28.

1.6K 114 10
                                    







Hari ini seluruh keluarga kelimpungan.

Karna si bungsu tak kunjung keluar sejak semalam.

Bahkan untuk sekedar menyahuti panggilan keluarganya saja ia enggan.

"dek...ayo dong dek buka pintunya...jangan gini sayang,bunda sama daddy bisa jelasin nak,ayo keluar,bunda kangen adek, ayo keluar sayang" bujuk sang bunda sedari tadi.

Namun yang berada di dalam tak kunjung menyahut.

Awalnya pintu kamar si bungsu ingin di dobrak namun di urungkan mengingat si bungsu sangat takut dengan yang menyangkut kekerasan.

Jadi mereka berusaha membujuk jungwon agar ia mau keluar.

Sedangkan yang Bersangkutan tengah sesenggukan di dalam kamar.

"hiks...pokoknya adek ngambek,,,hiks adek mauh pergih aja dari rumah,,,bunda sama daddy udah gak sayang adek"ujarnya sesenggukan.

Jungwon mengemasi beberapa pakaiannya dengan asal dan memasukannya kedalam tas kecil bergambar kucing.
Hendak minggat dari rumah.
(lelagaan bochil)

"hikss,,,adek pasti nanti kangen sama rumah ini,kamar ini,kasur ini,maafin adek yah tapi adek udah gak bisa tinggal di rumah ini lagi"ujarnya mendramatis.

Lalu berjalan menuju jendela..
Dalam benaknya ia hendak kabur melalui jendela namun ia urungkan ketika ia menyadari kamarnya kan berada di lantai atas.

"uhhh...adek takut,adek lewat depan ajah,tapi nanti adek pasang muka garang biar daddy sama yang lain takut pas mau nyetopin adek,iyah adek pasti bisa"ujarnya menyemangati diri sendiri.

.....

Ceklek...ceklek...

Semua yang berada di luar kamar itu menoleh ke arah pintu kamar begitu mendengar suara kunci di buka...

Dan pintu itu terbuka nampaklah sesosok makhluk lucu dengan pipi dan hidung yang memerah namun dari sorot matanya nampak setitik rasa marah.

Jungwon mencoba mengeluarkan wajah segalak mungkin namun justru terkesan lucu.

Ia menarik keluar tas kecil nya lalu berjalan melalui sang bunda.

"wonie.." panggil bundanya.
Jungwon yang mendengar bundanya memanggil tanpa embel embel adek pun makin cemberut.

Sepertinya benar posisinya akan tergantikan pikirnya.

Ia pun tak menghiraukan panggilan sang bunda dan tetap menyelonong pergi.

Namun baru beberapa langkah ia berjalan..jungwon merasakan tubuhnya melayang.

"eh?"kejutnya.

"adek mau kemana bawa bawa tas"tanya papah namjoon sembari menggendong jungwon.

Jungwon diam sembari cemberut.

"papah jangan gendong gendong adek,adek udah besar,adek juga mau tinggal sendiri biar mandiri,adek mau minggat"ujar jungwon.

Membuat semua terkejut.

Namjoon pun membawa jungwon ke lantai bawah sedangkan tasnya sudah di ambil alih oleh seokjin.

"ih ayah jangan ambil ambil tas adek!!"pekiknya dari gendongan namjoon.

Semuapun menyusul ke lantai bawah.

Jungwon di dudukan di kursi tunggal dengan namjoon yang berkacak pinggang di hadapannya.

Jungwon sebenarnya agak bergidik ngeri apalagi melihat tatapan dari para orang tua disana.

dek jungwon (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang