M | Maid.

496 37 0
                                        

[ 13 ]

•••

Jaka dan James melongo melihat dua manekin yang berdiri samping kiri kanan Rosa, masing-masing dari manekin memakai maid kostum.

Firasat Jaka dan James sudah ngak enak sejak Rosa memanggil mereka.

Memang, Jaka akui. Kehamilan Rosa yang ini benar-benar membuat Jaka pusing tujuh keliling, ngidamnya Rosa itu diluar penalaran manusia. Pokoknya super duper aneh sampai Jaka berulang kali mengingatkan pada dirinya sendiri bahwa yang menginginkan adalah si jabang bayi, bukan Rosa, dan jabang bayi itu juga hasil dari kontribusi Jaka.

"Mam-"

"Taraaaa!" belum sempat James mengekuarkan kalimat, Rosa sudah berdiri bangga memperlihatkan sepasang kostum tersebut.

James berbisik pelan. "Pa, firasat aku aku gak enak soal ini."

"Shut up!" bisik Jaka kembali pada James seraya tersenyum melihat Rosa.

"Jadi gini, aku kemarin liat video lucu di toktok." Rosa tersenyum geli. "Mereka pada pake maid costum gitu, yang."

James memejamkan mata dengan syahdu, dia benar-benar sudah menduga apa yang akan Rosa katakan selanjutnya.

"Aku mau lihat kamu sama triple J pake kostum yang sama-"

"Gak!"

Senyum di wajah Rosa langsung tergantikan. "Kamu bilang apa?" tatapannya berubah tajam pada Jaka.

"Masa aku kamu suruh pake kostum cewek," Jaka protes. "Triple J aja."

"Tapi bubu mau lihat kamu sama triple J."

Nah kan, dalam sekejap suasana hati Rosa berubah lagi.

"Aku gak mau pake kostum maid." tolak Jaka dengan tegas, dia melirik James.

Rosa cemberut sedih. "Kamu yakin gak mau pake kostum maid?"

Jaka mengangguk.

"Yaudah kita cerai."

James membulatkan mata, sama halnya dengan Jaka.

"Rosella-"

"Pake kostum maid atau kita cerai?" Jaka hendak protes, namun Rosa segera mengeluarkan hape dari tangannya. "Mau aku telpon pengacara sekarang."

"Kamu gak akan-"

Rosa menghiraukan Jaka, dia mulai mencari nomor kontak pengacara. Setelah dapat, dia segera menekan nomornya, dan bunyi telpon terdengar, tak butuh waktu lama sebelum pengacara mengangkat telpon Rosa.

"Halo, selam-"

Jaka menarik hape dari tangan Rosa dan mematikan telpon. "Seriously, Rosa?"

Rosa mengangkat bahu dengan acuh. "Pakai atau cerai, you choose."

James geleng kepala, belum lahir saja si bubu sudah minta yang macam-macam apalagi kalau sudah melihat dunia, mungkin bubu minta di belikan tanah di saturnus.

"Aku pake." putus Jaka.

Senyum Rosa kembali terbit. "Kamu pake skirt aja, yang." Rosa mengambil rok berwarna putih yang Jaka yakin sekali tidak akan menutupi setengah pahanya.

James makin geleng-geleng kepala.

"Kakak, sini."

James melotot pada Rosa. "Aku?"

Diary Keluarga BahagiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang