L | Broke up.

579 35 2
                                    

[ 12 ]

•••

"Lo Isa kan?"

Isa yang sedang asik makan roti bakar dengan teman-temannyapun menoleh ketika tiba-tiba seorang pemuda menghampirinya dan bertanya.

"Iya." jawab Isa dengan bingung.

Tebak siapa pemuda yang menghampiri Isa? James.

Jadi begini ceritanya. Jake itu wibu sejati, sudah begitu kutu buku lagi. Kalau Satya sama Jay gak ada, mungkin selama-lamannya Jake gak akan punya teman.

Tahu kan wibu nolep kayak gimana? Cuek banget sama lingkungan sekitar, gak peduli sama sekali dengan dunia nyata, untungnya Jake ganteng jadi masih adalah yang suka sama dia diam-diam, di tambah Jake bisa main gitar akustik, memang sih gak sejago Jay yang bisa bawa gitar akustik, bas atau listrik tapi Jake bisalah kalau diadu kemampuannya sama Jeno.

Itu yang jadi nilai tersendiri bagi Jake, dia bersinar dengan caranya. Kayaknya, waktu jaman sma itu, cuma Jake satu-satunya wibu yang paling ganteng.

Jake betul-betul nolep.

Satya pernah bertanya pada Jake, waktu itu Satya lagi galau gara-gara baru putus sama pacarnya. Satya nanya gini...

"Kenapa yah, yang pacaran beda agama tuh selalu aja gagal. Padahal di bantu sama dua tuhan."

Terus Jake bilang.. "Lah mana gue tahu, jangan tanya gue. Gue kan pacaran beda dimensi."

Benar-benar sudah di tahap overdosis. Jake sampai mengaku pacaran beda dimensi (maksdunya 2D), kata Jake, waifunya itu Yumeko Jabami.

Makanya Jeno sama James khawatir banget sama Jake. Maksud James tuh, Jake gak pernah tahu gimana rasnaya jatuh cinta, gimana rasanya suka sama orang pada pandangan pertama, gimana rasanya di tinggal pas lagi sayang-sayangnya, gimana rasanya cuma di baperin habis itu di ghosting.

Pengalaman Jake nol besar kalau soal percintaan. Hal itu benar-benar bikin Jeno dan terutama James takut kalau Jake malah di manfaatin sama cewek.

Waktu Jake bercerita kalau dia punya pacar, James langsung cari tahu. Namanya, mukanya, sifatnya, pokoknya James sudah kayak orang yang lagi mengecek background.

Nah, setelah tahu semuanya. James dan Jeno membiarkan, jujur, Jeno gak terlalu ambil andil sama urusan Jake.

Nah, kejadian deh. Sekitar empat hari yang lalu, Jake pulang ke rumah. Ekspresi di mukanya sedih dan kelihatan marah gitu, terus dia diem aja gak banyak ngomong kayak biasanya.

Sudah begitu, pas James masuk ke kamar Jake, Jake lagi duduk bengong bersandar di pinggir kasur, dia menghadap balkon kamar dan ada rokok yang terapit diantara jari telunjuk dan jari tengahnya.

James yakin, Jake pasti putus sama pacarnya.

James baru saja hendak melangkah untuk menghampiri Jake, namun dering hape Jake menghentikan langkah James.

Sementara Jake malah diam menatap hapenya, dia membiarkannya terus berdering sampai panggilan diakhiri, beberapa detik setelahnya masuk lagi panggilan. Kali ini, Jake mengangkatnya, tapi dia tidak mendekatkan hape ke telinganya. Jake justru membiarkan hape tetap di lantai, dia menekan tombol speaker.

"Jacob..."

James mendengar suara Isa yang bergetar dari seberang sana.

"Maaf..." gadis itu terisak.

Jake terkekeh dengan miris. "Gue nungguin lo kayak orang bodoh dengan kue ulang tahun, dan lo malah jalan sama cowok lain."

"Maaf.."

Diary Keluarga BahagiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang