Pagi ini Cale telah membuatkan sarapan sederhana untuk dirinya sendiri. Namun dia membuat terlalu banyak karena itu kini Cale membagikan sebagian sarapan miliknya kepada Jin-woo.
Sedangkan Jin-Ah yang melihat kemesraan kedua makhluk itu hanya sedikit mendengus
"Cale Oppa tidak membuatkanku sarapan juga?" Jin-Ah bertanya Dengan ekspresi sedih sungguh dia iri dengan Jinwoo yang dibuatkan sarapan sedangkan dirinya tidak dibuatkan.
"Maafkan aku kita kehabisan Telur aku tidak bisa membuat lebih banyak Omelette, tetapi aku sudah menyiapkan sarapan milikmu di dalam bekal" Cale tersenyum lembut sambil menyerahkan kotak bekal berisi Sandwich kepada Jin-Ah.
"Aku pikir kamu akan terlambat jadi aku memasukkannya di dalam kotak bekal" Jin-Ah yang biasanya tidak akan mau menerima Barang seperti bekal atau payung yang diberikan oleh Jinwoo kini malah menerima bekal yang diberikan oleh Cale dengan senang hati.
"Terimakasih Cale Oppa!!! Aku pergi dulu sampai jumpa!" Dia berseru dengan senang dan pergi meninggalkan kedua pasangan yang tidak jelas hubungannya di rumah.
"Cale kau tidak membuatkanku bekal?" Jinwoo bertanya kepada Cale sambil membereskan piring bekas sarapan mereka tadi.
"Kupikir kau tidak akan sempat untuk memakannya jadi aku tidak membuatkanmu bekal" Cale menjawab dengan santai.
"Aku akan memakannya" Jinwoo kini menampilkan sedikit ekspresi kecewa di wajahnya.
Sudah lama sekali sejak ia memakan Sarapan di rumah apalagi diberikan bekal.
'Rasanya seperti ibu ada disini, bahkan masakannya terasa sama enaknya dengan masakan ibu' pikir Jinwoo
" Baiklah aku akan membuatkanmu bekal. Apa yang kau mau? Sandwich? Sushi? Atau yang lain?"
"Apapun aku akan memakannya" Jin-woo menjawab dengan semangat.
"Baiklah aku akan membuatkan sandwich saja" jawab Cale dan membuatkan bekal untuk Jinwoo
'benar benar seperti anak kecil' pikir Cale sesekali melirik Jinwoo yang menatapnya dengan intens.
....
"Ini, jangan lupa untuk memakannya" dia memberikan kotak bekal kepada Jinwoo.
"Tentu, terimakasih" jawab Jinwoo dengan senang mengambil kotak itu. Namun setelah memasukkan ke dalam tas, Cale masih mengulurkan tangannya kepada Jinwoo membuat dia sedikit bingung.
"A-apakah ada yang kau mau?" Jinwoo bertanya
"Kurasa kau harus memberiku uang belanja mulai sekarang, bahan makanan mulai menipis dengan cepat. Jika bisa berikan dalam jumlah banyak hingga aku hanya perlu berbelanja seminggu sekali saja" Cale mengulurkan tangannya lebih dekat pada Jin-woo
"Ah benar, maafkan aku" Jinwoo meminta maaf sambil mengeluarkan kartu kredit miliknya dan memberikan kartu itu kepada Cale.
"Aku tidak memiliki uang Cash sekarang pergunakan dengan baik" ucap Jinwoo sambil menepuk kepala Cale.
"Aku berangkat" dia memberikan salam sebelum akhirnya pergi meninggalkan rumah.
"Yah kurasa sudah waktunya untuk belanja sekarang" Cale melepaskan Apron yang melingkar di pinggangnya, dan bergegas untuk pergi ke tempat berbelanja.
'ukh aku benar benar malas untuk keluar rumah, tapi kita bisa kelaparan jika aku tidak belanja' pikir Cale.
Memang bisa saja Cale meminta Jin-woo untuk membeli makanan diluar, tetapi sekali lagi ini semua gara gara Dewa kematian Sialan itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Shadow and red rose
FanficCale Henituse berpikir bahwa hidupnya telah berakhir, dan ia tidak perlu menjalani kehidupan yang merepotkan lagi. Namun semua perkiraan nya salah. Kini ia malah terbangun di tempat asing, Dengan lelaki asing yang berdiri tepat disebelahnya "Senang...