[ 11 ]
/!\
"Sedikit adegan mature."
•••
"Glorya, wait." Silas buru-buru menahan lengan Ningning sebelum gadis itu pergi, menghindar lagi dari Silas seperti satu minggu yang lalu.
Silas tahu Ningning menghindarinya. Sehari setelah malam itu, Ningning tidak masuk kampus. Hari kedua, masih tidak ada. Kenapa Silas tahu? Karena ia pergi ke kelas Ningning, bahkan bertanya pada Delia dan Dewi, sahabat dekat Ningning. Hari ketiga, Silas diberitahu oleh Jevan yang tidak sengaja melihat Ningning makan somainya om jek di bawah beringin depan departemen sipil.
Mendengar Jevan, Silas segera mencari Ningning. Dia sudah melihat Ningning, bahkan memanggil gadis itu dengan lantang namun Ningning malah berbalik arah dan berpura-pura tidak melihatnya.
Hari keempat, Ningning sering nongkrong di taman dekat masjid samping departemen hukum. Biasanya, setiap solat dzuhur, Silas pasti melihat Ningning nongkrong dengan Delia dan Dewi di sana, tapi hari itu tidak ada Delia, Dewi dan pastinya tidak ada Ningning.
Hari ke lima dan keenam, adalah hari dimana biasanya Silas datang kerumah Ningning untuk memberi bimbingan pada Jein. Kalau keadaan normalnya, Ningning pasti di sana, sibuk menggoda dan mengacaukan fokus Silas, tapi dua hari itu, tidak ada Ningning. Silas dengan iseng bertanya pada Jein tentang keberadaan Ningning, kata Jein, Ningning menginap dirumah Delia.
Ningning benar-benar menghindari Silas, gadis itu bahkan tidak repot-repot mencari hapenya yang tertinggal di kosan Silas.
Padahal, Silas cuma mau mengembalikan hape itu pada Ningning dan sedikit memberi penjelasan tentang apa yang terjadi malam itu.
Silas frustasi.
Dan hari ini, begitu melihat Ningning ada di kantin departemen hukum. Silas segera menahan lengan Ningning, tidak peduli dengan keramain, tidak peduli dengan orang-orang yang mulai menatap penasaran pada mereka.
Yah bagaimana tidak jadi perhatian, Ningning salah satu primadona kampus yang sedang jomblo. Para laki-laki sedang menyusun rencana untuk ambil start, dan tiba-tiba saja Silas mencuri garis.
"Tunggu." kata Silas sekali lagi.
Ningning mati kutu, dia merasa sudah tidak bisa menghindar lagi. Ini adalah akhirnya, mau tidak mau dia harus menghadapi Silas.
"Gue-"
Ningning mengangkat tangan, memberi isyarat agar Silas berhenti. "Kita bicara di tempat lain." Ningning melihat kesekitarnya. "Gak disini."
Silas tidak punya pilihan lain selain mengangguk. Lebih baik setuju daripada Ningning kabur lagi.
"Lo mau kemana?" tanya Dewi dan Delia yang baru datang dengan nampan di tangan mereka.
"Gue ada urusan sebentar." Ningning melirik Silas.
"Terus makanan lo gimana?"
"Lo makan aja."
"Seriously, Ningsih?!" Delia berseru. "Im on my diet."
"Kasih ke dewi."
"Lo mau bikin gue mati kekenyangan?" dewi berdecak.
"Terserah mau lo apain-"
"Lo juga belum bayar-"
Silas langsung memberi uang ke tangan dewi lalu menarik tangan Ningning dan pergi.
Dewi melongo, bergantian menatap punggung Ningning dan Silas yang menjauh dengan uang yang ada di tangannya.
"Anak setang emang." maki Dewi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Keluarga Bahagia
FanfictionMenurut google, keluarga adalah sekelompok orang yang disatukan dengan ikatan perkawinan, darah atau adopsi dalam lingkup rumah tangga yang saling berinteraksi dengan posisi sosial yang jelas. kalau menurut kamu, keluarga itu apa? #picbypinterest #...