semoga kalian selalu suka terus sama cerita Dia Matahari😻
jangan lupa terus support dengan cara vote komennya bestieh!
siapin tabungan kalian untuk menjemput anak-anakku dalam waktu dekat ini Dia Matahari akan terbit🤍
happy reading❤️🔥
Bertahanlah sebentar lagi, karna Tuhan sudah menyiapkan yang indah untukmu.
— Ranatasya Matahari
Matahari dapat notif dari Dewa, menyuruhnya untuk menemui cowok itu di lapangan basket indoor. Sebab Dewa ada di sana sedang latihan tanpa ditemani. Hanya sendirian. Maka dari itu Dewa ingin gadisnya yang menemani ketika cowok itu sedang latihan basket.
Namun satu sisi Matahari merasa tak enak hati karna kedua temannya sudah mengajak duluan ke kantin bareng. Hingga membuat gadis itu bingung antara ia harus ke Dewa atau bersama dengan kedua temannya?
Megan menoleh merasakan ada yang aneh dari wajah temannya. Seperti sedang memikirkan suatu hal?
"Lo kenapa Ta? Kayak lagi mikirin sesuatu gitu." tanya Megan tersadar dari wajah Matahari.
Matahari menggeleng sebagai jawabannya. Lalu mengelus senyum kecil pada Megan.
"Lo lagi ada masalah? Cerita sini Ta, jangan geleng-geleng. Siapa tau gue sama Gaby bisa bantu lo." lanjut Megan. Gaby yang semula sedang menonton drama Korea fokusnya langsung teralihkan menatap Matahari.
"Kamu kenapa Ta?" Gantian Gaby akhirnya bertanya.
"Eum ... ke kantin bareng jadi?"
"Jadi, kenapa emang?"
"Aku gak bisa tapinya. Kalo aku gak ikut boleh gak ya?" Matahari menatap ke Megan dan Gaby gantian sembari memainkan jari-jari tangannya.
"Nggak bisa kenapa?"
Ada helaan napas kecil dari gadis itu. "Dewa nyuruh aku buat samperin dia. Aku bingung deh," Mendengar jawaban Matahari membuat keduanya saling pandang.
Jadi Matahari diam karna memikirkan ia harus bersama siapa?
Keduanya terkekeh membuat kening Matahari berkerut bingung. "Kok kalian ketawa? Emang ada yang lucu?"
"Lo lucu. Jadi lo diem tadi tuh mikirin kayak gini doang? Padahal tinggal bilang aja ke kita kalo lo gak bisa mau nyamperin cowok lo."
"Aku takut kalian marah." ucap Matahari karna Matahari baru kali mendapatkan teman yang benar-benar tulus dengannya. Dulu mana ada yang mau berteman dengannya.
"Ngapain kita marah Ta? Masa kayak gini doang marah, aneh kalo kita marah ya gak sih?" tanya Gaby pada Megan membuat gadis itu mengangguk sebagai jawaban.
Megan langsung berdiri membuat keduanya mendongak. "Ayo, kita keluar. Kita temenin lo buat ketemu sama cowok lo. Tapi setelah itu, kita duluan ya ke kantin?"
Matahari dan Gaby ikut berdiri juga. "Nggak usah, yang ada kalian keburu laper. Kalian duluan aja deh." tolak Matahari.
Megan merangkul pundak Matahari, "Nggak bakal gue biarin lo sendirian kalo masih ada orang gila yang sering banget bully lo. Kalo ketemu, tinggal gue hajar satu-satu." Terlihat sombong tapi memang faktanya kalau Megan sejago itu kalau tentang bela diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA MATAHARI [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction[BACA SEKARANG SEBELUM DI HAPUS!] "Sepasang cinta yang berakhir dengan duka." Bagaimana perasaanmu ketika seseorang yang pernah menjadi pelindungmu kini berakhir paling jahat bagimu? Namanya Dewangga Putra Alvarez, pelindung bagi Matahari yang berak...