Waktu itu, Naela pikir keputusannya menerima tanggung jawab sebagai presiden mahasiswa adalah suatu hal yang tepat. Sebab ia sangat yakin jika teman-teman yang memilihnya akan bersama-sama membantunya memperbaiki pondasi serta memperkokoh pilar orga...
Nggak banyak cast yang akan ku kenalkan ke kalian. Jadi semisal di tengah cerita nanti ada nama-nama baru, silahkan berimajinasi sendiri seperti apa kira-kira visualisasi tokoh tersebut.
Okay, aku mulai..
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Naela Ayu Azalia. Panggil aja Nela--layaknya saat kalian memanggil nama penyanyi dangdut koplo asal Kediri yaitu Nella Kharisma. Dia adalah mahasiswi semester 4 jurusan matematika. Keputusannya mengambil jurusan yang terlihat menyeramkan bagi kebanyakan orang itu, berkaitan dengan mimpinya menjadi seorang analis data. Dia tipe pemikir, saking pemikirnya, planning sepuluh tahun ke depan dia jadikan teman bercengkerama dengan diri sendiri setiap akan beristirahat di malam hari. Ya kalau nggak kebablas ketiduran sih. Naela memilih salah satu kampus swasta yang berada di kota terbesar kedua di negeri ini. Bukan kampus swasta besar yang biaya UKT nya nyaris menguras isi rekening, melainkan sebuah kampus swasta yang di gadang-gadang menempati urutan ketujuh di kota tersebut. Menginjak semester 2, dia memutuskan pindah ke kelas karyawan karena menerima tawaran pekerjaan sebagai guru honorer di sekolah dasar swasta yang tak jauh dari rumahnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yang ini Hisyam namanya. Hisyam Arya Danuraksa. Mahasiswa jurusan manajemen di kampus yang sama dengan Naela. Sedari awal, Hisyam terkesan asal-asalan memilih jurusan sebab dia kuliah pun hanya untuk memenuhi permintaan ibunya. Pertemuannya dengan Naela dimulai saat mereka menjadi partner satu kelompok ketika ospek universitas. Hisyam yang memang selalu tampak sumringah, membuat Naela memberanikan diri untuk mendekatinya dengan ungkapan basa-basi seperti, "kamu Hisyam, kan? Kita sekelompok, kan, ya?" Nahasnya, Naela ditinggalkan begitu saja dengan pertanyaan klise-nya yang Hisyam biarkan menggantung transparan di udara. Tapi kisah mereka tak usai di situ. Mungkin karena merasa sefrekuensi, Naela dan Hisyam menjalin hubungan pertemanan yang cukup baik meski Hisyam sendiri konsisten berada di kelas reguler.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
