Happy Reading...
❤️❤️❤️
Hari sudah sepenuhnya gelap ketika Ling Shanshan sedikit lagi mencapai pintu gerbang kediaman Qiu.
Dari balik pintu besar yang terbuka, dia dapat melihat seluruh keluarganya menunggu di dalam.
Namun, situasinya kurang baik. Terutama bagi pelayan pribadinya, Ji Ying.
Amukan Qiu Hong mengguncang seluruh kediaman. Ji Ying tidak berdaya, hanya dapat berlutut memohon sembari meneteskan banyak air mata.
"Dasar tidak berguna! Mengapa aku harus memperkerjakanmu yang bahkan tidak dapat mengurus seorang gadis tengik?!" Bentakan Qiu Hong membuat ketiga istri dan anak laki-lakinya diam dengan kepala tertunduk.
Ji Ying semakin larut dalam kesedihannya, membuat tangisnya menjadi lebih keras.
Kepala Keluarga Qiu itu mengabaikan betapa pilunya suara tangis yang dikeluarkan pelayan itu, Qiu Hong terus melotot dan mengancam.
"Jika dia tidak kembali malam ini, kau pasti akan kujual!" berang Qiu Hong.
"Tuan, ampuni hamba... ampuni hamba..." Ji Ying menjerit sejadinya.
Mata Ling Shanshan seketika melebar ketika mendengar ancaman Qiu Hong. Dia bergegas masuk ke kediaman.
Dengan mengerahkan tenaga apa adanya, Ling Shanshan melangkah menuju pintu kediaman dan langsung berseru dengan suara lemah tapi terkesan tegas.
"Ji Ying adalah pelayanku. Kalian tidak berhak menentukan hidup matinya!"
Semua orang langsung mengarahkan pandangan pada pintu utama. Qiu Zhongwei dan Qiu Han begitu terkejut ketika mendapati penampilan adik perempuan mereka begitu pucat dan lusuh.
Sorot mata Qiu Hong tajam saat menatap ke arah pintu utama.
"Kau masih berani pulang?!" tanyanya dengan suara tertahan karena kesal.
Ling Shanshan menghela napas berat sebelum mengeluarkan tawa mencemooh.
"Hmph! Sebenarnya aku juga berniat pulang. Tapi mendengar kalian akan menjual pelayanku, jangan kira aku akan diam saja!"
Mata Qiu Hong semakin berapi-api. Organ di dadanya seakan tercebur ke dalam air mendidih.
Sebelum keadaan jadi lebih buruk, Qiu Han langsung menengahi. Dia berdiri di depan sang ayah sehingga menutup sosok Ling Shanshan dari pandangan Qiu Hong.
"Ayah, bersyukurlah Lingxia baik-baik saja. Dia kelihatan lelah malam ini. Bisakah ayah menghukumnya lain kali saja?" Qiu Han memohon dengan sungguh-sungguh, kemudian memutar lehernya untuk melihat raut wajah adik perempuannya yang semakin memburuk, seperti sedang menahan rasa sakit.
Sebenarnya Qiu Hong menyadari hal itu lebih dulu dari putra keduanya. Qiu Lingxia gadis lemah, bagaimana bisa tahan dengan tekanan di luar?
Dia tidak berkata apa-apa. Kerutan di wajahnya yang tua mulai berkurang ketika api di hatinya tidak lagi bergejolak. Qiu Hong baru saja mendapatkan kesabarannya dan menjadi lebih tenang.
Suasana kediaman begitu senyap. Hanya terdengar langkah berat dan teratur dari Qiu Hong yang meninggalkan mereka di luar.
Ketika melihat ayah mereka pergi, Qiu Zhongwei dan Qiu Han memberanikan diri untuk mendekati Ling Shanshan, kecuali Qiu Tianyi.
Tampaknya, Qiu Tianyi masih menyimpan dendam pada adik perempuannya mengenai busurnya yang telah hancur itu.
Ling Shanshan mendesis kesal ketika dua pemuda bersikeras untuk memapahnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/309332470-288-k894526.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TIME TRAVEL: One Last Chance
Fantasy[BUKAN NOVEL TERJEMAHAN] ~Time Travel~ ... Ketika mendapat misi paling berharga dalam hidupnya, Ling Shanshan mengira permainan kucing dan tikus itu akan sangat menyenangkan dan dia ingin sekali mengoyak tikus kecil dengan taringnya yang tajam. Tapi...