______
Raka yakin kan kalau kejadian dua minggu yang lalu tak akan pernah terulang kembali, Aditsya-nya akan mendapat tatapan memuja juga hormat dari semua anggota-nya yang segan pada wanita itu. Dia yakin anggota baru maupun lama, anak Harbang maupun bukan akan mengenal siapa Aditsya. Wanita itu akan di segani saat bersamanya.
Namun langkah Raka terhenti tepat didepan Markas kebanggaannya dengan adegan yang membuatnya memuncak emosi. Di sana tiga anggota baru King Lion berdiri tepat didepan wanita yang sangat Raka cinta dengan sorak sorak agar ketiga cowok itu berhenti dan tidak mengganggu wanita itu yang di abaikan oleh ketiganya.
Kemarahan Raka semakin memuncak saat melihat dua diantara ketiganya yang dengan lancang meremas bokong sinyal Aditsya yang berusaha menghindar. Raka dengan langkah lebar segera menuju ke tiga cowok itu sebelum menghadiahi ke tiganya dengan pukulan keras.
Aditsya memejamkan mata sebentar, dia telan rasa malu di lecehkan itu dengan emosi. Dia tak akan tinggal diam untuk itu, namun bukan Raka yang harusnya membalas.Menatap Raka yang membabi buta memukul ketiganya tanpa ampun, membuat semua anggota King Lion yang ada berkumpul menyaksikan. Sama hal-nya dengan Nino yang baru Aditsya tau sebagai kaki tangan pria-nya.
Menggeleng pelan, Aditsya mengisyaratkan Nino untuk menghentikan Raka yang sudah tidak terkontrol, cowok itu akan menewaskan ke tiganya kalau sampai di biarkan terus menerus dan King Lion akan berubah menjadi berantakan untuk kedepannya.
Menatap sebentar pada ke tiga cowok yang sekarang terkapar di tanah dengan tidak berdaya, Aditsya meminta Fahmi membawa ketiganya agar di obati dengan isyarat mata, sebelum dirinya berlalu mendekat pada Raka yang di pegangi Hilmi dan Nino, dengan masih memberontak
Aditsya menatap sebentar cowok itu sebelum semakin mendekat dan menjatuhkan satu kecupan pada bibir cowok itu sebelum kemudian berubah menjadi ciuman saat Raka membalas membiarkan Nino dan Hilmi yang berada di samping kanan dan Kiri mereka membuka mulut terkejut dengan gerakan pelan melepaskan tangan Raka yang sempat keduanya pegangi. Juga mengabaikan semua tatapan tak percaya anak King Lion yang menatap mereka tak habis pikir apa lagi saat Raka melepaskan ciuman hanya sebentar sebelum kembali mencium wanita-nya bahkan lebih liar.
_____
Raka meloloskan kaos putih pada tubuhnya, menggantinya dengan kaos hitam yang lebih bersih tanpa perduli pada tatapan Aditsya yang menggeleng tak mengerti.
"Kamu gak malu ganti baju di depan Aku?" Raka menoleh, sebelum menggeleng dan berjalan cepat pada Aditsya yang kini tengah duduk di kaki ranjang kamar pribadinya.
"Enggak!" Aditsya menggeleng tak habis pikir, dengan tangan yang menata rambut Raka dengan gerakan pelan. Membiarkan cowok itu memeluknya dan membawanya pada pangkuan cowok itu.
"Kamu harus bisa kontol emosi kamu Ka" Raka menatap Aditsya lembut.
"Aku udah coba Hanny, ini lagi proses" Aditsya menggeleng saat mendengar jawaban cowok itu yang terkesan bercanda.
"Proses kok hampir bunuh orang" Raka menatap Aditsya tak faham.
"Hanny Aku kaya gini karena Kamu. Gimana aku bisa diem aja saat wanita yang aku cinta di lecehin?" Aditsya mengangguk mengerti.
"Tapi membunuh orang yang baru jadi anggota kamu di depan anggota kamu yang lain, gak bakal berdampak bagus buat Geng kamu kedepannya Raka." Raka terdiam, membiarkan Aditsya menempatkan tangan wanita itu pada kedua bahunya dengan usapan pelan yang wanita itu berikan pada tengkuknya.
"Aku faham kalo kamu marah ngeliat mereka ngelecehin Aku. Apa lagi aku, tapi kamu gak bisa asal ngambil tindakan. Aku gak nyalahin tindakan kamu. Aku juga setuju mereka pantes di hukum. Tapi ngehukum mereka di depan umum bukan hal yang bagus Buat kamu sebagai pemimpin." Raka masih terdiam, dia menimang semua yang Aditsya katakan.
"Kamu tau Aku gak bakal diem aja saat seseorang ngusik Aku. Dan buat itu Aku minta, biarin aku sendiri yang bales mereka dengan cara aku. Hmm?" Raka menatap dengan senyum kecil, juga anggukan setuju.
"Panggil Nino ke sini" Raka mengangguk, dengan pasti cowok itu mengambil Handphone miliknya yang berada di tengah ranjang dengan satu tangan, sebelum menelfon nomor Nino.
"Ke kamar Gwe sekarang" Aditsya terdiam, disusul dengan suara yang memanggil Raka dari balik pintu.
"Masuk!" Nino sedikit tertunduk, enggan menatap Aditsya maupun Raka yang masih dalam posisi semula.
"Tell it what you want Hanny" Aditsya mengangguk, menoleh pada Nino yang menatapnya sebentar sebelum kembali tertunduk saat melihat Raka yang kini tengah menyandarkan kepala cowok itu pada dada Aditsya.
"Antar mereka ke rumah masing masing" Aditsya membentuk tanda petik dengan jari telunjuk dan tengahnya saat mengucapkan kata Rumah, yang dengan faham di mengerti oleh Nino yang mengangguk
"Bawa mobil Gwe. Kebetulan Gwe bawa satu bodyguard sama satu supir" Nino menangguk sebelum berlalu tak lupa kembali menutup pintu.
"Hanny Aku cape" Aditsya mengangguk, membiarkan cowok yang masih memangkunya itu menuturkan diri dan beranjak untuk menyamankan posisi.
"Jangan pergi. Ayo kita tidur dulu" Aditsya mengangguk, menatap Raka dari atas cowok itu sebelum kemudian ikut memejamkan mata.
Mengabaikan ramai riuhnya anak King Lion atas kejadian tadi.
_____
Aku gak mau bawa Bagas lagi di sini, atau lebih tepatnya di Scene ini.
See you!
KAMU SEDANG MEMBACA
Raka
Short Story🔞🔞🔞 BOYFRIENDS SERIES 02 Males bikin deskrip 🤣 intinya baca dulu baru abis itu vote kalo bisa komen terus gulir kebawah baca sampe selesai. Raka only Raka