Setelah beberapa hari tidak bisa bertemu karena kesibukan Jaehyun yang bertambah 2 kali lipat sejak dia menjadi residen, akhirnya sekarang mereka bisa meluangkan waktu masing-masing untuk duduk bersama menikmati seporsi ramen yang terkenal sangat enak di kota Seoul.
Haechan tidak hentinya bersenandung ketika menunggu ramen pesanannya tiba. Dia cukup sabar menunggu pesanannya karena memang resto ini cukup ramai. Wajar, rasanya yang sangat enak dengan harga yang tidak terlalu mahal membuat resto ini tidak pernah kehilangan pelanggan.
Lalu seorang pelayan dengan nampan yang membawa dua mangkuk ramen datang. Haechan nyengir, tangannya bergerak menerima mangkuk ramen dari pelayan dengan senyum yang sangat ramah. Bahkan hanya dengan melihat visualisasinya saja sudah bisa membuat cacing di perut cowok itu menari!
Mereka berdua menikmati makanannya dengan khidmat. Sesekali Jaehyun dan Haechan akan berbincang atau bercanda sedikit.
Kemudian Haechan mengedarkan pandangannya, menangkap sebuah kumpulan anak sekolah yang sedang duduk dan makan bersama. Tapi netranya justru menangkap dua orang yang duduk bersama di sebelah meja itu dengan salah satunya membawa V-tec atau tabung gambar yang biasanya dipakai untuk menyimpan gambar atau lukisan.
Dan itu membuat dia teringat oleh Renjun.
Dulu kemanapun Renjun pergi, dia akan membawa V-tec di bahunya. Bahkan ketika Haechan protes pria manis itu akan membela diri dengan berkata bahwa inspirasi dapat terjadi kapanpun dan dimana saja.
Dan memang benar, Renjun bahkan bisa membuat sketsa di pasar sekalipun!
"Kenapa melamun?", Jaehyun mengikuti arah pandang Haechan dan sedikit heran melihatnya melamun seperti itu.
"Dua orang itu", Haechan menggerakan jarinya untuk menujuk objek yang dimaksud,"Seperti gambaran aku dan Injunie dulu"
Injunie. Panggilan akrab yang selalu diucapkan Haechan kepadanya.
Jaehyun mengangguk mengerti. Meskipun tidak begitu kenal, tapi pria itu tahu siapa yang dimaksud. Biasanya Jaehyun akan melihat cowok kecil itu setiap weekend ketika dia berkunjung ke rumah Johnny. Dan Jaehyun juga tahu kalau Renjun lah yang sekarang menjadi pacar Mark.
"Kau rindu ya?"
Haechan mengangguk pelan.
"Kalau begitu temui dia"
Haechan menggeleng,"Tidak mau. Rasa kecewa yang aku rasakan jauh lebih besar daripada rindu"
"Apakah kau masih memiliki sedikit rasa pada Mark?", Jaehyun bertanya tanpa maksud apapun.
Haechan menggeleng lagi,"Tidak tahu. Aku tidak tahu apakah perasaan yang ada di hatiku ini adalah sisa perasaanku untuknya atau kekecewaan", Haechan menatap Jaehyun,"Dan setiap aku membicarakan ini atau setiap aku bertemu mereka, hatiku selalu sakit. Seperti ada emosi yang harus aku ledakkan, tapi aku tidak mampu melakukannya"
Jaehyun mengangguk mengerti. Dibanding untuk mengatakan kalau ego Haechan cukup besar, pria itu lebih suka menggunakan kiasan sakit hati dan kecewa untuk menggambarkan perasaannya. Dan kalau Haechan masih sakit hati, hal itu sangat wajar. Tidak semua orang bisa dengan mudah menerima kenyataan pahit, terlebih Renjun adalah orang yang sangat ia percaya lebih dari apapun sebelum dia mengenal Jaemin.
Renjun adalah teman Haechan sejak dia masih di junior high school. Pertemuan mereka yang seperti takdir membuatnya sangat cepat untuk menjadi akrab. Mereka sama-sama menyukai debat, tapi bisa saja sedetik kemudian mereka kembali akur. Biasanya Renjun akan membuat sketsa dibantu Haechan yang ikut mendeskripsikan beberapa detail untuk di gambar di kertas.
"Hyung tidak mengerti perasaanmu sesakit apa Haechan, tapi pasti sangat tidak membuatmu nyaman ya?", Jaehyun meletakkan sumpit yang ia pegang dan beralih menatap Haechan,"Kau boleh menikmati rasa sakitmu sampai kapanpun kau mau. Tapi ingat, dunia ini akan terus berjalan. Hyung memang tidak pernah berada di posisimu, bahkan hyung sendiri tidak yakin apakah bisa sekuat kau dalam menghadapi yang kau lalui"
KAMU SEDANG MEMBACA
The sun and his happiness
FanfictionJaehyun yang sudah lama menyukai Haechan akhirnya memiliki kesempatan untuk mendekatinya. Tetapi tentu tidak mudah, dia bukan orang yang percaya diri dan saat ini sinar yang dimiliki Haechan sedang redup karena tertutupi oleh kesedihan dan kesepian...