Part 23

3.7K 599 88
                                    

"Loh, kok sendirian?" tanya Valentino ketika melihat kedatangan Zergan di kantin menuju meja yang ditempatinya.

Zergan, "mau ke toilet dulu katanya, Tina sendiri kemana?"

Valentino mengernyit "dia tadi bilang mau nyusul ke kelas kalian dan suruh gue duluan ke kantin buat jaga meja kosong"

Zergan terdiam namun sesaat kemudian dirinya mengecek ponselnya untuk menghubungi Zenna tapi cukup lama menunggu, tidak ada jawaban sama sekali dan ini membuat pikirannya berkecamuk seketika "coba lo hubungin Tina" pinta Zergan pada Valentino, berharap semoga Valentina bersama Zenna saat ini.

Valentino menuruti permintaan Zergan dan langsung menghubungi adiknya tapi seperti yang dialami Zergan, tidak ada sautan dari ujung telepon disana. Valentino menggeleng menjawab tatapan menuntut dari Zergan.

Rahang Zergan langsung mengeras, kali ini dia mencoba menghubungi Wilbert, hanya dering kedua, panggilan Zergan diangkat oleh Wilbert "Ha..." belum Wilbert selesai menyapa, Zergan sudah lebih dulu memotongnya "lacak keberadaan Zenna sekarang juga!" perintah Zergan pada sekretaris pribadi Zenna. Mengapa Wilbert? Karena Wilbert adalah sekretaris yang diutus langsung oleh orangtua Zenna tidak hanya untuk membantu permasalahan bisnis namun juga memantau keselamatan Zenna sehingga orangtua Zenna memberikan izin kepada Wilbert untuk memasang pelacak pada beberapa elektronik milik Zenna sebagai tanda waspada bila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Bukan Zergan tidak mampu meminta anak buahnya namun bila sudah memiliki yang mudah dan cepat mengapa harus mempersulit dengan 'mencari dari nol'.

Di lain tempat, Kevin yang baru saja menidurkan Zenna di ranjangnya langsung ke kamar mandi untuk membersihkan diri terlebih dahulu tanpa menyadari bahwa sedari awal ada yang mengikutinya dan bahkan Kevin tidak sadar ketika membuka pintu kamar apartmentnya, pintu itu tidak berbunyi pertanda tertutup otomatis karena ada sebuah kaki yang menahannya. Kevin lalai karena terlalu fokus menggendong dan berfantasi akan apa yang terjadi beberapa saat lagi.

Valentina

Dialah sosok yang mengikuti Kevin dan Zenna sedari awal. Valentina yang hanya berniat menjemput Zenna untuk ke kantin bersama berujung mengikuti langkah Zenna ke toilet. Tapi saat jaraknya sudah dekat dengan toilet, Valentina justru dibuat bingung dengan keberadaan Kevin yang terlihat menunggu di depan pintu toilet perempuan dan bahkan mengusir beberapa siswi yang hendak memasukinya, membuat Valentina langsung bersembunyi untuk memantau keadaan.

Ternyata hasilnya tidak sia-sia, Valentina terkejut ketika mendapati Kevin memukul leher Zenna hingga pingsan, saat ingin menelpon kakaknya, Valentina mendesis kesal karena ponselnya tertinggal di kelas karena tidak ingin kehilangan jejak, Valentina akhirnya memutuskan untuk mengikuti Kevin yang menculik Zenna itu hingga sampailah di apartment Kevin.

Merasa bahwa keadaan memungkinkan, Valentina langsung masuk dan menerobos kamar pribadi Kevin dan mencoba membangunkan Zenna namun nihil.

Terpaksa Valentina menarik Zenna untuk dipapah namun karena kekuatan Valentina yang tidak seberapa, Valentina justru terjerembab bersama Zenna di pinggir kasur. Kesal karena tidak mampu memapah Zenna, Valentina memiliki ide dengan menyeret Zenna menggunakan bedcover Kevin.

Setelah bersusah payah menggeser tubuh Zenna ke atas bedcover, Valentina hendak menarik ujung kain tersebut tapi justru bunyi kunci kamar mandi yang terbuka membuat Valentina reflek melempar sisa kain bedcover itu hingga menutupi tubuh Zenna di tepi kasur. Bersyukur karena posisi terjatuh mereka berada di sisi jendela sehingga dari arah kamar mandi, tubuh Zenna di bawah lantai tidak akan terlihat.

Jantung Valentina berdegup kencang saat mendengar langkah kaki yang mendekat ke arahnya, Valentina tidak berani menoleh dengan perasaan takut. Tubuhnya semakin membeku ketika sepasang lengan melingkari perutnya "hmm Na, udah bangun? Kenapa gak kabur? Ternyata kamu menginginkan ini juga kan?"

New Me : 0,1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang