Raka
____
Rani tak tau bagaimana semua ini bisa terjadi, dia sedikit tak mengerti bagaimana dia bisa menjadi lebih dekat dengan Raka semenjak kejadian yang mempertemukan mereka itu. Tidak, sebenarnya itu bukan awal pertemuan mereka. Karena Rani sudah tau Raka sejak awal, dan sudah tau kalau cowok itu milik Aditsya. Namun Rani tak tau mengapa yang awalnya dia dan Raka seolah tak saling kenal kini bisa akrab bahkan tangan cowok itu yang memeluknya dari belakang seolah menjelaskan bahwa mereka sudah semakin dekat sejak kejadian kemarin.
Adegan ciuman mereka
Itu memang bodoh, juga salah. Rani tau itu, tapi bukannya Aditsya sudah menjelaskan tentang siapa Raka untuk sahabatnya itu? Dan apa arti Raka dalam hidup Aditsya? Setidaknya itu yang sejak kemarin Rani pikirkan. Namun menceritakan semua pada Raka sekarang, akan jadi hal yang buruk mungkin. Jadi biarkan dia semakin dekat dengan cowok itu, tanpa memberi tahu cowok itu tentang Aditsya.
Biarkan kesan salah ini terus ada diantara mereka, karena jujur Rani sendiri tak tau bagaiamana harus mengatakannya, dia juga takut untuk mengatakan itu. Jadi biarkan saja.
Melepaskan pelukan Raka, Rani beranjak membuka kulkas. Sambil tangan cekatannya bergerak terampil mengambil sayur juga buah buahan yang baru dia cuci untuk disimpan dalam mesin pendingin itu.
Rani berdiri, menutup pintu kulkas bersamaan tepat saat dua lengan kokoh pemilik Apartemen kembali memeluk pinggangnya dari belakang, sebelum kemudian memutar tubuh Rani agar menghadapnya.
"Kenapa Ka? Kamu butuh sesuatu?" Raka menggeleng. Lain dengan bibir cowok itu yang justru semakin mendekat, sebelum mendarat tepat diatas bibir Rani yang entah kenapa terlihat semakin merekah.
Rani tak menolak, justru membalas ciuman Raka dengan ciuman yang sama intens-nya dengan tangan cowok itu yang sudah berada di leher Raka. Membuat keduanya semakin dekat dengan ciuman yang semakin dalam.
Rani tak menolak, dia rasa dia juga menginginkan hal ini. Bahkan untuk hal lebih yang mungkin itu hanya ada dalam kepalanya karena bahkan dia sendiri takut untuk hal itu. Tidak mereka tak akan boleh sampai itu. Rani takut untuk itu.
Mendorong sedikit kasar dada Raka, Rani melepaskan serta tangannya dari leher cowok itu, sebelum mengusap wajahnya juga merapihkan bajunya yang sedikit berantakan karena ulah tangan Raka.
"Ini udah malem ka, aku harus pulang"
Rani hendak beranjak, sebelum tangan Raka menahanya dan mendorongnya pelan ke sudut pantry. Rani sedikit gusar, bagaimana kalau mereka sampai melakukan itu? Appartemen Raka hanya diisi oleh mereka berdua sekarang. Dan malam mulai menunjukan kuasanya. Apa bisa dia menolak untuk melakukan hal itu saat pikiran itu melintas setiap kali dirinya membayangkan Raka atau bahkan saat dirinya membaca novel romantis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raka
Short Story🔞🔞🔞 BOYFRIENDS SERIES 02 Males bikin deskrip 🤣 intinya baca dulu baru abis itu vote kalo bisa komen terus gulir kebawah baca sampe selesai. Raka only Raka