[ 18 ]
•••
"Kamu mau kemana?"
Rosa sedang berdiri di depan cermin full body seraya mengoleskan lipstik ke bibirnya ketika Jaka bertanya. "Keluar."
Jaka menilai penampilan sang istri dari ujung kepala sampai ujung kaki. Rambut Rosa dibuat messy bun, istrinya itu memakai gaun musim panas yang longgar. Kalau dalam keadaan normal, mungkin Rosa akan memakai gaun musim panas yang membentuk badannya, namun sekarang Rosa tengah hamil, jadi ia memakai gaun yang membuatnya nyaman saja.
"Yaudah, aku ganti baju dulu." kata Jaka.
"Gak."
Langkah Jaka yang hendak menuju lemari terhenti. "Ha?"
"Aku mau keluar sama teman-teman aku, kamu gak perlu ikut." Rosa bersandar pada meja riasnya sembari melipat tangan di dada.
Jaka mengerutkam kening, ekspresinya mengatakan kalau dia tidak setuju. "Kamu gak akan keluar kalau gak sama aku."
"I need time, Jaka." kata Rosa. "Aku udah lama gak jalan sama teman-teman aku. Boleh yah?"
Jaka diam, nampak berpikir. "Kamu jalan sama siapa aja?"
"Jean, Naya and Soraya." jawab Rosa.
"Aku ikut." kata Jaka.
"Gak." Rosa melangkah mendekat pada Jaka. "Ini tuh udah kayak girls time buat aku, Naya, Jean dan Soraya."
"Gak mungkin Jamal ngizinin Naya keluar." Jaka mendengus, tahu seposesif apa Jamal kalau sudah menyangkut Naya. "Milan juga pasti ngekorin Soraya."
"Jamal ngizinin Naya keluar dan Milan juga setuju untuk gak mengekori Soraya hari ini."
"Kamu tahu darimana?"
"Fyi, aku, Naya, Jean dan Soraya punya grub chat. Dan kita semua udah dapat izin."
"Siapa bilang aku ngizinin kamu pergi?"
Rosa menatap Jaka. "I'll go, with or without your permission." Rosa berbalik mengambil hape dan tasnya yang ada di atas meja rias.
"Roseanna-"
"Kamu nganterin aku atau gak?"
Jaka menghela nafas, dia kalah.
***
"Lama banget, seeeeh!" kata Jean begitu Rosa tiba.
Naya, Jean dan Soraya sudah lama menunggu di tempat. Mereka janjian bertemu di salah satu butik milik Soraya.
"Sorry." kata Rosa, ia meletakkan tasnya ke atas meja lalu menarik kursi dan mendudukkan dirinya di sana. "Gue adu mulut dulu sama Jaka."
"Dia gak ngizinin?" tanya Soraya.
Rosa mengangguk.
Naya meringis. "Gak enaknya punya suami posesif yah gitu."
"Suami lo kali." kata Jean.
Memang sih, diantara Jaka, Milan, Jamal dan Kai. Yang paling posesif adalah Jamal, Jaka sih masih wajar-wajar saja, Milan juga, Kai yang benar-benar membiarkan Jean berkeliaran dengan bebas.
"Gimana lo bisa dapat izin keluar?" tanya Naya pada Soraya.
"Ya gak gimana-gimana." jawab Soraya. "Gue cuma bilang kalau gue mau keluar sama lo bertiga, terus gue bilang kita cuma di butik gue terus malammnya ke restoran china."
![](https://img.wattpad.com/cover/318479645-288-k678697.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Keluarga Bahagia
FanfictionMenurut google, keluarga adalah sekelompok orang yang disatukan dengan ikatan perkawinan, darah atau adopsi dalam lingkup rumah tangga yang saling berinteraksi dengan posisi sosial yang jelas. kalau menurut kamu, keluarga itu apa? #picbypinterest #...