G | Silas?!

702 41 9
                                        

[ 7 ]



••

Hal pertama yang Ningning lakukan ketika sampai di kamarnya adalah menghapus air mata dan melangkah ke cermin, memeriksa di bagian mana saja yang terdapat hickey.

Ningning melepas bajunya, menyisakan tank top. Barulah terlihat jelas semua hickey, ada yang di bahu, di area tulang selangka, ada yang di leher-

"Ningsih." Ningning memegang kepalanya yang terasa berdenyut. "Lo ngapain semalam, goblok!"

"Glorya." Jean masuk ke kamar Ningning. "What happened-JESUS CHRIST!!!" Jean yang ingin bertanya pada Ningning tentang kemana putrinya itu pergi, malah terkejut melihat sejumlah hickey yang menghiasi tubuh Ningning.

"Mam.."

"You-" Jean memukul lengan Ningning. " kamu ngapain, huh?!"

Ningning meringis menggosok lengannya yang memerah di pukul Jean. "Sakit, mam."

"Mama gak melahirkan kamu untuk tidur dengan sembarang laki-laki yah."

"Mam." Ningning melirik pintu kamarnya dengan takut. "Jangan kencang-kencang ngomongnya, ntar papa dengar."

"Kamu benar-benar tidur sama-"

"Im not a hooker, mam. Aku yakin sekali aku gak tidur sama laki-laki, not yet."

"Jadi, kamu hampir tidur dengan laki-laki?"

Ningning mengangguk. "Selain hickey, aku gak merasakan apapun yang aneh sama badan aku."

"Kamu mandi, entah bagaimana caranya, hapus cupang dari badan kamu. Jangan sampai papa lihat, kalau sampai papa lihat, kamu pasti tinggal di China besok."

Ningning merinding sejenak sebelum mengangguk, Jean kemudian keluar dari kamar Ningning.

Setelah Jean pergi, Ningning masuk ke kamar mandi. Ia masih berpikir dengan keras, mencoba mengingat-ingat apa yang terjadi semalam.

Tangan Ningning menyalakan shower, pancuran air mulai membasahi kepala Ningning dan perlahan-lahan mengalir ketubuhnya.

"Glorya, stop."

"AAAH!" Ningning mundur selangkah. Ia tiba-tiba saja medengar sesuatu, lebih tepatnya ia mendengar suara di dalam pikirannya.

"Why? Gue pikir, cowok yang pakai Polo Ralph Lauren itu..." tangan Ningning menyusup kedalam kemeja. " sexy." bisiknya.

Ningning menutup mulutnya dengan tidak percaya ketika potongan ingatan tentang semalam mulai memasuki pikirannya.

"Glorya,," tangannya menahan kedua tangan Ningning yang terus-terus mengelus di balik kemeja. " stop." netra segelap malam menatap langsung pada netra coklat milik Ningning.



"SILAS?!"

Ningning linglung ketika ia sudah mengingat siapa yang bersamanya malam itu, tangan Ningning bertumpu pada dinding kaca.

"Silas?" gumam Ningning sekali lagi dengan tidak percaya.

Dari semua laki-laki yang hadir di party semalam, kenapa harus Silas?

"Stupid. Stupid. Stupid. Stupid. You a hooker, Ningsih. You are."

Ningning memaki dirinya sendiri dengan semakin parah ketika semua ingatan dengan jelas memasuki pikirannya.

Diary Keluarga BahagiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang