21. Detak Jantung

142 15 1
                                    

Haii...

Adakah yang lagi nunggu One Last Chance?
Yuk, nongkrong dulu sebelum tidur🤭

//Happy Reading//

~>•<~


Ling Shanshan baru saja sampai di lantai atas dan langsung mengambil tempat duduk menghadap Pangeran Keempat.

Dia menghela napas panjang. "Ah, akhirnya sampai juga," kemudian menatap teko teh lalu menuangkannya ke cawan, meneguknya hingga tandas sebelum berkomentar. "Hm, tehnya dingin."

Melihat sikap tidak tahu malu gadis itu, Wen Shun berdeham keras untuk menyadarkan Ling Shanshan bahwa di hadapannya adalah seorang pangeran.

Ling Shanshan menoleh Feng Yizhu yang tersenyum ramah padanya dan membalas dengan senyum yang lebih cerah karena dia tahu senyum pemuda itu memiliki niat lain terhadapnya.

"Ah, maaf, Pangeran Keempat. Aku sedikit terlambat."

Wen Shun mengerutkan dahi, merasa perkataan Nona Muda Qiu itu tidak benar.

'Sedikit katamu?! Apakah dua jam itu waktu yang sedikit?!' protesnya keras, tapi hanya di dalam hati.

"Perjalanan cukup jauh tapi demi memenuhi undangan penuh kehormatan dari pangeran, aku yang sedang dihukum untuk tetap di rumah mau tidak mau mengambil risiko," kata Ling Shanshan terdengar seakan dirinya telah menempuh perjuangan hidup dan mati untuk sampai ke tempat pertemuan mereka.

Feng Yizhu memberi anggukan singkat. "Aku mengerti, pasti tidak mudah bagi Nona Muda Qiu melakukannya," sahutnya dan sengaja membiarkan gadis itu bersandiwara.

Melihat keduanya saling melempar senyum, Wen Shun sampai terbelalak karena sang tuan dengan mudahnya percaya kata-kata gadis tersebut.

Ling Shanshan sendiri berseru riang dalam hati. Tidak disangka Pangeran Keempat mempercayai kebohongannya. Sejujurnya, selama 2 jam tadi dia hanya menikmati jalanan kota sembari membeli beberapa kudapan ringan.

Sikap baiknya terhadap Feng Yizhu hanya agar dia bisa mendapatkan makan gratis di Penginapan Luoyang.

"Pangeran Keempat, kau mengajakku kemari ada masalah apa?"

Feng Yizhu menggelengkan kepala pelan. "Tidak ada masalah apa-apa, hanya ingin mengajakmu makan bersama."

"Oh."

"Apa kau tahu? Makanan terenak di ibukota hanya ada di Penginapan Luoyang. Aku ingin menikmatinya tapi tidak memiliki teman. Tidak tahu apakah Nona Muda Qiu bersedia menemaniku makan siang?" Mata Feng Yizhu menatap lekat wajah Ling Shanshan yang masih belum memberinya jawaban.

Gadis itu santai tapi cahaya matanya yang indah terlihat sedang berpikir. "Pangeran Keempat, kau masih bertanya aku bersedia atau tidak?"

"Ada yang salah?" Pertanyaan gadis itu membuat Feng Yizhu ikut berpikir apakah dirinya telah melakukan kesalahan.

"Tidak juga. Tapi... kau adalah pangeran. Apa masih perlu meminta persetujuan jika kau menginginkan sesuatu dari orang seperti kami?"

Feng Yizhu terdiam sejenak, matanya menyoroti Ling Shanshan tanpa berkedip.

'Pertanyaannya terdengar bodoh, tapi pemikiran seperti itu tidak akan ada di kepala mereka yang tidak berotak. Nona Muda Qiu... apakah dia memang gadis bodoh atau hanya pura-pura bodoh saja?'

"Pangeran Keempat? Kenapa kau tidak menjawab dan hanya menatapku?" Suara lembut tetapi sedikit kesal dari Ling Shanshan menyadarkan Feng Yizhu bahwa dia telah hanyut dalam pikirannya sendiri.

TIME TRAVEL: One Last ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang