"Mereka sudah pergi ya?"
"A-aku tidak nangis kok!"
"Atau lebih tepatnya- kenapa kau menagis?!"
Wanita bersurai merah menatap kearah Lyon dengan tatapan cemas, tidak seperti biasanya pria pemilik sihir es itu kini tersenyum dengan wajah yang tenang, "kau yakin? Akhirnya kau bisa bertemu dengan teman seperguruanmu,"
"Tidak apa-apa .."
Wanita itu kembali menatap lekat, "kau yakin? Gadis yang kau sukai juga pergi loh .. itu juga sudah di sebut dengan .. cinta,"
Lyon terdiam, meski semburat merah menghias wajahnya, dirinya kembali diingatkan dengan Guild yang di sarankan oleh Gray agar dirinya bisa menemukan teman dan tujuan selain balas dendam.
Kedua maniknya kini menatap kearah langit, "Hei .. apa Guild menyenangkan?"
Wanita itu tersenyum lalu mengangguk, "jika itu dari saran teman seperguranmu, kau bisa mencobanyakan? Tapi, apa ada hubungannya dengan gadis itu?"
Lyon tidak menjawab, kedua maniknya hanya terfokuskan dengan cahaya matahari yang kini bersinar dengan cerahnya. Kembali dirinya diingatkan dengan surai pirang cerah keemasan milik gadis tersebut.
"Aku dengar jika gadis itu memberikanmu sihir penyembuhan,"
Lyon mengangguk tanpa sadar, "aku tau .. dia menggunakan sihir terakhirnya setelah aku bertarung melawan Gray .."
Wanita itu terdiam lalu menatap bingung, meski menit kemudian ia tersenyum. Lyon sama sekali belum mengetahuinya, "bukan .. dia menyembuhkanmu setelah kau terkena sihir cahaya yang ada dilangit .."
Lyon terlihat terkejut tapi detik kemudian ia tertawa pelan, tidak menyangka gadis itu yang memberikan sihir penyembuhan saat terluka melawan. Padahal saat itu jelas dirinya habis memberikan serangan besar hingga Gray terluka berat.
Kini kedua maniknya kembali menatap ke arah perahu yang semakin lama tidak terlihat, senyuman manis gadis itu kembali terngiang dalam benaknya. Yare yare .. (Namamu) selalu menarik perhatian orang lain.
"(Namamu) .. kah? Nama yang bagus, aku yakin kita akan bertemu lagi nanti,"
Wanita itu tertegun saat melihat tatapan hangat yang tidak pernah dilihat sebelumnya, hingga ia sadar jika Lyon sudah memberikan perhatian dan tertarik dengan gadis tersebut, "hm .. kau terlihat menyukainya .. itu juga .. cinta," ia tersenyum tipis.
Fairy Tail By Hiro Kashima
Fairy Tail x Reader By RamaLina
(Cerita pertamaku dalam konten Chara x Reader. Jadi maafkan aku, bagi kalian berharap cerita ini akan dalam konten Shounen-ai seperti cerita yang biasa aku buat)
Inspiration story By Tricky_Queen
"Aku tidak pernah menyangka jika Deliora sudah mati .."
Siegrain tersenyum dan kembali meletakkan buku yang telah di bacanya ke dalam rak buku, "aku kira selangkah lebih dekat dengan mimpiku jika mendapatkan Deliora,"
"Aku minta maaf .. Siegrain-sama. Aku tidak pernah mengira wanita itu mmeiliki sihir yang hebat seperti itu,"
Siegrain tertawa membalasnya, "aku yakin jika ibumu- Ul pasti akan menjadi penyihir suci jika masih hidup,"
Ultear tertawa, "kau terlalu meninggikannya,"
Siegrain saat mengatakannya tidak berniat meninggikan. Tapi, Ul adalah penyihir es berbakat dan itu sudah diketahui oleh desa kelahiran Ultear. Penyihir es berbakat yang memilih mengasingkan diri saat kehilangan anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fairy Tail x Female Reader
FanfictionChara Fairy Tail x Reader. . . Seharusnya (nama) sudah mati saat itu, tepat saat dirinya dikejar oleh para penjahat yang mengejarnya untuk di bunuh. Entah takdir apa yang membawanya sejak dulu, (nama) justru berpindah tempat saat dirinya masuk ke da...