Fairy Tail By Hiro Kashima
Fairy Tail x Reader By RamaLina
Salah satu kaki yang terangkat, satu tangan memangku kepala, dan satu tangan yang memegang kartu, aku menatap kearah beberapa pria yang masih memperhatikan kami serius, dengan sesekali menatap kearah kartu mereka beberapa kali.
Aku tersenyum senang, mau dilihat dan diperhitungkan berapa kalipun, mereka tidak akan menang melawanku, terlebih dengan koin-koin yang berhasil aku dapatkan setelah memenangkan beberapa permainan dengan mereka sebelumnya.
"Nona.. anda hebat sekali," satu pria asing yang terus menatap lekat, tersenyum dengan kedua tangan yang mengusap berulang, jelas sekali jika pria itu terlihat berusaha menutupi rasa gugupnya,
"Aku masih pemula kok,"- bohong, tentu saja aku sudah pernah mempelajarinya di masaku. beberapa rekan bisnis di masa depan lebih merepotkan di bandingkan di masa ini, dimana di masa ini adu tinju adalah perkara mudah dalam menyelesaikan masalah.
berbeda dengan di masa depan, Bermain kartu, shogi, dan permainan meja sebagainya. tentu aku yang paling berbakat!
"Aku masih tidak menyangka jika kau bisa memainkannya," Lucy tertawa pelan, "oh iya .. aku juga baru sadar jika tanda pengenal guildmu ada di punggung belakang, beda dari yang lain,"
kalimat Lucy berhasil menarik perhatianku yang sejak tadi memperhatikan ekspresi para pria yang berusaha mengalahkanku dalam permainan kartu.
"Tidak ada alasan khusus kok~-" aku terdiam sebentar,
"Ini adalah hasil sempurna! sudah bertahun-tahun tidak ada yang pernah berhasil mendapatkan hasil nilai yang sempurna! bahkan bisa mengalahkan sesama siswa lain dengan cepat! menakjubkan! generasi penyihir jenius telah lahir!"
"Kau tidak perlu membuang waktu di akademi, (Namamu) Lichtalia masuklah ke dalam dewan sihir dan membantu perkembangan kekaisaran serta pertahanan benua dengan kami! kemampuanmu akan sangat berguna bagi kekaisaran Fiore!"
"Itu melanggar aturan!" Makarov membalas, "ujian masuk yang dilakukan (Namamu) adalah ujian masuk yang di lakukan untuk masuk ke akademi, dengan soal ujian yang bertahun-tahun tidak pernah di ganti, terlalu dini untuk memasukkannya ke dalam jajaran dewan sihir,"
"Makarov, mungkin saja ini kesempatan emas bagi kita, jika dia berhasil mengajarkan sihir dengan kemampuannya sekarang, pikirkan ada berapa banyak calon siswa yang menjadi penyihir jenius?"
"Terlalu dini," keputusan Makarov masih sama, kedua maniknya menatap kearah sosok (Namamu) tajam, "aku sarankan untuk memberi waktunya belajar lebih banyak agar lebih layak masuk ke dalam jajaran dewan sihir," keputusan akhir Makarov membuat dewan sihir berhasil berpikir ulang.
"Ribut sekali," salah satu penyihir suci berkomentar, "dia bisa menjadi penyihir suci termuda di kekaisaran ini, apa masalahnya sudah selesai?"
Baru saja Makarov akan membalas, pria tua itu tersenyum seakan mengerti kecemasan yang dirasakan Makarov saat ini,
"Sepakat, untuk memasukkannya ke dalam jajaran dewan sihir memang membutuhkan lebih banyak pengalaman dan kelayakan sihir, kalau begitu, (Namamu) Lichtalia, kau harus memilih salah satu guild di sini untuk menuntunmu berkembang sampai masuk ke dalam jajaran dewan sihir,"
'Sret'
Tubuh (Namamu) menegang,
"...."
suara bisikan dari duke Lichtalia yang terdengar dingin memenuhi seisi ruangan,
"Lancang! yang berhak memilih saat ini adalah (Namamu) Lichtalia, bukan anda Duke Lichtalia yang terhormat! Jajaran dewan sihir hanya sebuah rencana, jika (Namamu) Lichtalia tidak bisa mencapai atas maka usahanya sia-sia dan kami akan mencari kandidat yang baru!" Makarov menggeram tidak suka,
KAMU SEDANG MEMBACA
Fairy Tail x Female Reader
FanfictionChara Fairy Tail x Reader. . . Seharusnya (nama) sudah mati saat itu, tepat saat dirinya dikejar oleh para penjahat yang mengejarnya untuk di bunuh. Entah takdir apa yang membawanya sejak dulu, (nama) justru berpindah tempat saat dirinya masuk ke da...