Kedua manik emas itu menatap dingin, jelas tidak ingin dibantah terlebih hanya dengan alasan aturan yang sudah ada sejak lama. satu tangannya memegang buku sampul coklat yang tengah terbuka sebagian halaman, dengan portal kecil dan bayang cahaya membentuk kedua belas kunci yang terlihat samar.
"Teman lama, aturan adalah sebuah aturan. Baik disengaja ataupun tidak, Leo si singa tidak akan bisa kembali ke dunia arwah,"
'Brak'
salah satu gunung perlahan hancur, rata menyatu dengan tanah.
Dengan pandangan dingin, garis bibir gadis itu membentuk seringai tipis, tanpa mengatakan kalimat satu pun, pandangannya seolang berkata, aku bisa meghancurkan dunia arwah jika kau menentangnya.
Pandangan angkuh, satu hal yang berhasil teringat dalam benak sang dewa.
Gadis bermanik emas yang berhasil membuat replika kedua belas kunci meski masih dengan bayang yang samar,
Portal sihir dengan rasi bintang di langit perlahan berputar berbalik, satu persatu mereka saling bertabrakan membuat gerbang retak, tidak akan bertahan lama bahkan jika memaksa untuk menutupnya sekarang.
"Jika kau tidak menerimanya lagi, kau bisa menjadi kunciku dan aku kalungkan pita merah di lehermu,"
Dewa terdiam, melawan manusia adalah sebuah pelanggaran, sebagai pemimpin para kunci sekaligus contoh bagi mereka. Melakukan pelanggaran adalah kesalahan fatal, terlebih dengan menyerang manusia yang bisa membuat portal sihir gerbang rusak dengan sihir yang saling bertabrakan.
"Teman lama, aku mempunyai masalah khusus sebagai pemimpin para kunci, jika kau bisa membantuku, akan aku pikirkan lagi kesepakatan kita,"
sihir kembali normal, rasi bintang yang membentuk lingkar portal untuk membuka gerbang dunia arwah, kembali berjalan searah,
"Sebagai kunci, mereka memiliki batas kekuatan masing-masing, semakin kuatnya kunci maka semakin ekspetasi tinggi yang dimiliki pemilik, saat kunci melewati batas kekuatan yang dimiliki, maka kunci itu akan rusak dan menghilang, meski mereka akan terlahir kembali, tapi mereka akan menjadi asing karna terlahir kembali tanpa memiliki tuan,"
"Aku ingin kau mencari cara agar kunci yang rusak bisa disembuhkan tanpa harus hancur dan terlahir kembali tanpa tuan, sedangkan dengan sihirmu yang sekarang, tidak akan bisa menyembuhkan mereka,"
"Mereka adalah para arwah yang berupa kunci untuk membantu manusia yang sudah melakukan kontrak dengan kami, maka dari itu, sihir manusia tidak akan bisa membantu menyembuhkan mereka, sekalipun sihir cahaya penyembuh milikmu,"
manik emasnya terlihat tidak senang, sekalipun ia sudah menunjukkan kemampuan sihirnya di depan dewa yang menjaga gerbang dunia arwah, sedikitpun tidak bisa merubah keyakinan dewa untuk mengembalikan kunci yang sudah di buang.
kening gadis itu mengernyit, terlihat berpikir dengan manik yang masih memandang lurus"Makhluk Myhtys," manik emas milik gadis itu kian menatap lekat, "kalian memiliki aura sihir yang sama, dengan kemampuan sihirku, maka masalah yang menganggumu aku selesaikan,"
Dewa terdiam beberapa saat, kemudian tertawa, "teman lama, kau sangat percaya diri,"
"Dengan kata lain, posisimu sebagai pemimpin para kunci akan tersingirkan,"
tawa dewa berhenti, menatap sosok gadis itu marah.
"Membuka gerbang, membuat replika kedua belas kunci, bahkan menyembuhkan para kunci," manik emas itu perlahan kembali menatap angkuh dengan pandangan mengejek, "lalu tugasmu apa? hanya sebagai simbol?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fairy Tail x Female Reader
FanfictionChara Fairy Tail x Reader. . . Seharusnya (nama) sudah mati saat itu, tepat saat dirinya dikejar oleh para penjahat yang mengejarnya untuk di bunuh. Entah takdir apa yang membawanya sejak dulu, (nama) justru berpindah tempat saat dirinya masuk ke da...