Part 26

3.9K 476 15
                                    

Beberapa hari terlewati tanpa ada kendala apapun selain berita menggemparkan perihal Kevin yang melecehkan siswi perempuan. Namun disaat banyak yang bertanya-tanya, siapakah perempuan yang dilecehkan, tak seorangpun mendapatkan informasinya, hal ini memang dijaga ketat oleh keluarga Parwez dan Zenna sendiri selaku pemilik Yayasan dan seorang sahabat.

Kevin masih koma dan belum sadar dari kritisnya akibat pukulan Zergan yang tak main-main dan disaat tubuhnya lemah, Zergan justru menambahkan lukanya dengan mengebiri Kevin sehingga Kevin yang kehilangan banyak darah, terpaksa koma.

Zenna yakin bahwa Kevin pasti akan menjadi gila ketika mengetahui mahkota laki-lakinya terenggut begitu saja. Tapi entah mengapa, tidak ada perasaan simpati maupun empati pada Kevin ketika Zenna mendengar itu.

Perusahaan Zenna yang baru dirintis juga mulai diaktifkan dan telah memasang iklan secara besar-besaran untuk merekrut para talent berbakat melalui audisi yang akan diadakan seminggu lagi.

Kini Zenna tengah duduk di kursi pemimpin khusus pemilik yang berada disekolahnya sembari memantau CCTV di layar lebar proyektor di depannya, jaga-jaga terjadi sesuatu hal yang tak diinginkan. Hingga tanpa sengaja, mata Zenna tak sengaja menatap Valentina yang tengah berjalan di koridor, berangkulan dengan Valentino. Namun disisi bersebrangan terlihat pula Cecilia dan Thalia yang tengah berbincang sembari membawa banyak buku.

Entah mengapa Zenna menarik sudut bibirnya secara tipis, seolah dapat menebak apa yang akan terjadi.

BRAK

Benar saja, Cecilia bersenggolan dengan Valentina hingga buku-bukunya jatuh berserakan. Valentina yang merasa tidak ada yang salah dan juga bukan salah siapapun sehingga tidak berucap maaf maupun meminta maaf, melainkan hanya pergi begitu saja. Tapi disisi Cecilia, dia merasa dia ceroboh hingga tanpa sengaja menabrak 2 remaja dari 3 keluarga besar.

Langkah Valentina dan Valentino terhenti ketika telinga Valentina menangkap Cecilia mencicit "maaf"

Bagi Valentina, mengucapkan kata maaf itu harus pada tempatnya, bila salah katakan maaf namun bila tidak, itu sama saja dengan merendahkan diri sendiri. Ya, walau teori ini hanya dianut oleh beberapa orang namun Valentina menganut sistem, tidak mudah meminta maaf bila tidak bersalah. Karena dirinya yang seperti itu, dia juga tidak menyukai seseorang yang seperti itu. Terlebih Cecilia bersikap seperti dirinya habis dibully, Cecilia ketakutan! Dan di mata Valentina itu sangat menjengkelkan.

Zenna yang melihat itu langsung mengambil ponselnya untuk menghubungi salah seorang siswa yang masih dikelas yang sama untuk memprovokasi. Mengetahui niat Zenna, siswa itu sontak bersuara di belakang kerumunan "fight. Fight. Fight" lalu semua siswa dan siswi di sekitar turut menyorakki, mendukung adanya perkelahian ala Zenna.

Jonathan lah yang ditelpon oleh Zenna, beruntung Jonathan terkoneksi cepat dan langsung memutar sebuah lagu, dirinya sangat tahu kemampuan kekasihnya walau selalu disembunyikan.

*anggap ini battle dance mereka ya dan anggap scene bapak gurunya tidak ada, okay!

Mulanya Valentina yang menari mengikuti alunan lagu, disusul oleh Valentino dengan gerakan break dance nya. Melihat betapa kompaknya tarian Valentina dan Valentino, siswa-siswi semakin histeris bersorak, sedangkan Cecilia dan Thalia menatap kagum, takut, gugup, dan terpancing? Terlebih saat Valentina memberikan flying kiss seolah menantang Cecilia dan Thalia untuk 'bertarung'.

Setelah perbincangan singkat Cecilia dan Thalia, akhirnya keduanya sepakat untuk menari, mengikuti gerakan yang mereka ingat dan sering lakukan ketika tidak ada seorang pun memperhatikan.

New Me : 0,1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang