Semenjak tragedi quality time dadakan mereka beberapa hari yang lalu, keduanya jadi lebih dekat satu sama lain. Bahkan Jaehyun sudah cenderung lebih rileks dan bisa mengatur ritme detak jantungnya setiap kali berada didekat Haechan.
Lalu Haechan, anak itu mulai lebih sering tersenyum dan tertawa seperti dulu lagi. Beberapa kali Jaehyun melihat Haechan sedang duduk manis dengan sorot matanya tidak lagi hampa ataupun kesepian seperti beberapa waktu lalu.
Jaehyun percaya dengan proses. Tidak apa jika ia harus menunggu sedikit lebih lama asal pujaan hatinya lekas bersinar kembali, seperti arti namanya yang berarti matahari penuh kalau kenyataannya malah selalu murung.
Dan entah sejak kapan Jaehyun menjadi lebih rutin untuk mengantar dua anak nakal itu ke kampus. Biasanya dulu ia selalu menolak untuk mengantar sang adik, tapi sekarang justru dia sendiri yang memohon kepada adik kurang ajarnya agar bisa mengantar mereka berdua.
Mengantar Haechan lebih tepatnya.
"Kau didepan saja dengan Jaehyun hyung, aku ingin tidur dan meluruskan tubuhku di kursi tengah"
Tentu saja itu hanya akal-akalan Jaemin. Ia ingin membuat kakak dan sahabatnya lebih dekat lagi, atau kalau bisa mungkin Jaemin akan mengunci keduanya agar selalu bersama kemanapun.
Sedangkan Haechan hanya merengut ketika diusir, tapi ia duduk disamping Jaehyun sesuai perintah Jaemin karena malas ribut. Sedangkan disebelahnya ada Jaehyun yang diam-diam bersorak dalam hati berkat akal bulus sang adik.
"Hyung tidak apa mengantar kami berdua?", Haechan menolehkan kepalanya menatap Jaehyun yang sedang fokus mengemudi. Mata bulatnya sesekali mengerjap lucu.
Jaehyun menggeleng,"Tentu saja. Lagipula searah rumah sakit tempat hyung bekerja"
Haechan menganggukkan kepalanya sambil ber-oh ria. Tangannya bergerak membuka kantong tas dan mengambil 2 buah permen manis kesukaannya.
"Hyung mau?", Haechan menyodorkan satu bungkus permen rasa strawberry susu pada Jaehyun.
Jaehyun terkekeh gemas. Bahkan hanya menyodorkan permen saja itu terlihat gemas. Pokoknya apapun yang Haechan lakukan selalu menggemaskan bagi Jaehyun.
"Taruh di dashboard saja"
Haechan menurut dan menambahkan beberapa bungkus permen lagi kedalam,"Untuk hyung agar tidak mengantuk", katanya kemudian sambil menunjukkan deretan giginya yang kecil.
"Terima kasih"
Sebagai jawaban iya, Haechan hanya menganggukkan kepalanya dengan lucu sampai rambut halusnya bergerak kesana dan kemari. Benar-benar terlihat sangat manis dan keinginan Jaehyun untuk menjadikannya gantungan kunci atau menyimpan Haechan kedalam kantong semakin besar.
Sedangkan yang duduk dibelakang a.k.a Jaemin hanya memberikan tatapan mengejek melihat tingkah keduanya.
**
Jaehyun menatap layar kunci pada benda pipih yang ia pegang dengan seksama. Disana ada Haechan yang berdiri memunggunginya dengan balutan mantel bulu Jaehyun yang benar-benar membuat anak manis itu tenggelam sangat lucu. Ditambah beberapa bunga berjatuhan yang ikut terpotret bersama dengan keindahan pujaan hatinya.
Perfect. Maksudnya lockscreen milik Jaehyun yang terpasang foto Haechan itu sangat indah. Tidak perlu filter apapun lagi untuk memperindahnya.
Lesung pipinya kemudian terbentuk saat kedua sudut bibirnya terangkat membentuk senyuman. Potret indah yang ia ambil kemarin malam sangat sangat Jaehyun kagumi. Kalau bisa mungkin ia akan memposting ini di sosial media miliknya dan mengumumkan pada dunia kalau Seo Haechan, anak manis dengan iris mata berwarna madu ini sudah benar-benar mencuri hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The sun and his happiness
FanfictionJaehyun yang sudah lama menyukai Haechan akhirnya memiliki kesempatan untuk mendekatinya. Tetapi tentu tidak mudah, dia bukan orang yang percaya diri dan saat ini sinar yang dimiliki Haechan sedang redup karena tertutupi oleh kesedihan dan kesepian...