Awkward Moment 2

1.9K 238 20
                                    

Haechan tidak bisa tidur. Ingatannya terus kembali pada moment dimana Jaehyun yang dengan gamblang mengatakan tentang perasaannya tadi sore, bahkan Haechan sendiri sampai bingung ketika Jaehyun bilang kalau dia sudah suka Haechan sejak sebelum Mark menjadi kekasihnya.

"Kenapa aku?", Haechan menggumam, matanya menatap goresan pena abstrak yang terbentuk tanpa ia sadari selama melamun tadi. Dia bingung.

Sejujurnya Haechan amat senang begitu Jaehyun menyatakan perasannya, tapi disisi lain entah kenapa ia juga merasa aneh pada dirinya sendiri. Seperti ada ketakutan yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata, atau bahkan perbuatan sekalipun.

Kemudian ponsel yang terletak disebelahnya berbunyi, menampilkan notifikasi dari orang yang akhir-akhir ini memenuhi isi kepalanya bahkan dari bangun tidur sampai penghujung hari. Ya, siapa lagi kalau bukan Jaehyun.

Jae Hyung
sudah tidur?
Pasti kau terkejut sekali ya?
Hyung minta maaf

Haechan menghela nafas membaca baris kata yang muncul dari pop up layar ponselnya. Menurutnya, Jaehyun layak mendapatkan seseorang yang jauh lebih baik, bukan malah Haechan yang masih terbelenggu dengan ketakutan di masa lalu.

Jae Hyung
Aku benar-benar menyayangimu
Terima kasih sudah mengizinkan hyung mengatakan ini
Maaf jika mengganggu ^^

"Hyung, kenapa kau seperti ini?", Haechan menggumam, dan pada akhirnya jemari lentik itu aktif bekerja membuka kunci ponsel dan juga pesan yang dikirimkan Jaehyun beberapa saat yang lalu.

Me
Hyung...
Bukan seperti itu
Jujur aku senang
Tapi aku juga takut...

Haechan menggigit bibir bawahnya, menunggu jawaban apa yang akan dikirim oleh Jaehyun

Jae Hyung
Kenapa takut?
Hyung berjanji tidak akan menyakitimu
Maukah kau memberi hyung kesempatan?

Me
Apa aku bisa?

Jae Hyung
Tentu saja
Besok hyung jemput ya
Selamat malam Haechan :)
Aku berdo'a semoga kau mimpi indah :)

Haechan tidak sadar kalau kedua sudut bibirnya terangkat ketika membaca 2 kalimat terakhir yang baru saja sampai di ponselnya. Hatinya terasa menghangat, Haechan merasa kalau Jaehyun benar-benar tulus kepadanya dan Haechan sangat menyukai itu.

Walau ia takut nantinya akan kembali merasakan sedihnya ditinggal oleh orang yang ia sayangi dan percaya.

Haechan menatap langit-langit kamarnya begitu ia sudah menemukan posisi senyaman mungkin untuk tidur,"Selamat malam dan selamat tidur Jaehyun hyung, terima kasih"

Setelahnya, kedua mata anak itu terpejam dan dengkuran halus mulai terdengar dari kamarnya.

**

Keesokan paginya seperti biasa SUV hitam milik Jaehyun sudah memasuki pekarangan mansion milik Johnny bertepatan dengan Haechan yang baru saja selesai memakai sepatunya. Tidak ada yang berubah dari cowok peach itu, senyumnya masih sama, tatapannya masih hangat dan perlakuannya masih manis.

Berbanding terbalik dengan Haechan yang entah mengapa malah gugup. Ia bahkan beberapa kali mengatur nafas karena degupan jantung yang tidak beraturan. Awalnya Jaehyun tidak menyadari itu, tetapi ketika mereka berada di perempatan lampu merah dan Jaehyun tak sengaja melirik Haechan, cowok itu melihat Haechan beberapa kali menarik nafas dan memukul pelan dadanya.

The sun and his happinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang