DIA MATAHARI [SUDAH TERBIT]

TIGA BELAS

Jangan lupa vote komen ya bestieh? Trus follow juga akun ini biar tau kapan aku update😍

Happy reading🦋

Seakan dunia mencoba patahkan semangatmu. Tapi Tuhan mencoba untuk bangkitkan semangatmu lagi. — Dia Matahari

"Dia nggak kapok ya gue labrak? Malah deket sama Dewa lagi."

Elsa sedari tadi menahan kesal. Gadis itu tak sengaja melihat Dewa dan Matahari di lorong sekolah sedang jalan bareng untuk menuju ke kelasnya. Ia merasa cemburu walaupun Elsa memang bukan siapa-siapanya Dewa. Tapi gadis itu dengan percaya diri dan sangat yakin kalau Dewa suatu saat akan jadi kekasihnya.

Toh, sudah sering kali cowok itu menolongnya. Bahkan saat ia meminta tolong pun cowok itu mau.

Tapi sekarang-sekarang ini sudah jarang Dewa menolongnya. Bahkan bertemu dengannya walau tak sengaja pun sudah tak terlihat lagi. Justru yang selalu ia lihat Dewa bersama Matahari. Menyebalkan!

"Mana tadi gue liat dia sama Aiden lagi." Nadanya seperti cemburu. Itu Gothel bukan Elsa. Perempuan itu memang sedikit ada perasaan suka sama Aiden semenjak cowok itu menjadi ketua OSIS. Bukan hanya dia saja, banyak perempuan yang mengagumi Aiden karna ketampanannya. Tapi semenjak ada Dewa kata mengagumi itu jadi beralih ke cowok itu.

Elsa sih katanya sudah move on. Karna ada Dewa dia jadi bisa melupakan Aiden. Mantan kekasihnya dulu.

"Kita labrak lagi aja nggak sih? Makin lama makin ngelunjak yang ada!"

"Atau kita bully tuh dia."

"Bully?"

Gothel mengerut sedikit dahinya, "Kenapa? Kok lo kaget? Biasanya juga lo begitu kan kalo apa-apa?" Elsa sedikit memikir. Dahulu ia pernah mem-bully satu siswi karna sudah dekat-dekat dengan Aiden dulu. Dan berakhir karna keseringan di bully terus oleh Elsa. Perempuan itu memilih keluar dari SMA Cendrawasih dan Elsa berakhir ada di ruang BK dengan di skors selama lima hari. Saat Gothel bilang seperti itu lagi ia jadi mikir dua kali. Apalagi sekarang dirinya sudah kelas XII yang ada malah tidak lulus nantinya.

"Nggak lah. Gila aja. Gue kan udah pernah masuk BK."

"Udah kelas XII juga gue. Ntar yang ada gue nggak lulus."

Gothel memutar bola matanya, "Lemah! Baru semester pertama. Santai aja dulu. Mana Elsa yang gue kenal? Biasanya juga nggak terima kan lo kalo apa-apa? Sekarang malah menciut."

"Jangan bilang gue lemah! Gue nggak pernah lemah!"

"Kalau nggak lemah ya lakuin lah! Gitu aja takut lo. Bukan Elsa yang gue kenal ini mah."

Elsa tak terima dirinya dikata lemah. Karna dia tidak pernah lemah dalam hal apapun.

"Sialan lo!"

"Oke, pulang sekolah lo cegat tuh cewek biar gue yang atur buat labrak sekaligus bully dia."

"Nah! Ini baru temen gue." Gothel merangkul temannya itu dengan rasa bangga.

"Anyway, Sania mana?"

^^^^^

"Kalo cemburu bilang mas bro!"