[ 20 ]
•••
"Coba baca soalnya." kata Silas.
"Permen tersebut memerlukan tempat berukuran 900 sentimeter kubik. Jika kotak yang akan ia gunakan memiliki ukuran alas 9 x 9 sentimeter, berapa seharusnya tinggi kotak tersebut supaya permennya muat di dalamnya?"
Silas mengangguk. "Terus, dimananya yang gak jelas?"
Jein menggaruk kepalanya. "Semuanya, aku gak paham gimana caranya nambahin Volume ke dalamnya."
"Kemarin kan aku kasih rumus, coba sebutkan rumus mencari Volume prisma."
"Panjang kotak dikali lebar dikali tinggi." jawan Jein.
"Tuliskan."
Jein kemudian menunduk menuliskan rumus.
V = p • l • t.
"Udah."
"Masukkan angka."
"Alasnya bujur sangkar, terus masing-masing sisi alasnya berukuran 9 sentimeter, jadi.." Jein memasukkan angka seperti kata Silas dan mulai menulis.
V = 9 • 9 • t = 81t.
"Gini?" Jein melihat Silas.
Silas tertawa kecil.
Jein berdecak melihat reaksi yang Silas berikan. "Kak Silas maaaaah."
Silas tertawa. "Coba terusin dulu, kerjakan kayak tadi aku ajarin ke kamu."
"Aku gak bisa kak."
"Kemarin-kemarin bisa, masa yang ini gak bisa. Ini tuh yang paling gampang."
"You build different, kak." Jein memutar bola mata dengan malas.
"Ayo kerjakan." kata Silas. "Aku gak mau bantu, you do it."
Jein berdecak sekali lagi lalu mulai mengerjakan seperti yang Silas ajarkan, dia mengerjakan saja seperti apa yang ia tangkap dari penjelasan Silas.
"Karena volumnya 900 sentimeter kubik, maka rumus volume menjadi 900 = 81t."
Silas mengangguk. "Nah itu udah benar, pertanyaannya tadi diatas apa?"
"Tinggi kotak."
"Nah, terus..."
Jein mulai menulis lagi. "900 per 81 sama dengan t. Jadinya 11 1/9."
Silas bertepuk tangan. "Pinteeeer."
Jein mendengus.
"Gampang kan?"
"Aku masih gak ngerti-"
"Udahan dulu." kata Jean, wanita itu datang dari arah dapur. "Kita makan malam dulu, Silas ikut makan yah, tante masak banyak soalnya."
"Eng-"
"Tenang, tante gak pernah masak babi di rumah."
Silas tersenyum canggung sebelum mengangguk.
"Cool." kata Jean. "Jein, call your sister."
"Cici ada dirumah?" tanya Jein seraya mengumpulkan bukunya.
Jean mengangguk. "Dari kemarin diem di kamar mulu, panggilin, suruh turun makan malam."
Silas diam mendengar kalimat Jean, apa Ningning tidak keluar kamar gara-gara ciuman tempo hari?
"Ayo, Silas." ajak Jean.
"Iya, tante." Silas kemudian berdiri diikuti Jein, kemudian mereka bertiga melangkah ke dapur.
![](https://img.wattpad.com/cover/318479645-288-k678697.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Keluarga Bahagia
Fiksi PenggemarMenurut google, keluarga adalah sekelompok orang yang disatukan dengan ikatan perkawinan, darah atau adopsi dalam lingkup rumah tangga yang saling berinteraksi dengan posisi sosial yang jelas. kalau menurut kamu, keluarga itu apa? #picbypinterest #...