Haloo,
maaf yaa baru updateSelamat membacaaa~
***
Setelah mengantarkan Akbar pulang, Derland membawa Naya ke rumahnya. Eaa, gercep banget ya langsung mau di kenalin ke ortu :>.
"Turun."
"Ngga mau, ini bukan rumah aku. Kakak, nyulik aku ya?!"
"Ngga ada untungnya gue nyulik lo. Turun, ini rumah gue. Ngga mungkin gue anterin lo pulang dalam keadaan gini."
"Terus aku disini ngapain?" tanya Naya dengan polosnya.
"Bersihin rumah gue!" jawab Derland sedikit ketus, "Ya bersihin diri lo lah."
"Tapi aku ngga bawa baju ganti..."
"Ngga usah pikirin itu, sekarang turun."
"Iya, iya! Jangan marah-marah mulu napa!" kesal Naya lalu turun dari mobil Derland.
"Kapan gue marah-marahnya coba?" gumam Derland lalu masuk kedalam rumahnya. "Assalamualaikum..."
"Waalaikumsalam, eh anak bunda udah pulang."
"Iya, bun." Derland menyalami tangan Ibunya.
Pandangan Ferly-- ibu Derland teralihkan pada Naya yang berdiri di belakang Derland sambil menunduk.
"Astaga, dia siapa?" tanya Ferly yang tampak terkejut atas kehadiran Naya yang berantakan.
"BUSET, DEK. LO BALIK-BALIK BUKANNYA BAWA CEWEK CAKEP MALAH BAWA GEMBEL." teriak Delvin-- kakak Derland, yang baru pulang dari kampusnya.
"Abang!" tegur Ferly, menatap anak sulungnya itu dengan tajam.
"Hehehe, maaf, bunda. Abang ke kamar dulu," katanya setelah menyalami tangan sang ibu.
"Dia... anak dari Ibu kantin di sekolah Derland, bund. Dia kayaknya di bully sama temen-temen di sekolahnya, kebetulan Derland kenal dan ngga sengaja liat dia pas mau pulang kesini jadi Derland ajak dia kesini dulu. Ngga papa kan?"
"Ngga papa," kata Ferly dengan tersenyum. Ia terus menatap Naya dengan mata yang berbinar. "Kamu sekolah di SMP Negri 54?" tanya Ferly setelah memperhatikan seragam yang dipakai oleh Naya.
Naya mengangguk sebagai balasannya, tanpa melihat ke lawan bicara.
"Lho, ke betulan saya juga ngajar disitu. Kamu kelas apa? Biar saya laporin mereka yang udah bully kamu."
"Lah, iya ya, bunda juga ngajar disitu. Derland baru nyadar," kata Derland.
"Aku kelas 9A," jawab Naya.
Ferly berjalan mendekat ke arah Naya. Mengangkat dagu gadis itu secara lembut agar mau menatapnya, "Sayang... Kamu Kanaya, kan?" tanya Ferly setelah melihat wajah Naya.
"I-iya..."
"Bunda kenal dia?" tanya Derland.
"Siapa sih yang ngga kenal Kanaya?" balas Ferly sembari tersenyum. "Kamu mandi aja disini dulu ya? Bersihin tubuh kamu."
"Ngga papa ya, Bu?"
"Ngga papa dong, sayang. Eh, panggil Bunda aja ya?"
Naya terdiam. "Bu-- bunda...?"
Ferly mengangguk, "Iya. Derland, tolong anterin Naya ke kamar mandi ya? Bunda mau ngehangetin makanan sarapan tadi pagi kita."
"O-oke. Ikut gue," kata Derland lalu Naya mengikuti dari belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Petite Amie
Teen Fiction"Emang Om ngga malu pacaran sama anak SMP?" "Berhenti panggil gue 'Om', gue masih SMA!" © kimviitaelove, 2022.