnya kakak dengerin daddy waktu itu buat gak bawa adek ke perkemahan"ujar heeseung penuh sesal.

Eunha yang mendengar itu mendekati si sulung lalu memeluk nya.

"kakak gak salah kok,justru di sini bunda makasih banget seenggaknya walaupun sakit adek sempet seneng seneng dulu dan gak ngerasa sepi,coba kalo waktu itu kakak gak ajak adek,apa gak tambah kasian adeknya di rumah sendirian selama seminggu gak ada yang nemenin dan cuma mainan sendiri,mentok mentok sama dodo jinu piyo ujun itupun cuma di sekitar komplek"ujar bunda.

"tapi tetep aja bund abang juga ngerasa bersalah"sela sunghoon.

"udah jangan di pikirin ya,kan kata daddy hobie adek gak papa"ujar eunha menenangkan anak anaknya.

"tapi Tetep aja,maafin kita yabund"ujar jake.

Eunha dan yang lain tersenyum kecuali sunoo.

"iya bund,dad bund maafin bang jay yah yang gak bisa jaga adek,,tabokin aja bund bang jaynya,di sana dia godain bule bule pake bikini doang bund"ujar riki memecah suasana dan membuat semua tertawa.

"yeuuu kok jadi bang jay sih"ujar jay sembari menjitak kepala riki..

Suasana kembali menghangat dan sunoo pun beranjak dari sana tanpa mengucapkan sepatah katapun.






....



Sunoo pun masuk kedalam ruangan yang rupanya ruang rawat jungwon.

Ia hanya diam dan menatap datar jungwon yang tengah terlelap.

"kenapa?"

"kenapa kamu sakit?"

"kapan?"

"kapan kamu sembuh?"

"tau gak karna kamu sakit keluarga kita jadi kacau,semua khawatir sama kamu,semua cemas tanpa mikirin keadaan mereka sendiri"

"semua karna kamu"

"kamu tau gak...karna kamu,semua bayangan masa lalu itu jadi terbayang"

"kamu tau gak,,,kakak selalu ngerasa bersalah kalau liat kamu kayak gini dek hiks..."

Sunoo terisak dan jatuh terduduk.
Ia mengingat dulu ketika ia memaksa bundanya yang tengah hamil besar untuk menemaninya berjalan jalan dan berakhir bundanya mengalami pendarahan serta adiknya harus terlahir 2 bulan sebelum waktunya.
Ia dapat mengingat betapa hancurnya sang daddy ketika dokter bilang sudah tiada harapan untuk menyelamatkan sang adik.

Ia tau tak ada satupun yang menyalahkannya namun ketika melihat sang yang selalu menahan sakit,sang adik yang mudah sakit sang adik yang mengalami lemah jantung selalu membuatnya merasa bersalah.

Bersamaan dengan prediksi dokter yang mengatakan adiknya hanya akan bertahan hingga 15 tahun membuat rasa bersalah menghantuinya.

"hikss...maafin kak sunoo hiks.."
Sunoo masih terus terisak.
Sampai tak lama ia merasakan sebuah pelukan hangat dari jemari jemari kecil.

"kak unu gak salah apa apa,adek aja yang terlalu lemah makanya adek gampang sakit,kak unu harus lupain semua masalalu buruk itu,di sini gak ada yang harus maafin atau di maafin toh faktanya gak ada yang salah,semua takdir tuhan,adek yakin di balik kesedihan ini suatu hari akan ada sinar terang yang menghampiri adek dan ngasih kebahagiaan buat semua yah walaupun adek tau kebahagiaan adek itu kalian semua"
Ujar jungwon sembari memeluk sunoo.

"hiks..hiksss..mm....huwaaaaa,,,,,maaf udah ganggu tidur adek...hiks...makasih ya dek udah bertahan sejauh ini,masih sama sama terus sama keluarga kita"ujar sunoo.

Jungwon tersenyum penuh arti.

Cklekkk....

"loh adek udah bangun?"
Tanya sunghoon.

"udah bang hehe"cengir jungwon.

"loh ini sunoo kenapa nangis?"tanya riki yang baru masuk.

Sunoo yang merasa namanya di sebut pun segera menghapus air matanya dan bangkit lalu memandang sinis pada riki.

"kepolu riki buriq"ujar nya lalu menginjak kaki riki dan segera berlalu dari sana kabur sebelum riki mengamuk.

"duh...sunoo dancuk"umpat riki.

"ih ikyy kasar bilang bunda nih"ujar jungwon.

"eh jangan dong"mohon riki.

"ahaha bilang bunda"jungwon pun berlari menuju lift dan turun kelantai bawah meninggalkan riki dan sunghoon yang masih melongo.

"oalah asu"umpat riki.

"ahahah mampus lu kena gaplok ayah sama papi"ledek sunghoon.







"gini amat punya nasib"riki merenungi nasibnya yang selalu ternistakan.










Hayhayhya.

Dedek bek.
Gimna kali ini.

Aku lagi capek ngetik ges.
Hari ini megang creambath an 2 jadi capek banget.
Temen ku satunya gk masuk jadi megang tamu sendiri.

Maaf kalo pendek dan gak jelas.
Lagi buntu otaknya.

Oke jangan lupa.
Nafas
Eeq
Makan
Mati
Rabi (jika mampu ahak hak beban anjir)
Oke jngan lupa...

Vote komen enjoyyyyyy

dek jungwon (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang