Bab 30 - TAMAT

1.2K 125 127
                                    

JANGAN LUPA BABA BAB 29 DULU.

SHIREI DOUBLE UPDATEEEE!!!


.
.
.
.
.
.
.
Seperti efek domino, setelah foto itu beredar di kalangan sahabat-sahabat Putra, penyebarannya pun meluas hingga ke media sosial. Kasus yang semula sudah nyaris dilupakan orang itu pun kembali naik di permukaan.

Bagaimana tidak! Yang tadinya sibuk menyalahkan Putra, kini menyadari kebenaran yang sebenarnya terjadi di baliknya.

Artikel-artikel pembelaan terhadap Putra pun mulai digaungkan.

Memang tidak semua orang rela bersusah-payah menyebarkan kebenaran dari fitnah yang pernah mereka bagikan. Manusia yang lupa pada kesalahan yang pernah dibuat, tanpa berusaha untuk memperbaikinya. Mudah menyebar hoax, tapi tidak membantu menyebarkan klarifikasi.

Untungnya, masih banyak juga artikel pembelaan yang mencuat dan viral.

"Difitnah Gay, P ternyata sudah bertunangan!"

"Diduga kaum gay, ternyata P adalah korban pelecehan."

"Terkuak! P yang diduga gay memiliki fakta-fakta mengejutkan! Nomor lima pasti bikin kamu nggak percaya!"

Rara tertawa terbahak-bahak kala menggulir berita-berita yang beredar. Gestur Putra di foto itu terlihat begitu garang dan gagah di matanya. Laki-laki yang begitu berani melawan setan berwujud manusia yang berusaha menyeretnya ke lembah dosa.

Flai mungkin mencintai Aziz. Rara punya firasat tentang itu. Bukankah insting wanita kebanyakan tepat? Sama seperti Dita yang mencurigai Aziz. Akan tetapi, Putra berbeda. Calon suaminya itu berjuang menekan hawa nafsunya sekuat tenaga.

Rara tak bisa membayangkan jika Putra sampai menciumnya. Apa yang akan dirinya lakukan sesudahnya? Mungkin juga akan mabuk kepayang dan lupa pada Allah. Rara beristighfar dalam hati. 

Namun, Putra masih punya akal sehat. Allah melindunginya melalui keimanan yang kuat. Rasa takut pada Allah dan keinginan untuk selalu berada di jalan yang benar menyelamatkan Putra dari kesesatan.

Cewek itu semakin yakin dengan pilihannya. Putra memang calon suami terbaik baginya!

Di balik itu semua, Putra pun merasa lega dengan semua keadaan yang kini berbalik bahagia. Tidak ada lagi fitnah, Aziz pun tidak akan pernah lagi menghubunginya. Rasanya, Allah begitu baik untuk kembali melancarkan proses hijrahnya.

Memang foto Aziz disamarkan saat Rara mengirimkannya melalui menfess kampus di Twitter, tapi sosok Aziz bukanlah orang yang jarang berinteraksi dengan masyarakat. Aziz cukup aktif di masjid hingga meskipun wajahnya disamarkan, pakaian dan gestur tubuhnya membuat banyak orang di kalangan masjid sadar siapa sebenarnya pria itu.

Bagi Putra, nasib Aziz sudah tamat! Dia tidak akan lagi punya muka untuk menghubungi dirinya. Putra tak henti-hentinya mengucap syukur pada Allah.

Sore itu, Rara, Putra, dan Raja berkumpul di rumah Putra untuk membicarakan prosesi pernikahan mereka yang akan dilaksanakan beberapa bulan lagi.

Dengan suguhan singkong goreng keju dan es teh manis dari Bunda, mereka pun mulai perbincangan mereka.

"Orang tua lo nggak mau ikutan merencanakan pernikahan?" Raja menoleh ke arah Rara dengan heran. Biasanya, pihak mempelai wanita paling ribut soal pernikahan dan keinginan ini-itu yang merepotkan. 

"Enggak, bokap nyokap mah santuy! Mereka bisa ngelihat gue nikah aja ibarat bisa menyaksikan keajaiban dunia ke delapan!" seloroh Rara sambil tertawa. 

LGBT story - FLAITHRI - Cinta di Persimpangan JalanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang