Warn!
Part ini sebenarnya sudah ada di draf aku semenjak kurang lebih 3 minggu yang lalu, hanya saja aku gak mengpublishnya.🙃Aku bingung mau namatin cerita ini kek mana, aku merasa part ini gak bisa menjadi akhir dari cerita.
Tapi daripada cerita ini ngegantung, yaudah aku publish. Bismillahirrohmanirrohim aja yekan😉.
•••
Jamal melihat sekeliling ruangan dengan tenang, pemuda itu merasa jika dia akan menunggu lama di kosan ini, jadi untuk mengusir kebosanan, Jamal melangkah ke rak buku yang berada tepat disamping tv.
"Hm." Jamal memgangguk melihat koleksi buku tersebut. Setidaknya, isi kepala Sena tidak hanya diisi dengan hal-hal kotor.
Sena. Satu dari sekian perempuan yang menjadi pacar Jamal. Dari semua perempuan yang menyatakan perasaan pada Jamal dan berhasil menjadi pacar Jamal, Senalah satu-satunya perempuan yang paling liar. Bagaimana tidak, sudah beberapa kali Sena menyuruh Jamal ke kosan dan Jamal selalu menolak, alasannya selalu sama ada teman Sena di kosan, perempuan itu juga beberapa kali mengirim gambarnya yang seng memakai pakaiyan seksi.
Jamal geleng kepala melihat kelakuan Sena, perempuan gatal seperti ini bagusnya di permainkan. Jangan salahlan Jamal, dia hanya laki-laki normal yang akan menerima dengan senang hati kalau ada perempuan yang menawarkan diri. Lagipula Jamal tidak meminta, dia juga tidak memaksa. Sena sendiri yang mau kasih, yaudah Jamal jabanin.
Baiklah, sembari menunggu Sena dan menunggu hal-hal indah yang akan terjadi, Jamal mengambil salah satu buku karya Dan Brown yang berjudul Origin. Jamal kemudian berbalik dan duduk di sofa tunggal dan mulai membaca.
Hanya butuh beberapa menit sebelum Jamal telah fokus ke bacaan yang ada di hadapannya, buku ini bercerita tentang perjalanan robert langdon yang lain, kali ini sang professor ada di Spanyol dan-
"NananaNAAAAAAnaaaaa."
Jamal mengerutkan kening, hilang fokus ketika ia mendengar suara melengking dan menusuk di telinga yang berasal dari dapur.
"OOOHHHH! HOOOOOO! haHAAAAAAAhaAAAAAAA haAAAAAAaaaAAAAaaaa."
Tadinya, Jamal mau membiarkan saja, tapi makin lama suara itu makin menusuk di telinga. Bikin Jamal mulai kesal, pemuda itu kemudian menutup buku dan meletakkannya ke atas meja, ia kemudian melangkah ke dapur.
"NANEN ANIYAAAAA!!!."
Alis Jamal terangkat tinggi ketika melihat pemandangan yang ia dapatkan begitu sampai di dapur.
Pemandangan yang bagimana? Seorang gadis yang kentara sekali baru selesai mandi dilihat dari handuk sebatas paha yang masih ia pakai, sudah begitu rambutnya tercepol ke atas memperlihatkan lehernya yang putih mulus. Gadis itu asik menyanyi sembari menggaduk sesuatu di wajan, ia memakai earpod dan tidak menyadari bahwa ada Jamal berdiri diambang pintu dengan bahu kanan bersandar pada pintu.
Jamal menatap punggung gadis tersebut yang sangat menghayati lagu yang ia nyanyikan. Kedua tangan Jamal terlipat di dada, ia tersenyum dan menikmati nanyian menusuk telinga yang gadis itu bawakan.
"SIPJI ANEN GOT GATA IYAAAAA!"
Suaranya agak bagus, tapi sangat menusuk di telinga. Jamal meringis, ia merasa gendang telinganya akan rusak, tapi Jamal masih tetap tersenyum melihat gadis itu.
"SUJIANEUN,, NANANA, NANAAANANAAAAAA!"
Jamal terkekeh, si gadis lupa lirik lagu.
"NANEUN ANIYAAAA! SIPJI ANEUN GOT GATA-" Si gadis berbalik dengan wajan di tangannya. "IYAAAA?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Keluarga Bahagia
FanfictionMenurut google, keluarga adalah sekelompok orang yang disatukan dengan ikatan perkawinan, darah atau adopsi dalam lingkup rumah tangga yang saling berinteraksi dengan posisi sosial yang jelas. kalau menurut kamu, keluarga itu apa? #picbypinterest #...