Hari ini seperti biasa Alberu Akan Pergi ke Apartemen Eruhaben untuk memeriksa Cale.
Namun setelah mendengar bahwa Cale masih tidur di kamarnya, Akhirnya Alberu memutuskan untuk duduk di sofa sambil menunggu pasiennya bangun.
"Ada apa dengan anda Tuan Sung jinwoo?" Alberu bertanya ketika melihat Jinwoo Terus mengerutkan keningnya seperti sedang kesulitan akan sesuatu.
'apakah dia menghawatirkan persalinan Cale nanti?' pikir Alberu
"Jika kau memikirkan Cale tidak perlu khawatir dia akan baik baik saja" Alberu mencobe menenangkan.
"Tidak bagaimana aku bisa tidak khawatir" Jinwoo memijat pangkal hidungnya dengan terus menghela nafas
'dia benar benar memikirkan cale' pikir Alberu
"Aku bahkan tidak tau di mana Aku harus menemukan seseorang bernama white star ini" Jinwoo menatap serius kepada Alberu.
"Apa anda mengenalnya? Seseorang bernama white star ini?" Tanya Jinwoo membuat Alberu terkejut.
"Bagaimana kau mengetahui nama itu?" Ia menjaga ekspresi nya
"Yah... Itu karena.." Jinwoo kemudian menceritaka kejadian Semalam.
*******
[Semalam]
Jinwoo yang saat itu tertidur sambil memeluk Cale Terbangun ketika ia Mendengar Isak tangis Kekasihnya.
"Cale? Sayang apa yang terjadi apakah ada yang sakit?" Jinwoo bertanya dengan khawatir dan panik. Ia bahkan hampir menelpon Alberu saat itu. Namun di hentikan oleh Cale yang menggelengkan kepalanya
"Lalu ada apa?" Jinwoo masih khawatir
"Aku..." Suara nya lirih dan masih terisak, Cale mencengkram erat Pakaian Jinwoo.
Mendongakkan wajahnya dan menatap jinwoo dengan pandangan sedih, Air matanya masih terus mengalir dengan deras.
"Aku ingin kue" Isak Cale dengan ingus yang hampir mengalir dan langsung di Bersihkan oleh jinwoo mengenakan pakaiannya.
"Kue? Ini lebih mudah aku akan membelinya" ia mencoba menenangkan Cale lalu melirik jam. Dimana sudah menunjukkan pukul 4 pagi di sana.
Namun berbanding terbalik dengan harapan jinwoo, Cale masih menangis bahkan sedikit lebih keras dari sebelumnya.
"Tidak bukan itu" ia mengusapkan Kepalanya di dada bidang jinwoo meninggalkan jejak ingus dan air mata di sana.
"Lalu apa yang kau inginkan sayangku?" Jinwoo bertanya dengan lembut sambil mengusap rambut halus Cale yang panjang.
"Aku ingin kue white star" Cale bergumam masih terisak
"Tapi.. white star sudah mati" Tangisnya semakin keras
'haruskah aku mencari makam white star?' pikir jinwoo masih mencoba menenangkan Cale.
"Tidak apa, aku akan berusaha menemukan makamnya dan Meng-Arise dia" Jinwoo menepuk nepuk kepala Cale.
"Tidak bisa... White star, kau tidak akan menemukan Makamnya" Cale masih terisak ia kemudian memeluk Erat jinwoo, sebelum akhirnya tertidur dengan masih terisak.
*******
[Masa sekarang]"Jadi karena itu kau penasaran dengan white star?" Alberu ikut frustasi dan memijit pelipisnya dengan lelah.
'Aigoo dongsaeng ku' Batin Alberu frustasi.
"Aku akan membicarakan ini dengan Eruhaben dan Fredo nim nanti, Kau tenangkan saja Cale terlebih dahulu, kami akan membantumu" Alberu Menepuk pundak Jinwoo dengan senyum tabah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shadow and red rose
FanfictionCale Henituse berpikir bahwa hidupnya telah berakhir, dan ia tidak perlu menjalani kehidupan yang merepotkan lagi. Namun semua perkiraan nya salah. Kini ia malah terbangun di tempat asing, Dengan lelaki asing yang berdiri tepat disebelahnya "Senang...