Cristal tercengang saat Beca membuka pintu kamar mandinya, ia kira rumah ini rumah sederhana impian bunda-bunda tapi sepertinya ia salah sedikit.
Dalam hati ia terus bertanya, apakah benar ini kamar mandi?
Kalau iya maka ini adalah kamar mandi termewah yang pernah ia lihat, bahkan di internet saja ia tak pernah lihat yang sejenis ini.
Sangat tidak masuk akal! Ini bukan kamar mandi kan Hey!
"Ngapain masih disitu? Sini." ujar Beca membuyarkan lamunannya.
"Kak, ini kamar mandi kakak?" tanya Cristal masih dengan sisa ketidak percayaan nya.
"Iya." jawab Beca singkat.
"Keren." gumam Cristal.
"Mandiin di sana aja, pake sabun mana aja terserah." ujar Beca menunjuk bathtub miliknya yang sangat besar dan mewah.
Cristal mengangguk lalu menurunkan kucingnya dari gendongan, lalu menyalakan kran air hangatnya.
Beca menatap tak suka pada kucing yang terlihat merengek pada Cristal nya. Yah, semoga saja bisa menjadi miliknya dan ia tak perlu cemburu pada seekor kucing. Sangat tidak anggun perasaannya sekarang.
Cemburu? Pada kucing?
Ugh, menyebalkan!
"Emm kak, bisa tolong ambil sabun nya gak?" ujar Cristal yang terlihat kesulitan meraih sabun-sabun yang berjejer di sana.
"Biar aku yang pegang dia aja, kamu yang ambil sabun nya." ujar Beca yang dibalas anggukan dari Cristal.
Beca pun memegang leher kucing yang masih terus memberontak karena takut air itu, ia tersenyum tipis lalu mengeratkan cengkraman nya sedikit.
'Mati saja kau makhluk sialan!' batinnya kesal.
"Aduh kak jangan dibunuh!" panik Cristal saat melihat kucing itu sudah lemas.
"Hah? Gak ku bunuh kok, aku kan bantu biar gak tenggelam." ujar Beca polos sembari mengangkat kucing itu dengan tangan yang masih berada di leher hewan malang itu.
"Astaga kak!" jerit Cristal tertahan lalu mengambil alih kucing yang sudah lemas itu.
"Untung masih bernafas!" lega Cristal.
'Ck, dikit lagi padahal. Bukannya lebih baik malah tambah parah! Aku juga mau ish!' batin Beca tambah kesal saat melihat kucing itu menggeliat di pelukan Cristal.
"Kenapa harus dipeluk gitu, Cris? Kan lebih gampang kalo megang di leher." ujar Beca santai.
"Itu mah percobaan pembunuhan terhadap ras kucing!" kesal Cristal lalu mendorong Beca menjauh.
"Biar aku yang mandiin aja, kakak liat aja juga gapapa." ujar Cristal lalu melanjutkan kegiatannya.
"Aku belum mandi juga tau." ujar Beca cemberut.
"Tadi yang nawar make kamar mandi kakak siapa?" balas Cristal mulai kesal.
"Iya deh aku yang salah, tapi abis ini mandiin aku juga ya." pinta Beca santai.
"Hah?! Kakak ada gila-gilanya minta di mandiin juga!" sewot Cristal mulai salah tingkah.
"Siapa tau kan kamu mau. Yaudah deh, mandi bareng aja gimana?"
"Gak! Kakak diem aja bisa?!" ketus Cristal tambah kesal dengan pipi yang sudah memerah.
"Tapi Cris, kita gak tau masa depan nanti ada air apa enggak kan? Jadi mending kita hemat air biar generasi umat manusia nanti hidupnya aman, termasuk anak kita nanti." ujar Beca panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Workaholic Girlfriend
RomanceWoman x Woman Rebeca Georgino Key, pengusaha muda itu butuh seseorang untuk menghangatkan hatinya yang telah lama mendingin. Disaat sedang mencari seseorang yang pas dengan kriterianya, ia menemukan Dia. Dia yang membuat Rebeca jatuh cinta, dan mer...