Jangan lupa vote ya bestieh! Ramein pake komen kalian
Jangan lupa juga follow akun nya biar tau kapan aku bakal update
Happy reading🦋
"Kadang manusia suka lupa dengan tiga kata ini; Tolong, maaf, dan terima kasih." — Dia Matahari
"Semoga dengan kerja sama kita bisa membuahkan hasil yang baik." Tama menjabat tangan laki-laki yang bernama Satria Malveron.
"Saya senang bekerja sama dengan anda, tuan Tama."
"Saya pikir untuk meeting kali ini sudah cukup. Kita bisa atur kembali di hari besok. Mempersiapkan apa yang harus kita siapkan untuk kerjasama kita nanti."
Satria hanya mengangguk. Lalu ia berdiri. "Boleh saya pamit keluar?"
"Silakan."
Satria membungkuk. Lalu ia memilih keluar dari ruang Tama, dengan kedua tangannya ia masukkan ke dalam saku celana.
Saat Satria sudah keluar, disitulah Ferdi langsung mengeluarkan suaranya.
"Papa yakin mau kerjasama bareng dia? Bukannya Ken udah bilang kalau kita bakal kerjasama bareng temannya Ken?" tanya Ferdi.
"Keputusan Papa udah bulat Ferdi. Papa yang lebih tahu tentang perusahaan Papa."
"Tapi Ferdi enggak yakin."
"Kenapa enggak?"
"Ya, enggak yakin aja. Menurut Ferdi pilihan Ken yang tepat."
"Sudahlah. Semua akan baik-baik saja. Papa yakin itu."
"Ya, semoga."
^^^^^
Bel pulang berbunyi nyaring seantero sekolah. Semua murid berhamburan keluar dari kelas. Begitu juga Dewa yang memilih langsung keluar, dengan menggendong tas sebelah di pundaknya. Tak lupa tangan satunya lagi ia taruh di saku celana. Tak lirik sana-sini cowok itu terus menghadap ke arah depan dengan tegap.
Dewa menuju ke arah parkiran. Langsung menaiki motor ninja hitam miliknya dan pergi keluar dari gerbang sekolah.
Baru saja ia keluar, di pertengahan jalan Dewa hampir saja menabrak mobil sedan yang berwarna hitam. Cowok itu langsung membuka kaca helmnya. Namun sisi lain, di dalam mobil itu pun merasa kaget. Cowok dengan pakaian jas kantor, berparas tampan dan tak kalah tampannya dengan Dewa.
Dewa membuka helm miliknya, dan langsung menghampiri yang ada di dalam mobilnya itu.
Dewa mengetuk kaca mobilnya. Saat di buka cowok itu terkejut. Karna ia mengenali orang yang ada di dalam mobilnya.
"Lo?"
Cowok itu mengernyit. "Siapa?"
"Gue Dewa. Masih ingat enggak? Gue yang dulu pernah ke rumah lo pas waktu kecil."
Dewa meminggir saat pintu mobilnya terbuka. "Sama kedua orang tua lo?" tanya cowok itu membuat Dewa mengangguk.
"Apa kabar lo?"
"Gue baik. Bukannya lo pindah ke Amsterdam?"
"Dia cerita ke lo?" tanya Dewa membuat cowok itu mengangguk. "Iya, gue pindah. Dan gue udah janji buat ke sini lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA MATAHARI [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction[BACA SEKARANG SEBELUM DI HAPUS!] "Sepasang cinta yang berakhir dengan duka." Bagaimana perasaanmu ketika seseorang yang pernah menjadi pelindungmu kini berakhir paling jahat bagimu? Namanya Dewangga Putra Alvarez, pelindung bagi Matahari yang berak...