15. Bertarung Hidup dan Mati I

174 20 0
                                    

Haii

OLC update lagi, nihh....

Happy Reading....

.

.

.

"Hahhah!"

Suara gelak tawa sepuluh pria terdengar di dalam rumah tua itu. Pedang besar di tangan masing-masing ikut andil dalam menumbangkan lawan di depan mereka.

Feng Yizhu memuntahkan darah segar dari mulutnya. Seluruh tubuhnya mati rasa. Sedangkan Wen Shun terus berseru agar pemuda yang berada di punggungnya tetap tersadar.

"Pangeran, bertahanlah! Kumohon, Anda... harus bertahan!" tegas Wen Shun dengan napas tersengal.

Wen Shun hanya mendapat beberapa luka sayat karena memang bukan dirinya yang ditargetkan musuh.

Melihat situasi yang dihadapi, Wen Shun sendiri ragu mereka bisa pulang dengan selamat. Namun, dirinya tidak ingin membuat tuannya kehilangan harapan.

"Percaya pada hamba, Anda akan baik-baik saja."

Feng Yizhu menggelengkan kepala pelan. Dia tersenyum menanggapi perkataan pelayannya itu.

"Berhenti membuang tenagamu. Aku sendiri tahu betul keadaanku. Ucapanmu sama sekali tidak berarti. Lebih baik kau pergi dan selamatkan dirimu sendiri..." Suara Feng Yizhu serak dan terdengar pelan.

"Tidak!" Wen Shun melirik bahu kirinya, tempat di mana kepala tuannya bersandar tak berdaya. "Anda pasti akan selamat. Apa pun yang terjadi, hamba akan membawa Anda pergi dari sini. Jadi, yakinlah dan tetap bertahan!" bentak Wen Shun, air matanya hampir berjatuhan.

Feng Yizhu menutup matanya lelah, Wen Shun memang sama keras kepala seperti dirinya.

"Pangeran! Pangeran!" Wen Shun menjadi panik saat tidak ada tanggapan dari pemuda di punggungnya. "Pangeran! Jawab Hamba!"

"Aku masih hidup, Wen Shun..." Suaranya terdengar lemah, tapi itu lebih dari cukup untuk mengurangi gurat kecemasan di wajah pelayannya.

"Hmph! Kulihat dia tidak lebih seperti anjing tak berguna." Pria yang memiliki gantungan beberapa taring hewan di lehernya mendengus dengan sikap merendahkan.

"Pangeran apanya? Hebat apanya? Ternyata orang-orang hanya terlalu membesar-besarkan namamu." Pria yang memiliki postur tubuh paling besar dan tinggi menimpali.

Ketika mereka siap menghunuskan pedang ke arah Feng Yizhu dan Wen Shun, tiba-tiba terdengar suara dari luar.

Krek!

Di luar, Ling Shanshan mengumpat dalam hati. Dia baru saja menginjak ranting kayu saat ingin kabur dari sana.

'Sial! Kenapa ada ranting di tempat ini?'

"Siapa di sana?" Pria bertubuh paling besar berseru lantang.

"Tikus," sahut Ling Shanshan setengah berbisik.

"Hm?"

"Meow..." sahut Ling Shanshan lagi.

Pria bertubuh kekar itu menggaruk kepalanya ketika mendengar tikus berbunyi kucing. Apa sungguh dia tidak salah dengar?

"Gawat! Ada orang di luar!" Pria lain yang lebih cepat memahami situasi berkata panik. Matanya tertuju ke pintu rumah yang tertutup.

Sementara di luar, Ling Shanshan menepuk jidatnya sembari menundukkan kepala, kesal pada dirinya sendiri.

Tidak ingin tertangkap begitu saja, Ling Shanshan bergegas melarikan diri. Tepat ketika dia berbalik hendak berlari, sebuah pedang besar bermata satu melayang dan nyaris memutus lehernya.

TIME TRAVEL: One Last ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang