Part 13

6.5K 914 65
                                    

Satu tarikan kuat menarik tubuh Kevin dengan kasar

BUG

"Jangan pernah sentuh gadis saya!" desis Zergan dengan wajah memerah menahan amarah agar tidak memukul Kevin hingga hancur. Zergan tidak ingin gadisnya melihat kesadisannya.

Zenna sendiri sempat terkejut namun dalam sekejap meraih tangan Zergan dan mengusapnya lembut "hiraukan saja. Ayo kita pulang" dengan tatapan lembutnya, berharap Zergan luluh dan menurutinya.

Zergan yang melihat itu tentu saja luluh, tangannya beralih menggenggam erat tangan Zenna lalu dengan segera berlalu setelah menendang kecil perut Kevin yang masih lemas juga pusing karena pukulan Zergan yang tidak main-main.

Saat sampai diparkiran, Zenna memandang rumit sekelilingnya "loh dimana sepedaku?"

Zergan berdeham "aku suruh anak buahku membawanya pulang karena kamu harus pulang sama aku"

Zenna mendelik tajam namun terlihat menggemaskan bagi Zergan "lain kali ijin dulu sama aku Egan. Jangan bertindak sendiri, aku gak suka"

"Baiklah-baiklah. Sorry oke?" bujuk Zergan yang takut Zenna merajuk.

"Yaudah ayo pulang, mana kendaraanmu?" tanya Zenna.

Zergan langsung menekan kunci mobil dan bunyi mobil langsung terdengar. Zenna berdecak kagum dengan mobil Zergan. Walaupun Zenna golongan konglomerat, namun mengagumi milik orang lain tidak ada salahnya bukan?

Zergan tertawa dengan ekspresi Zenna "jangan norak sayang. Kamu bahkan bisa membelinya dengan uang jajanmu sehari, maybe" ledeknya.

"Aku suka mobil sport tapi bukan berarti ingin membelinya. Aku lebih menyukai mengkoleksi motor sport" jujur Zenna.

Zergan, "well, kita bisa balapan kapan-kapan"

Mata Zenna langsung berbinar "great idea"

Setelah perbincangan tidak penting itu. Keduanya langsung pulang dengan Zenna yang diantar oleh Zergan. Zergan tidak mampir karena dirinya memiliki pekerjaannya dan Zenna tentu saja mengetahuinya sekalipun Zergan belum berkata jujur.

Kini Zenna tengah berendam dalam bathtub nya sambil memejamkan mata "Zero" panggilnya.

"Ya Nona?"

Zenna, "menurutmu, apa yang harus ku lakukan setelah ini?"

"Hmm bagaimana bila mulai mensuksesan perusahaan anda. Sejauh ini anda pun belum memberikan nama untuk perusahaan Entertainment anda"

Mata Zenna terbuka "kau benar. Bisa kau bantu aku mengurus itu? Buatlah perusahaanku menjadi nama ZMEnt. dan tolong bantu urus segala dokumennya. Nanti yang merenovasi dan mengurusnya, aku sendiri saja"

"Baiklah nona"

Zenna, "hmmm bisa bantu aku mendapatkan informasi perihal bakat-bakat teman sekelasku? Aku melihat beberapa dari mereka sepertinya berbakat untuk ku rekrut"

"Anda sangat teliti rupanya. Anda benar, beberapa dari teman anda memang memiliki bakat hanya saja tertutupi dengan ketidak percaya dirian. Untuk data lengkapnya, saya sudah letakkan dalam satu dokumen di laci meja belajar anda"

"Good Job, Zero. Terimakasih. Aku akan mencoba membantu mereka yang dulu ditindas untuk menjadi idol terkenal. Lagipula ku perhatikan, fisik teman-teman sekelasku juga tidak buruk. Mereka hanya perlu sedikit di make over. Aku ingin kelas 10-F menuju puncak agar mereka semua yang dulu memandang rendah hanya dapat bungkam" tekad Zenna yang memang paling benci dengan namanya perundungan.

New Me : 0,1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang