Cale sama sekali tidak pernah menyangka bahwa hidupnya akan berakhir secepat ini.
Meski dia tidak pernah menyesali kematiannya sama sekali, Namun Cale tetap merasakan kesedihan karena harus berpisah dengan Keluarganya.
"Manusia! Kau tidak boleh mati!" Raon Ia menangis dengan keras terus menerus memeluk Cale semakin Erat.
"Dongsaeng bukankah kau ingin kehidupan pemalas? Dan kenapa kau malah mau meninggalkan kita sekarang? Kau harus kuat bertahanlah!!" Bahkan Alberu yang biasanya selalu tenang kini ikut menangis dia memegang Erat tangan Adik tercintanya.
"Cale-Nim kau tidak bisa meninggalkanku seperti ini, aku... Aku tidak bisa kehilangan Rumahku lagi" Choi Han emosinya benar-benar tidak terkendali saat ini, dia benar benar Kacau namun masih berusaha untuk menahan kekuatannya demi menghormati perjuangan Cale.
"Bajingan sial ini! Bukankah kau memintaku untuk hidup lebih lama? Lalu kenapa kau malah meninggalkan kami secepat ini!" Eruhaben sang naga agung itu juga ikut meneteskan air matanya. Meskipun nada suara dan ekspresinya masih tenang, Namun air matanya tetap mengalir begitu saja.
"Cale, kau tidak boleh pergi nya!!!"
"Benar nya! Kau tidak boleh pergi!!" On dan Hong terus meringkuk di sebelah Cale, cakar kecil mereka memegang erat kemeja yang di kenakan oleh Cale saat ini.
"Tidak perlu bersedih, aku baik-baik saja" Cale berucap dengan tenang. Sungguh sebuah kebohongan.
"Aku hanya butuh untuk tidur, istirahat sejenak" dia tersenyum ke arah semua orang yang membuat mereka semakin menangisi Cale.
"Manusia kau tidak boleh mati!! Berjanjilah kau tidak akan mati hari ini!" Raon yang kini memeluk Cale mengangkat kepalanya menatap tepat ke mata Cale.
Tidak ada jawaban.
Cale tidak menjawabnya ia hanya tersenyum lembut ke arah Raon.
"Aku akan merindukanmu Raon, putraku" dia mengusap kepala Raon dengan lembut
"Biarkan aku tidur" ucapnya lagi perlahan menutup matanya.
"T-tidak manusia kau tidak boleh memejamkan matamu!! Manusia kau harus bangun atau aku akan menghancurkan dunia!! Manusiaaa!!!" Raon terus berteriak. Namun Cale sudah tidak bisa mendengarnya lagi.
Lelaki berambut merah itu telah meninggal kan mereka semua.
......
[Kamu telah mengalahkan iblis Superior]
[Anda telah mendapatkan 2.200 poin pengalaman]
[Anda telah memperoleh 1 jiwa iblis]
[Anda telah memperoleh 3 jiwa budak iblis]
'aku melakukannya!' Jin-woo tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya.
Keberuntungannya bagus, dan dia memperoleh empat jiwa dari iblis yang terakhir ia bunuh, dengan begitu dia bisa memenuhi tujuan misi yang Jelas.
[Jiwa iblis yang dikumpulkan 10.001]
*Riing
[Anda telah menyelesaikan misi kumpulkan Jiwa iblis (1)]
[Hadiah anda sekarang tersedia]
[Apakah anda akan menerima hadiahnya? Y/T]
'jelas sekali'
Setelah Jin-woo menjawab layar transparan dengan daftar hadiah muncul di hadapannya.
[Hadiah berikut sekarang tersedia]
[1. Setiap item yang tersedia di sistem
2. +20 poin stat bonus
3. Hadiah yang tidak diketahui. ][Maukah anda menerima semuanya?]
KAMU SEDANG MEMBACA
Shadow and red rose
FanfictionCale Henituse berpikir bahwa hidupnya telah berakhir, dan ia tidak perlu menjalani kehidupan yang merepotkan lagi. Namun semua perkiraan nya salah. Kini ia malah terbangun di tempat asing, Dengan lelaki asing yang berdiri tepat disebelahnya "Senang...