TIGA PULUH ENAM

21.6K 1.3K 244
                                    

follow akun ini dan ig @tulisansebell karna ada seputar info dan Au Dia Matahari juga🦋

terus ramein pake vote komen kalian biar penulis amatir ini makin semangat buat up👊🏻😁

nabung dari sekarang, karna sebentar lagi Dia Matahari akan terbit🤍

Happy reading🕊️

Tama sudah merencanakan semuanya untuk memisahkan Dewa dengan perempuan yang menjadi kekasih cucunya. Sekalipun Tama harus membayar orang suruhan untuk memisahkan mereka. Meski Tama tahu Dewa akan memberontak. Dewa akan marah padanya. Lagipula bagi Tama, Matahari tidak cocok dengan Dewa. Cucunya lebih cocok disandingkan dengan pilihannya nanti.

Walaupun sekolah menjadi resikonya. Tama tak peduli. Setelah ini ia akan menutup kasus dengan uang yang pria itu punya.

Dewa sudah berpesan pada gadisnya untuk menunggu, tapi ternyata Matahari terlalu percaya dengan laki-laki yang menganggap bahwa dia adalah teman Dewa. Sampai Megan pun merasa ragu cuman Matahari meyakinkan bahwa ia tidak akan kenapa-napa.

Padahal kenyataannya Matahari telah dibohongi oleh laki-laki yang sudah mengajaknya. Menarik paksa hingga tangannya memerah. Matahari sempat memberontak namun laki-laki itu membentak sekaligus mengancam bahwa Matahari akan dibuat mati sekarang juga olehnya.

"Kenapa bisa dia ada di tangan orang lain?" Dewa bertanya dengan keadaan emosi pada kedua teman Matahari. Sedangkan mereka pun menjadi panik kala Dewa sudah menunjukkan amarah pada mereka.

"Ya, mana gue tau orang dia ngaku-ngaku temen lo. Kita percaya aja, walaupun gue awalnya ada rasa ragu sama dia." Seandainya Megan bisa percaya sama rasa ragu nya mungkin tidak akan terjadi seperti ini.

Megan khawatir dengan Matahari.

"Cewek gue di bawa ke mana jadinya?" Keduanya hanya mengendikan bahunya. Mereka pun tidak tahu karna tak sempat untuk mencari.

"Kita gak tau. Baru aja kita mau cari Matahari." jawab Megan.

Dewa langsung pergi meninggalkan ketiga temannya yang masih ada di sana. Sumpah demi Tuhan Dewa akan menghabiskan orang yang sudah membawa gadisnya pergi. Ia akan membuat dia meminta ampun padanya karna sudah bikin emosinya tak terkontrol. Dewa paling tidak bisa kalau mendengar gadisnya kenapa-napa. Seketika ia akan menganggap bahwa dirinya gagal menjadi pelindung untuk gadisnya.

"MATAHARI!"

Dewa terus mencari di setiap sudut sekolah. Walau sekolah sudah tak begitu terlalu ramai hanya sisa-sisa anak OSIS dan siswa-siswi yang sedang ekskul di sana bisa untuk ia tanya-tanya pada mereka mengenai Matahari.

"Kita gak tau Matahari di mana." jawab salah satu siswa yang bersama dengan temannya.

"Oke, thanks." Dewa kembali melanjutkan untuk mencari Matahari. Baru saja ia tadi berbahagia dengan gadisnya. Sekarang sudah ada saja orang yang mau menyakiti gadisnya lagi.

Aiden maupun Zeon sedari tadi melihat Dewa yang sibuk mencari seseorang. Sehingga keduanya menjadi penasaran. Apalagi Dewa di sana tadi tidak bersama Matahari. Karna biasanya mereka selalu bersama.

Aiden pun langsung menghampiri ke salah satu siswa yang sempat Dewa tanya tadi.

"Sorry, dia kenapa tadi? Kayak lagi kebingungan gitu." tanya Aiden.

"Oh, Dewa?" Aiden hanya mengangguk sebagai jawaban. "Dia nyari Matahari."

"Emang Matahari ke mana?"

"Kurang tau Bang. Makanya tadi Dewa nanya ke kita aja, kita gak tau." Keduanya saling pandang. Berarti itu artinya Matahari hilang. Tapi bagaimana bisa hilang? Biasanya kasus seperti ini anak OSIS yang lebih gerak cepat.

DIA MATAHARI [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang