LIMA PULUH DUA

12.8K 694 49
                                    

semoga yang vote komen selalu dapet kebahagiaan terus kapan pun itu🤍

semoga yang vote komen selalu dapet kebahagiaan terus kapan pun itu🤍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

buku Dia Matahari masih bisa dipesan ya bestieh. kalian bisa klik link bio, atau kalian cari di shoppe "Dia Matahari" untuk kalian bisa pilih mau pesen di TBO mana aja🤍

pastinya novel dan di wattpad itu berbeda. bahkan endingnya sekalipun itu beda. masih ada plot twist lagi yang gak aku cantumin di wattpad. jadi jangan lupa untuk jemput anak-anak ku ya💖

dan aku juga mau ngeluarin merch baru yang lucu-lucu untuk kalian di akun shoppe aku. jadi jangan lupa follow akun shoppe aku juga ya bestieh @dindawidiyantii 😍

happy reading💗

Hari ini laki-laki yang bernama Dewa telah masuk sekolah setelah dia baru saja keluar dari rumah sakit. Dewa keras kepala ketika kedua orang tua nya menyuruh Dewa untuk tidak masuk terlebih dulu membuat mereka hanya bisa mengalah dan menghela napas.

Dewa sengaja menyemprotkan parfum nya ke seluruh baju putih abunya. Kemudian mengenakan jaket bomber yang sering kali ia pakai ke mana-mana.

Sebelum pergi Dewa menyempatkan dirinya untuk menyalami tangan kedua orang tuanya terlebih dulu. Kemudian pergi keluar untuk menjemput gadisnya.

Pastinya Dewa dan Matahari akan menjadi sorotan di sekolah ketika Dewa kemarin baru saja mengunggah foto gadisnya, untuk memberitahu kepada semua orang kalau dia sudah mendapatkan cintanya kembali.

Perempuan itu menatap Dewa yang sudah sampai. Dengan menoleh ke arahnya yang hanya membuka bagian kaca helm nya. Matahari tersenyum malu ketika Dewa menatapnya lama.

Dari arah belakang, Haris menghampiri Matahari yang membuat Dewa membuka helmnya kemudian dia turun.

"Om," Dewa sedikit membungkuk untuk menyalami tangan Haris. Lalu dia bergeser berada di samping gadisnya.

"Seharusnya kamu tidak usah sekolah dulu. Istirahat. Kamu baru saja sembuh Dewa," katanya pada Dewa.

Dewa malah melirik Matahari. "Kemarin saya gak masuk, tapi ada yang godain anak Om di sekolah makanya saya milih buat masuk." ucap Dewa yang membuat Matahari langsung menoleh ke arahnya.

"Jadi, kamu cemburu karna ada yang godain anak saya?"

"Tentu, Om. Saya sayang sama anak Om, maka dari itu saya cemburu." ucap Dewa di akhir kata dia kembali menatap Matahari. Namun perempuan itu memilih untuk tidak menatap Dewa.

Haris menggeleng kecil. "Dasar anak muda." katanya lalu terkekeh.

"Kalau gitu, saya sama Matahari berangkat sekolah dulu Om." Haris mengangguk. Keduanya langsung menyalami tangan Haris.

DIA MATAHARI [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang